Hati-Hati, Pemanis Buatan Bisa Picu Radang Kelenjar Tiroid


Ilustrasi minuman dengan pemanis buatan. (Foto: Pexels/Nothing Ahead)
Merahputih.com - Maraknya minuman viral yang sering menggunakan perisa dan pemanis buatan rupanya tidak baik bagi tubuh. Dengan membatasi minuman pemanis dapat mencegah terjadinya risiko peradangan kelenjar tiroid.
Dilansir laman Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI, disebutkan bahwa bahan makan menjadi faktor pemicu terjadinya peradangan kelenjar tiroid.
Salah satu kandungan makanan tersebut adalah pemanis buatan seperti aspartam. Dikatakan kalau pemanis buatan aspartame telah dikaitkan dengan penyakit Graves, dan banyak gangguan autoimun lainnya.
Zat kimia dalam aspartam menyebabkan reaksi imun dalam tubuh, sehingga terjadi produksi antibodi tiroid dan peradangan tiroid.
Baca juga:
Minuman dengan Pemanis Buatan Tingkatkan Risiko Fibrilasi Atrium
Menurut laman Siloamhospital, kelenjar tiroid merupakan organ yang berada pada bagian depan leher dan termasuk ke dalam sistem endokrin tubuh.
Ia berfungsi cukup penting sebab memengaruhi proses metabolisme, kerja organ tubuh mulai dari sistem pencernaan, organ reproduksi, hingga jantung.
Jika organ penting ini terganggu keberadaannya, sudah pasti organ yang kinerjanya tergantung pada kondisi tiroid juga akan merasakan dampaknya.
Baca juga:
Hati-Hati, Cahaya Lampu Jalanan Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Tiroid
Ganguan pada kelenjar tiroid sendiri juga ada banyak jenisnya, berikut penjabarannya:
1. Hipotiroidisme
Kondisi hipotiroidisme adalah kondisi terlalu sedikitnya hormon tiroksin yang diproduksi oleh kelenjar tiroid sehingga tubuh mengalami defisiensi.
Kondisi ini lebih sering dialami oleh wanita (terutama lansia) dan memiliki gejala-gejala umum seperti sembelit, kulit kering, kelelahan, kenaikan berat badan tanpa sebab jelas, serta lebih sensitif terhadap hawa dingin.
2. Hipertiroidisme
Kondisi di mana kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan dalam tubuh. Penyakit ini umumnya ditandai dengan detak jantung yang cepat atau tidak beraturan, penurunan berat badan yang terjadi secara tiba-tiba meski nafsu makan meningkat, berkeringat, gugup, serta cemas.
Baca juga:
3. Penyakit gondok
Kondisi ini terjadi di mana ada pembengkakan kelenjar tiroid sehingga di leher terlihat jadi membengkak.
Selain benjolan yang menjadi gejala utamanya, penderita penyakit ini juga bisa mengalami perubahan suara, kesulitan bernapas dan menelan, serta rasa sesak pada tenggorokan.
4. Nodul tiroid
Kondisi ini ditandai adanya benjolan padat atau berisi air yang timbul dalam kelenjar tiroid. Benjolam berisik tumor jinak atau kista.
Nodul tiroid jarang sulit terdeteksi dengan penampakan kasat mata, guna mengetahui situasi ini mesti melakukan serangkaian pemeriksaan kesehatan.
Jika nodul tiroid cukup besar barulah penderita merasakan gejalanya kesulitan bernapas, kesulitan menelan, dan rasa sakit pada tenggorokan. (Tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
