Hindari Kebutaan, Tangani Mata Silinder dengan Tepat


Mata silinder harus ditangani dengan tepat untuk menghindari kebutaan. (Foto: Unsplash/Ion Fet)
MERAHPUTIH.COM - MATA silinder atau disebut astigmatisme adalah gangguan refraksi mata seperti rabun jauh (miopia) dan rabun dekat (hiperopia) yang terjadi akibat ketidakmampuan mata membiaskan cahaya sehingga titik fokus jatuh tidak tepat di retina. Akibatnya, penglihatan menjadi kabur.
“Pada mata silinder, hal ini disebabkan kelengkungan kornea yang berbentuk lonjong, bukan kornea dengan bentuk bulat atau normal,” jelas dokter spesialis mata dari KMN Eyecare Dr Maria Magdalena Purba, SpM dalam keterangan resmi yang diterima Merahputih.com.
Menurutnya, penyebab perbedaan bentuk kornea masih menjadi perdebatan di kalangan dokter dan peneliti. Namun, ada beberapa kemungkinan yang diduga menjadi faktornya. Pertama, pertumbuhan yang tidak normal ini sudah muncul sejak lahir atau karena faktor keturunan. Kedua, mata silinder dapat juga berkembang setelah mengalami cedera mata atau melakukan operasi mata. “Pada beberapa kasus langka, keratoconus atau kondisi saat kornea semakin tipis dan berbentuk kerucut bisa menjadi faktor penyebabnya,” jelas Maria.
Astigmatisme tidak dapat disepelekan sebab gangguan refraksi termasuk mata silinder dapat menyebabkan kebutaan. Secara global, kebutaan akibat gangguan ini berada pada urutan kedua setelah katarak yaitu sekitar 20,62 persen. Oleh karena itu, penting melakukan deteksi dini gangguan refraksi khususnya mata silinder sehingga bisa ditangani dengan tepat.
Baca juga:
Secara khusus, penanganan mata silinder dapat dilakukan dengan dua cara, seperti menggunakan alat bantu dan laser. Menggunakan alat bantu penglihatan merupakan hal yang paling umum dipilih sebagian besar orang, seperti:
-
Kacamata?
Layaknya mata dengan gangguan rabun jauh atau rabun dekat, penanganan mata silinder dapat menggunakan kacamata untuk meningkatan ketajaman penglihatan. Kacamata dengan resep lensa silinder yang tepat dapat membantu penglihatan menjadi lebih jelas dan fokus.
-
Lensa kotak?
Selain kacamata, lensa kontak juga cukup populer untuk gangguan ini. Bagi beberapa orang, lensa kontak memberikan hasil lebih baik serta sudut pandang yang lebih luas karena lensa kontak langsung menempel pada bola mata. Namun, karena langsung bersentuhan, penggunaan lensa kontak harus sangat berhati-hati dan pastikan kebersihannya sebelum digunakan.
-
Orhokeratology (ortho-K)?
Alat bantu lainnya dikenal dengan nama ortho-K yaitu sebuah lensa kontak kaku untuk membentuk kornea mata. Penggunaannya hanya pada waktu tertentu, misalnya malam hari, lalu setelah itu dilepas ketika korena mata sudah terbentuk cukup bulat. Namun hasilnya tidak permanen karena bentuk kornea akan kembali dan menyebabkan kondisi penglihatan juga kembali seperti semula.
Sementara itu, penanganan dengan laser atau bedah refraktif lainnya dapat menjadi pilihan untuk mengobati masalah mata silinder, seperti:
-
PRK (photorefractive kerarectomy)?
PRK adalah penanganan dengan mengangkat jaringan dari lapisan dangkal dan dalam kornea.
-
LASIK (Laser in situ keratomileusis)
Teknologi LASIK kini menjadi salah satu penanganan yang diunggulkan. Proses LASIK adalah menghilangkan jaringan dari lapisan dalam kornea dan pemulian pascapenanganan dapat lebih baik dibandinkan PRK. Saat ini teknologi LASIK berkualitas dan murah sudah dapat ditemukan di beberapa tempat dengan fasilitas kesehatan mata.(*)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
