Hindari Beri Pisang pada Bayi Sebelum Usia 6 Bulan


Hindari berikan MPASI apapun pada bayi di bawah 6 bulan. (Foto: Unsplash/Logan Cameron)
TIDAK sedikit orang tua percaya bahwa bayi yang menangis terus-menerus merupakan tanda bahwa ia sedang kelaparan. Akhirnya, tak jarang bayi diberi makanan yang lembut dan mudah diolah mulut dan perut bayi seperti pisang, walaupun usianya belum genap 6 bulan.
Pisang memang mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, di antaranya karbohidrat, serat, kalium, vitamin B6 dan C, serta antioksidan. Namun, pemberian pisang sebagai makanan pendamping ASI (MPASI) pada bayi usia di bawah 6 bulan sangat tidak dianjurkan.
Seperti diungkapkan dr. Merry Dame Christy Pane dari Alodokter, sejak lahir hingga usia 6 bulan, bayi hanya boleh diberikan ASI atau susu formula saja. Ketika bayi memasuki usia 6 bulan, kebutuhan nutrisinya kian meningkat, sehingga ASI atau susu formula saja tidak akan cukup.
Baca juga:
Cara Tepat Berikan MPASI saat Mudik

Ketika melewati usia 6 bulan, bayi baru akan membutuhkan nutrisi tambahan dan siap diberikan MPASI, yang salah satunya adalah pisang. Umumnya, bayi yang siap mengonsumsi makanan padat atau MPASI akan menunjukkan sejumlah tanda.
Tanda yang dimaksud, seperti bisa meraih makanan dan memasukannya ke mulut, dapat menelan dengan baik, bisa duduk sendiri tanpa bantuan atau sedikit bantuan, punya kendali kepala yang baik, dan tertarik dengan makanan dikonsumsi orang lain.
Bila orang tua masih tetap memberikan MPASI terlalu dini pada bayi, ada sejumlah bahaya yang mengintai dan perlu diketahui. Seperti tersedak, gangguan pencernaan, kelebihan atau kekurangan nutrisi dan kalori, hingga kekurangan zat besi.
Untuk bahaya tersedak bisa disebabkan kemampuan menelan dan mengunyah bayi berusia di bawah 6 bulan yang belum baik, sehingga pemberian MPASI malah bisa membahayakan. Makanan padat selembut apa pun juga berisiko menyumbat saluran pernapasan bayi.
Baca juga:
Pahami Bahaya MPASI Dini

Bayi yang berusia di bawah 6 bulan juga belum memiliki saluran pencernaan yang optimal, sehingga pemberian MPASI, apalagi yang kaya akan serat seperti pisang, bisa meningkatkan risiko terjadinya diare dan sejumlah gangguan pencernaan lainnya.
Pengenalan MPASI yang terlalu dini cenderung membuat pemberian ASI dan susu formula yang kaya akan zat besi dan banyak nutrisi lainnya menjadi tidak maksimal. Hal ini bisa menyebabkan bayi kekurangan zat besi.
Intinya, bayi yang menangis terus-menerus belum tentu karena ia merasa lapar. Ia bisa saja menangis karena merasa tidak nyaman, kelelahan, bosan, mengantuk, takut, sakit, atau popoknya penuh. Jadi, orang tua tidak perlu langsung memberikan susu tiap si kecil menangis, terlebih dengan pisang atau makanan lainnya. (waf)
Baca juga:
Baik bagi Orang Dewasa, Bahan Pangan Ini Tidak Penting untuk MPASI Si Kecil
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
