Parenting

Hindari Beri Pisang pada Bayi Sebelum Usia 6 Bulan

Andrew FrancoisAndrew Francois - Kamis, 30 Maret 2023
Hindari Beri Pisang pada Bayi Sebelum Usia 6 Bulan

Hindari berikan MPASI apapun pada bayi di bawah 6 bulan. (Foto: Unsplash/Logan Cameron)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

TIDAK sedikit orang tua percaya bahwa bayi yang menangis terus-menerus merupakan tanda bahwa ia sedang kelaparan. Akhirnya, tak jarang bayi diberi makanan yang lembut dan mudah diolah mulut dan perut bayi seperti pisang, walaupun usianya belum genap 6 bulan.

Pisang memang mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, di antaranya karbohidrat, serat, kalium, vitamin B6 dan C, serta antioksidan. Namun, pemberian pisang sebagai makanan pendamping ASI (MPASI) pada bayi usia di bawah 6 bulan sangat tidak dianjurkan.

Seperti diungkapkan dr. Merry Dame Christy Pane dari Alodokter, sejak lahir hingga usia 6 bulan, bayi hanya boleh diberikan ASI atau susu formula saja. Ketika bayi memasuki usia 6 bulan, kebutuhan nutrisinya kian meningkat, sehingga ASI atau susu formula saja tidak akan cukup.

Baca juga:

Cara Tepat Berikan MPASI saat Mudik

Bayi belum butuh MPASI sebelum usia 6 bulan. (Foto: Unsplash/Derek Owens)

Ketika melewati usia 6 bulan, bayi baru akan membutuhkan nutrisi tambahan dan siap diberikan MPASI, yang salah satunya adalah pisang. Umumnya, bayi yang siap mengonsumsi makanan padat atau MPASI akan menunjukkan sejumlah tanda.

Tanda yang dimaksud, seperti bisa meraih makanan dan memasukannya ke mulut, dapat menelan dengan baik, bisa duduk sendiri tanpa bantuan atau sedikit bantuan, punya kendali kepala yang baik, dan tertarik dengan makanan dikonsumsi orang lain.

Bila orang tua masih tetap memberikan MPASI terlalu dini pada bayi, ada sejumlah bahaya yang mengintai dan perlu diketahui. Seperti tersedak, gangguan pencernaan, kelebihan atau kekurangan nutrisi dan kalori, hingga kekurangan zat besi.

Untuk bahaya tersedak bisa disebabkan kemampuan menelan dan mengunyah bayi berusia di bawah 6 bulan yang belum baik, sehingga pemberian MPASI malah bisa membahayakan. Makanan padat selembut apa pun juga berisiko menyumbat saluran pernapasan bayi.

Baca juga:

Pahami Bahaya MPASI Dini

Bayi sebelum berusia 6 bulan hanya butuh ASI. (Foto: Unsplash/Lucy Wolski)

Bayi yang berusia di bawah 6 bulan juga belum memiliki saluran pencernaan yang optimal, sehingga pemberian MPASI, apalagi yang kaya akan serat seperti pisang, bisa meningkatkan risiko terjadinya diare dan sejumlah gangguan pencernaan lainnya.

Pengenalan MPASI yang terlalu dini cenderung membuat pemberian ASI dan susu formula yang kaya akan zat besi dan banyak nutrisi lainnya menjadi tidak maksimal. Hal ini bisa menyebabkan bayi kekurangan zat besi.

Intinya, bayi yang menangis terus-menerus belum tentu karena ia merasa lapar. Ia bisa saja menangis karena merasa tidak nyaman, kelelahan, bosan, mengantuk, takut, sakit, atau popoknya penuh. Jadi, orang tua tidak perlu langsung memberikan susu tiap si kecil menangis, terlebih dengan pisang atau makanan lainnya. (waf)

Baca juga:

Baik bagi Orang Dewasa, Bahan Pangan Ini Tidak Penting untuk MPASI Si Kecil

#Kesehatan #Parenting
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bagikan