Hari Musik Nasional, Maestro Keroncong Waljinah Terima Penghargaan dari Museum Lokananta


Maestro musik keroncong, Waljinah (75) menerima penghargaan dari Museum Musik Lokananta, Solo, Jawa Tengah, Minggu (8/3). (MP/Ismail)
MerahPutih.Com - Maestro musik keroncong asal Solo, Jawa Tengah, Waljinah (75) menerima penghargaan atas dedikasinya selama berkarya di kancah permusikan keroncong selama puluhan tahun. Penghargaan bersifat Lifetime Achievment ini diberikan oleh perusahaan rekaman tertua di Indonesia atau museum musik Lokananta.
Penghargaan diberikan dalam acara bertajuk ‘Sambung Rasa Lokananta’ yang sekaligus dalam rangkaian peringatan Hari Musik Nasional. Waljinah saat menerima penghargaan duduk dikursi roda mengingat kondisi kesehatannya dan usianya yang sudah tua. Waljinah merasa sangat senang dengan penghargaan itu.
Baca Juga:
Sejumlah Penyanyi Keroncong Top Tanah Air Bakal Tampil di SKF 2016
"Saya bersyukur dapat penghargaan ini. rumangsa diuwongke (merasa dihargai)," kata Waljinah kepada awak media termasuk merahputih.com di Solo, Minggu (8/3).

Pencipta lagu 'Walang Kekek' ini kembali mengenang masa-masa awal dirinya rekaman di Lokananta. Kenangan pertamanya di Lokananta yakni rekaman dengan almarhum Gesang, pencipta lagu sekaligus maestro musik keroncong asal Solo.
"Saya masih ingat perjuangan zaman itu. Awal-awal rekaman di Lokananta umur saya masih usia 12 tahun. Masih kelas VI SD," kata dia.
Tidak hanya sampai disitu, Waljinah mengaku harus memakai dingklik (kursi kecil) agar bisa menjangkau microfon saat rekaman karena tinggi badan sangat pendek diusia SD. Jadi harus ancik-ancik (berjinjit).
"Ya waktu itu saya menyanyikan lagu 'Kembang Kacang'. Kenangan itu menjadi kenangan pertamanya bersama Lokananta. Dari 1.700 lagu ciptaan saya, sebanyak 50 lagu piringannya direkam di Lokananta," ujarnya.

Waljinah berharap di Hari Musik Nasional musik keroncong lebih maju. Selain itu, muncul bibit-bibit baru musisi keroncong untuk meneruskan cita-citanya kedepan.
Perwakilan dari Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI), perusahaan yang menaungi Lokananta, Endang Supriyadi mengatakan penghargaan diberikan pada Waljinah atas dedikasinya dalam bermusik keroncong.
Baca Juga:
"Ibu Waljinah adalah sosok maestro yang mengabdikan hidupnya untuk musik keroncong dan menginspirasi banyak orang. Penghargaan ini sangat layak. Di Lokananta terdapat 50 piring hitam hasil rekaman Waljinah," tutup Endang.(*)
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Ismail, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Jawa Tengah.
Baca Juga:
Cathy Easburn, Pesinden dari Inggris yang Fasih Bernyanyi dengan Bahasa Jawa
Bagikan
Berita Terkait
Piringan Hitam 'Indonesia Raya' dalam Delapan Versi Resmi Diluncurkan Kementerian Kebudayaan

Piringan Hitam 'Indonesia Raya' dalam Delapan Versi Resmi Diluncurkan Oleh Kementerian Kebudayaan

Hari Musik Nasional 2024 Angkat Isu Ekosistem Musik Tradisi

Pentas Budaya Internasional, Xodiac Tampil Bersama Maestro Keroncong Waljinah

Di Balik Kekuatan Lirik Lagu Indonesia

Hari Musik Nasional, Sejarah Penetapan dan Kontroversinya
