Higienitas Kulit Bayi Pengaruhi Tumbuh Kembang Bayi


Studi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, terdapat minimnya pengetahuan orang tua di Indonesia terhadap bagaimana menjaga higienitas bayi dengan benar. (freepik/freepik)
MENJAGA kebersihan kulit bayi sangat penting. Ini merupakan kewajiban dan harus dilakukan oleh setiap orang tua.
Berdasarkan studi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI, tercatat minimnya pengetahuan orang tua di Indonesia menjaga higienitas bayi dengan benar. Akibatnya, 35% bayi di Indonesia mengalami ruam popok yang membuat bayi tidak nyaman.
Baca Juga:

Dokter spesialis anak, dr. Otty Mitha Sevianti, Sp.A, MARS, pada Hospital Program yang mengundang 250 rumah sakit dari berbagai daerah di seluruh Indonesia (8/8), menyampaikan terdapat beberapa faktor yang dapat mendukung tumbuh kembang bayi secara maksimal. Beberapa diantaranya melalui pola makan yang bergizi, kasih sayang orang tua, serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Apabila kebersihan tidak diperhatikan, maka akan berisiko pada bayi. Risiko yang terjadi adalah munculnya penyakit menular seperti scabies, diare, typhoid, hepatitis A, cacingan, dan penyakit mulut dan gigi.
Seperti yang dikatakan oleh dr. Diah Puspitosari, Sp.KK, FINSDV dokter spesialis kulit, pada kesempatan yang sama menyampaikan bahwa selalu menjaga dan memastikan bahkan anak berkegiatan di lingkungan dan dalam keadaan bersih adalah hal yang penting. Namun, terlalu bersih akan membuat kulit anak menjadi sensitif.
Kulit yang terlalu bersih ini tidak dapat mengenali kuman-kuman jahat yang seharusnya dengan mengenali kuman-kuman ini, kulit dapat membentuk antibodi untuk alergi. Mengingat hala tersebut, terdapat beberapa tips penting dalam memilih produk untuk kulit.
Baca Juga:

Formula khusus untuk bayi
Hindari pengaplikasian produk perawatan tubuh orang dewasa kepada bayi, karena berpotensi merusak lapisan kulit bayi yang masih tipis, sensitif, dan rawan iritasi. Pastikan memilih produk dengan formulasi khusus untuk bayi, terutama jika bayi kita kerap mengalami reaksi iritasi seperti ruam dan gatal-gatal.
Bebas bahan berbahaya
Apabila bayi tergolong rentan dan super sensitif, pilih produk perawatan kulit yang tidak mengandung pewangi dan pewarna, serta bebas dari paraben (sejenis pengawet) dan phthalate (pelembut), yang berisiko menimbulkan alergi hingga gangguan tumbuh kembang. Apabila produk mengandung alkohol, pilih jenis yang aman, seperti cetearyl alcohol atau fatty alcohol. Hindari jenis ethyl alcohol (ethanol) karena dapat mengiritasi kulit bayi.
Berbahan dasar alami
Ada kalanya, produk dengan bahan dasar alami, masih berpotensi menyebabkan alergi atau iritasi, apabila anak memiliki riwayat alergi (genetis) terhadap zat tertentu. Namun, secara umum, produk perawatan bayi berbahan dasar alami cenderung aman, nyaman, dan meminimalisir risiko alergi pada bayi.
Mengandung pelembab
Tisu basah dengan kandungan pelembab seperti ekstrak chamomile dan Vitamin E dapat membantu mengurangi adanya ruam popok dengan memberikan perlindungan pada kulit bayi
Godrej Consumer Products Indonesia, sebagai produsen dari Mitu Baby, mempunyai tujuan yang sama dengan Ikatan Dokter Indonesia untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Hal ini diwujudkan dengan mendukung penyelenggaraan Acara ini diadakan untuk memberikan edukasi tentang pentingnya kesehatan dan perawatan kulit bayi dalam menunjang tumbuh kembang bayi.
"Kami telah menjalin kerja sama yang begitu baik dan sangat senang sekali, pada kesempatan ini Godrej Consumer Products Indonesia juga ikut pendukung program kami yaitu IDI Promotif Preventif Program (IP3), dimana terdapat empat pilar pada program ini dan salah satunya adalah hospital program," ungkap dr. Ulul Albab, Sp.OG, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia.
Produk-produk Mitu Baby telah teruji dapat melindungi kulit bayi dan telah memenuhi kriteria produk yang aman untuk digunakan. Dengan suksesnya acara hospital gathering ini, diharapkan perusahaan itu melalui Mitu Baby akan terus membina kerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia serta badan-badan kesehatan lainnya. (dgs)
Baca Juga:
Jatkarma Samskara, Upacara Menyambut Kelahiran Bayi dalam Budaya Hindu Bali
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
