Heru Budi Bertemu Gubernur Tokyo Bahas Tantangan Urban dan Perubahan Iklim


Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dengan Gubernur Tokyo Yuriko Koike. (Foto: Ist)
MerahPutih.com - Tantangan urban dan perubahan iklim menjadi pembahasan yang serius dalam pertemuan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dengan Gubernur Tokyo Yuriko Koike.
Pertemuan bilateral ini sebagai bagian dari agenda kedua pemimpin dalam menghadiri Konferensi Perubahan Iklim ke-28 (COP 28) di Dubai, Sabtu (2/12).
Baca Juga:
Heru Budi dan Wali Kota Melbourne Bahas Persoalan Iklim dan Penanggulangan Banjir
Pertemuan ini menandai komitmen kuat kedua pemimpin kota untuk meningkatkan sinergi dalam menghadapi tantangan global terkait perubahan iklim, terutama dalam kerangka kerja sama sister city Jakarta-Tokyo yang telah terjalin sejak 1989.
Kedua belah pihak berdiskusi mengenai pengalaman dan kebijakan yang berkomitmen untuk mengatasi tantangan urban dan perubahan iklim sebagai upaya bersama menciptakan solusi yang inovatif.
Pertemuan ini juga sekaligus membahas program kerja sama lanjutan antara dua kota pada tahun 2024.
"Jakarta sedang meningkatkan inovasi solusi permasalahan urban, meningkatkan kualitas pelayanan publik, dan membangun pemerintahan yang semakin transparan. Selaras dengan hal tersebut, Jakarta terus mengembangkan kerja sama dengan berbagai kota global dunia, salah satunya Tokyo," kata Heru, Selasa (5/12).
Baca Juga:
Ketua DPRD Minta Heru Budi Perlebar Bibir Sungai-Sungai di DKI
Heru menambahkan, Jakarta juga telah ditunjuk untuk menjadi tuan rumah Crisis Management Conference 2024. Hal ini merupakan suatu kehormatan bagi kota Jakarta.
“Acara ini merupakan forum untuk bertukar pengalaman berkenaan dengan kebijakan dan praktik-praktik penanganan bencana, yang diinisiasi Tokyo. Jakarta merasa sangat terhormat menjadi tuan rumah, dan berkomitmen agar konferensi internasional tersebut berdampak positif bagi kota-kota dalam menangani bencana," ujar Heru.
Untuk diketahui, Jakarta dan Tokyo telah melaksanakan kerja sama sister city sejak 1989. Bidang-bidang yang dilaksanakan pada awal kerja sama adalah kunjungan delegasi pemerintah, olahraga dan kepemudaan, kunjungan tenaga teknis, dan kunjungan delegasi pelatihan kejuruan.
Dalam perkembangannya, kerja sama kedua kota bertumbuh dan mencakup bidang kebudayaan, kepemudaan dan olahraga, kesehatan, kelestarian lingkungan, dan pengendalian bencana. (Asp)
Baca Juga:
Ketua DPRD DKI Minta Heru Budi Bersikap Netral dalam Pemilu 2024
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
IKJ Dukung Gubernur Pramono Pindahkan Kampus ke Kota Tua demi Jakarta Kota Global

Insentif Pajak Kendaraan Listrik 0 Persen Bikin Pendapatan Jakarta Turun Rp 3 Triliun

Gubernur DKI Jakarta Pramono Bikin KJP Try Out, Bantu Pelajar Percaya Diri Masuk Perguruan Tinggi

Pemangkasan Dana Transfer ke Jakarta Rp 15 Triliun Pengaruhi Pembangunan 5 Tahun Mendatang

Monorel Mangkrak di Rasuna Said Dibongkar Mulai 2026, Pramono Anung: Jakarta Harus Lebih Rapi

IKJ Bakal Pindah ke Kota Tua, Pramono Anung: Waktunya Hidupkan Ruang Seni Jakarta

Komunitas Fotografer Minta Maaf setelah Pungutan Rp 500 Ribu ke Pengunjung yang Motret Tebet Eco Park Ramai

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bakal Tertibkan Pihak yang Tarik Biaya Rp 500 Ribu Motret di Tebet Eco Park

Pemprov DKI Ungkap Mafia Kios di Pasar Barito, PSI Sebut Preseden Negatif yang Menunjukkan Kelalaian Pemda

PSI Usul Pelelangan Ikan Masuk Kawasan Tanpa Rokok
