Cathy Easburn, Pesinden dari Inggris yang Fasih Bernyanyi dengan Bahasa Jawa


Cathy Easburn. (FOTO thehappinessprojectlondon.wordpress.com)
Sinden atau Pesinden adalah sebutan bagi wanita yang bernyanyi mengiringi orkestra gamelan, umumnya sebagai penyanyi satu-satunya. Seniwati Sinden ini lahir dari budaya Jawa. Sehingga, Sinden umumnya adalah perempuan Jawa yang mempunyai kemampuan komunikasi yang luas dan keahlian dalam olah vokal.
Sinden senior yang paling terkenal di Indonesia adalah Waljinah. Namun seiring perjalanannya Sinden kini tidak hanya dimainkan oleh seniwati-seniwati Jawa. Di beberapa tayangan televisi Sinden dimainkan oleh para selebritis yang dikemas dengan kreasi modern.
Tidak hanya di Indonesia, profesi sinden juga ternyata disukai oleh beberapa perempuan di berbagai negara. Salah satunya adalah Inggris. Sinden dari Inggris yang fasih menyanyikan tembang-tembang bahasa Jawa dengan diiringi gamelan seperti Waljinah adalah Cathy Easburn.
Seperti dilansir Antara, Rabu (8/3), Cathy Easburn telah berhasil menghipnotis ratusan penonton yang memenuhi ruangan Royal Festival Hall, Southbank Centre yang terletak di pusat Kota London. Dengan iringan Gamelan Jawa yang dimainkan Komunitas Gamelan Siswa Sukra pimpinan Direktur Oxford Gamelan Society Peter Smith alias Mas Parto, Cathy Easburn menyanyikan tembang-tembang dengan Bahasa Jawa.
Beberapa tembang yang berhasil dilantunkan dengan baik oleh Cathy Easburn adalah Laler Mengeng dan Eman-eman. Dengan kefasihannya melantunkan tempang ini, ratusan pengunjung Royal Festival Hall, Southbank Centre yang menyaksikan permainan gamelan dengan harmonisasi musik klasik Jawa ini, seakan dibawa ke suasana Kota Yogyarakta, Indonesia.
Peter Smith alias Mas Parto, pria berkebangsaan Inggris yang menempuh studi di STSI Yogyakarta tahun 1992-1995 dan fasih berbahasa Jawa ini mengungkapkan, acara ini mengambil tema "Selamatan". Teman ini menurut Mas Parto sebagai ajakan kepada khalayak umum di Inggris untuk merayakan kehidupan, kesehatan dan kebahagian dengan merefleksikannya melalui musik gamelan.
Manajer gamelan Southbank Centre, peraih gelar doctor dalam bidang Ethnomusikologi dari City, University of London Dr Sophie Ransby, ikut sebagai wiyogo (pemain gamelan), memainkan rebab mengiringi Sang Pesinden Cathy Easburn.
Melalui pagelaran ini, disimpulkan bahwa kesenian tradisional Indonesia sangat digemari oleh orang-orang di Inggris. Sampai-sampai, mereka menempuh studi untuk memperdalam seni karawitan di STSI Yogyakarta. Melalui kegiatan ini pula, diharapkan semakin banyak publik Inggris yang berkunjung ke Indonesia baik melalui jalur pendidikan maupun sebagai wisatawan.
Bagikan
Widi Hatmoko
Berita Terkait
GEMFest 2025 Berhasil Menyulap Kesenian Gamelan Jadi Gemerlap dan Kekinian

Gamelan Ethnic Music Festival 2025 Siap Digelar, Seniman dari 7 Daerah Bakal Ikut Meramaikan

Menilik Sentra Kerajinan Gamelan Kuningan Daliyo Legiyono Yogyakarta Sejak 1954

KJRI New York Ajak Kerja Sama Gibran Tampilkan Gamelan di USA

Alat Musik Tradisional Gamelan Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Oleh UNESCO

UNESCO Serahkan Sertifikat Gamelan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

Gamelan Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda dari UNESCO
