Hari Kesehatan Mental Dunia, Berikut Sejarah dan Pentingnya Menjaga Mental


Sejak pertama kali digagas, hari ini telah menjadi momentum global untuk memperjuangkan kesehatan mental. (Foto: unsplash/priscilla du prez)
MerahPutih.com - Hari Kesehatan Mental Dunia diperingati setiap tahun pada tanggal 10 Oktober. Inisiatif ini pertama kali dicetuskan oleh Federasi Kesehatan Mental Internasional (World Federation for Mental Health) pada tahun 1992.
Tujuan dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan isu-isu kesehatan mental di seluruh dunia dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya dukungan dan pemahaman terhadap individu yang mengalami gangguan mental.
Sejak pertama kali digagas, hari ini telah menjadi momentum global untuk memperjuangkan kesehatan mental. Setiap tahun, tema yang berbeda diangkat, menyoroti isu-isu khusus yang relevan.
Baca juga:
Jangan Sepelekan Mental Illness, Ini Tanda Kamu Harus Temui Psikolog
Misalnya, tema tahun-tahun sebelumnya telah mencakup stigma, akses terhadap layanan kesehatan mental, dan peran kesehatan mental dalam kehidupan sehari-hari.
Dikutip dari berbagai sumber, kesehatan mental memengaruhi cara seseorang berpikir, merasa, dan berperilaku. Gangguan mental, seperti depresi dan kecemasan, dapat berdampak serius pada kualitas hidup individu.
Dengan meningkatnya kesadaran, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami dan mendukung mereka yang mengalami masalah kesehatan mental.
Baca juga:
Kemenkes Bagikan 4 Kunci Jaga Kesehatan Mental di Tempat Kerja
Ada banyak cara untuk merayakan Hari Kesehatan Mental Dunia, baik secara individu maupun kelompok. Berikut tiga ide yang dapat dilakukan:
Edukasi dan Penyuluhan: Mengadakan seminar, lokakarya, atau diskusi tentang kesehatan mental di sekolah, tempat kerja, atau komunitas. Undang narasumber yang ahli untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Kampanye Media Sosial: Gunakan platform media sosial untuk menyebarkan informasi tentang kesehatan mental. Membagikan fakta, cerita, dan sumber daya dapat membantu mengurangi stigma dan meningkatkan pemahaman.
Mendukung Organisasi Kesehatan Mental: Donasi atau sukarelawan untuk organisasi yang bekerja di bidang kesehatan mental. Ini dapat membantu mereka dalam menyediakan layanan yang diperlukan bagi individu yang membutuhkan. (far)
Bagikan
Berita Terkait
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres

Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya

Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui

Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental

Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan

Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja

Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja

Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja

Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
