Hati-Hati 2 Penyakit Ini Bisa Sebabkan Demensia


Demensia mengintai lansia. (Foto: Unsplash/Steven HWG)
MerahPutih.com - Sulit mengingat menjadi salah satu dampak yang ditimbulkan dari gejala Demensia. Biasanya kesulitan mengingat ini banyak terjadi pada individu lanjut usia umur 65 tahun ke atas.
Rumah sakit Gleneagles mengatakan Demensia bukanlah suatu penyakit, sebab belum ada cara medis untuk menyembuhkannya. Mereka juga mengatakan bahwa Demensia menggambarkan suatu kumpulan gejala yang akibat satu atau beberapa gangguan saraf.
Menurut data World Alzheimer Report Tahun 2019, di Indonesia ada 1,8 juta orang yang mengidap Demensia. Pertumbuhan angka penderita akan terus bertambah hingga 2050 menjadi 7,5 orang. Dan kalkulasi angka secara global akan bertambah hingga 40 persen pada 2030 mendatang dengan total penderita mencapai 78 juta jiwa.
Baca juga:
Bicara Dua Bahasa Sejak Muda Bisa Kurangi Risiko Demensia
Ada beberapa penyakit yang menyebabkan munculnya Demensia. Berikut ini dua di antaranya:
Penyakit Alzheimer
Alzheimer merupakan penyakit yang mempengaruhi fungsi otak. Kondisi pertama yang ditunjukan penderitanya yakni gangguan daya ingat ringan.
Contohnya penderita tidak dapat mengingat nama kerabatnya, nama benda, percakapan. Seiring pertambahan waktu, penderita bisa mengalami kecemasan dan perasaan curiga pada orang lain.
Guna menangani kondisi Alzheimer, biasanya diberikan pengobatan resep obat rivastigmine. Tujuan pemberian obat ini guna memperlambat dampak buruk dari Alzheimer. Selain itu pengobatan bisa juga dengan Psikoterapi dan Stimulasi Kognitif.
Baca juga:
Diet Mediterania Kurangi Risiko Demensia
Stroke
Stroke dapat memicu gejala Demensia karena penyakit ini terjadinya gangguan atau hambatan pada pembuluh darah di otak. Sehingga pasokan darah ke otak mengalami gangguan.
Terganggunya pasokan darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada sebagian area otak akan mati. Hal ini pula yang berkorelasi terhadap kemampuan kerja otak.
Stroke sendiri ada dua jenis. Pertama Stroke Iskemik dan Stroke Hemoragik. Stroke Iskemik adalah terjadinya penyempitan pada pembuluh darah arteri yang tugasnya membawa pasokan darah dan oksigen ke otak. Sehingga aliran darah ke otak sangat berkurang. Jenis stroke ini terbagi dua lagi, yakni Stroke Iskemik Trombotik dan Stroke Iskemik Embolik.
Baca juga:
Pekerja Shift Malam Lebih Rentan Terkena Diabetes dan Stroke
Kemudian ada Stroke Hemoragik. Kondisi ini terjadi akibat pembuluh darah pecah di otak dan memicu pendarahan. Kondisi pecahnya pembuluh darah akibat hipertensi, dinding pembuluh darah yang lemah. Stroke Hemoragik terbagi dua yakni pendarahan intraserebral dan Subarachnoid. (tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
