Hasil Penelitian UNIPA Ungkap Manfaat Ekstrak Tailing PTFI Tingkatkan Produksi Pangan Lokal

Andika PratamaAndika Pratama - Rabu, 30 September 2020
Hasil Penelitian UNIPA Ungkap Manfaat Ekstrak Tailing PTFI Tingkatkan Produksi Pangan Lokal

Ekstrak tailing PT Freeport Indonesia memberikan manfaat lingkungan bagi peningkatan produksi pangan lokal. Foto: PT Freepot Indonesia

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) bersama Fakultas Pertanian (FAPERTA) Universitas Papua telah menyelesaikan penelitian mengenai pemanfaatan ekstrak tailing PT Freeport Indonesia sebagai komponen pupuk formula peningkatan produksi pangan lokal.

Penelitian yang dilakukan sejak tahun 2015 ini menemukan bahwa kandungan unsur hara mikro pada ekstrak tailing PTFI dapat meningkatkan kesuburan tanaman, termasuk di antaranya adalah tanaman keladi atau talas yang termasuk kategori bahan makanan pokok di Papua.

“Ekstrak tailing PTFI memiliki kandungan seng, tembaga, mangan, dan besi dengan kadar cukup sebagai sumber unsur hara mikro yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman keladi. Pupuk formula kotoran sapi sebagai amelioran atau penambah kesuburan tanah yang diperkaya ekstrak tailing sebagai sumber hara mikro pada komposisi 90% kompos dan 10% ekstrak tailing, dapat membuat anakan keladi tumbuh dengan lebih baik,” kata peneliti Jurusan Kimia FMIPA Universitas Papua, Dr. Bertha Mangallo dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (30/9)

Baca Juga

Teknologi Bantu Logistik di Masa Pandemi

Hasil penelitian tersebut akan semakin meningkatkan pemanfaatan keladi sebagai bahan makanan pokok alternatif bagi masyarakat. Pemanfaatan ini sejalan dengan kebiasaan masyarakat Papua yang menjadikan keladi sebagai salah satu bahan makanan pokok di Papua, selain beras dan sagu, karena kandungan karbohidrat, protein, dan mineralnya yang tinggi dan seimbang.

Tidak hanya itu, masyarakat Papua juga kerap mengolah keladi menjadi keladi tumbuk dan keripik keladi, sehingga penerapan hasil penelitian ini akan mampu meningkatkan hasil pangan masyarakat serta mempercepat kemandirian pangan di Mimika.

“Penelitian yang dilakukan oleh FMIPA dan FAPERTA UNIPA telah membantu PTFI agar dapat terus menjalankan komitmen kami, untuk tidak hanya mengurangi dampak kegiatan operasi perusahaan terhadap lingkungan, namun juga untuk terus menciptakan nilai tambah dari setiap kegiatan kami bagi masyarakat di berbagai bidang, termasuk pertanian. Kami sangat mengapresiasi kerja sama yang telah terjalin baik ini,” ucap Senior Manajer Lingkungan Hidup PTFI Gesang Setyadi.

Selain melakukan kerja sama dengan UNIPA, seperti dengan mengirimkan media tailing untuk penelitian, PTFI juga secara berkelanjutan bermitra dengan sejumlah institusi pendidikan lainnya, seperti Universitas Cendrawasih, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Lambung Mangkurat untuk melakukan berbagai kegiatan pengelolaan lingkungan

Mulai dari reklamasi, pemantauan keanekaragaman hayati, hingga kegiatan pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan di sekitar area tailing," sambungnya.

Hingga tahun 2020, PTFI telah mereklamasi lebih dari 1.000 Ha area tailing di Mimika, menjadikan area reklamasi ini sebagai ekosistem yang mendukung pelestarian keanekaragaman hayati.

Melalui kegiatan pemantauan yang dilakukan secara berkala, PTFI mencatat bahwa area reklamasi lahan tailing telah mampu menjadi ekosistem yang berfungsi bagi lebih dari 500 jenis tumbuhan, 116 jenis burung, 64 jenis kupu-kupu, 22 jenis reptil, serta 11 jenis mamalia yang hidup melalui proses suksesi alami.

Di bidang lainnya, penelitian yang dilakukan bersama berbagai perguruan tinggi juga telah meningkatkan pemanfaatan lahan bekas pengendapan tailing sebagai lahan peternakan dan perikanan, misalnya melalui upaya budidaya berbagai jenis ikan yang dapat mendukung kegiatan perekonomian masyarakat yang tinggal di sekitar area operasi PTFI di dataran rendah.

Baca Juga

Digelar Virtual, IndoBuildTech Diharapkan Tumbuhkan Ekonomi Saat Pandemi

“Kolaborasi dengan dunia pendidikan tinggi akan terus kami lakukan agar upaya pelestarian lingkungan yang kami lakukan dapat dimanfaatkan secara maksimal, tidak hanya bagi lingkungan namun juga bagi masyarakat Mimika,” tutup Gesang. (Pon)

#PT. Freeport
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Berbagai Musisi Mundur dari Pestapora, Penyelenggara Akhiri Kerja Sama Dengan PT Freeport Indonesia
Meski alasan pembatalan tidak disampaikan secara gamblang, banyak warganet menduga hal tersebut dipicu oleh keputusan penyelenggara yang menggandeng PT Freeport Indonesia sebagai sponsor.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 06 September 2025
Berbagai Musisi Mundur dari Pestapora, Penyelenggara Akhiri Kerja Sama Dengan PT Freeport Indonesia
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Indonesia Miliki 90 Persen Saham PT Freeport
Faktanya, sampai saat ini, Indonesia hanya memiliki 51 persen saham di PT Freeport
Angga Yudha Pratama - Senin, 05 Agustus 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Indonesia Miliki 90 Persen Saham PT Freeport
Indonesia
Jokowi Sebut Segera Kuasai 61 Persen PT Freeport Indonesia
Proses pengambilalihan sebagian besar saham Freeport itu dilakukan secara diam-diam oleh pemerintah Indonesia, dengan waktu kurang lebih 3,5 tahun.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 27 Mei 2024
Jokowi Sebut Segera Kuasai 61 Persen PT Freeport Indonesia
Indonesia
Pemerintah Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat PT Freeport
Pemerintah masih perlu memperhitungkan berapa harga patokan ekspor (HPE) yang akan dikenakan terhadap Freeport, mengingat HPE sejumlah komoditas tambang naik pada periode April 2024.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 08 Mei 2024
Pemerintah Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat PT Freeport
Indonesia
Aturan Indonesia Tambah Saham di PT Freeport Tengah Disiapkan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menargetkan negosiasi kepemilikan saham 61 persen itu dapat selesai pada Juni 2024.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 29 Maret 2024
Aturan Indonesia Tambah Saham di PT Freeport Tengah Disiapkan
Bagikan