Hari Kesehatan Mental Dunia, Berikut Sejarah dan Pentingnya Menjaga Mental

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Kamis, 10 Oktober 2024
Hari Kesehatan Mental Dunia, Berikut Sejarah dan Pentingnya Menjaga Mental

Sejak pertama kali digagas, hari ini telah menjadi momentum global untuk memperjuangkan kesehatan mental. (Foto: unsplash/priscilla du prez)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Hari Kesehatan Mental Dunia diperingati setiap tahun pada tanggal 10 Oktober. Inisiatif ini pertama kali dicetuskan oleh Federasi Kesehatan Mental Internasional (World Federation for Mental Health) pada tahun 1992.

Tujuan dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan isu-isu kesehatan mental di seluruh dunia dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya dukungan dan pemahaman terhadap individu yang mengalami gangguan mental.

Sejak pertama kali digagas, hari ini telah menjadi momentum global untuk memperjuangkan kesehatan mental. Setiap tahun, tema yang berbeda diangkat, menyoroti isu-isu khusus yang relevan.

Baca juga:

Jangan Sepelekan Mental Illness, Ini Tanda Kamu Harus Temui Psikolog

Misalnya, tema tahun-tahun sebelumnya telah mencakup stigma, akses terhadap layanan kesehatan mental, dan peran kesehatan mental dalam kehidupan sehari-hari.

Dikutip dari berbagai sumber, kesehatan mental memengaruhi cara seseorang berpikir, merasa, dan berperilaku. Gangguan mental, seperti depresi dan kecemasan, dapat berdampak serius pada kualitas hidup individu.

Dengan meningkatnya kesadaran, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami dan mendukung mereka yang mengalami masalah kesehatan mental.

Baca juga:

Kemenkes Bagikan 4 Kunci Jaga Kesehatan Mental di Tempat Kerja

Ada banyak cara untuk merayakan Hari Kesehatan Mental Dunia, baik secara individu maupun kelompok. Berikut tiga ide yang dapat dilakukan:

Edukasi dan Penyuluhan: Mengadakan seminar, lokakarya, atau diskusi tentang kesehatan mental di sekolah, tempat kerja, atau komunitas. Undang narasumber yang ahli untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Kampanye Media Sosial: Gunakan platform media sosial untuk menyebarkan informasi tentang kesehatan mental. Membagikan fakta, cerita, dan sumber daya dapat membantu mengurangi stigma dan meningkatkan pemahaman.

Mendukung Organisasi Kesehatan Mental: Donasi atau sukarelawan untuk organisasi yang bekerja di bidang kesehatan mental. Ini dapat membantu mereka dalam menyediakan layanan yang diperlukan bagi individu yang membutuhkan. (far)

#Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Febrian Adi

part-time music enthusiast. full-time human.

Berita Terkait

Fun
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Merawat diri tidak lagi sekadar urusan penampilan fisik, tetapi juga menjadi sarana penting untuk menjaga kesehatan mental dan keseimbangan emosional.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Bagikan