Harga Komoditas Tambang dan Karet Bikin Ekonomi Bertahan di 3,5 Persen


Tambang Freeport. (PTFI).
MerahPutih.com - Pemerintah optimistis bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi 2021 secara keseluruhan pada kuartal IV (Q4). Dengan syarat, jika pandemi bisa dikendalikan.
"Kita jaga sampai dengan kuartal 4 (Q4), maka pada Q4 tahun 2021 belanja pemerintah diperkirakan akan bisa meningkat," kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Kamis (11/11).
Baca Juga:
Anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional Telah Cair Rp 744 Triliun
Menko Airlangga menjelaskan, pertumbuhan ekonomi yang tumbuh positif 3,51 persen (yoy) pada Q3 2021, menunjukkan, pemulihan ekonomi Indonesia tetap berlanjut dan terjadi resiliensi di tengah lonjakan kasus positif COVID-19 di Q3 tahun 2021.
"Di Q3 tahun 2021 kita melakukan pengereman dengan PPKM karena angka kasus harian COVID-19 yang tinggi sampai 574.315 kasus per hari. Meskipun demikian,masih bisa tumbuh positif terdorong oleh ekspor yang mencapai 29,16 persen (yoy) dan impor 30,1 persen (yoy)," ujarnya.
Ia memaparkan, industri pengolahan tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi yaitu 3,68 persen, begitu juga dengan pertambangan yang tumbuh 7 persen, kesehatan tumbuh 14 persen dan perdagangan yang masih bertahan di 9 persen.
"Kita sangat terbantu oleh supercycle dari harga minyak, CPO, nikel, tembaga, aluminium, dan karet yang naik. Jadi ekspor terbantu juga oleh harga-harga komoditas tersebut sehinggammasih bisa bertahan di 3,5 persen," katanya.
Selain itu, Indeks Keyakinan Konsumen per Oktober 2021 sudah masuk dalam fase optimis atau berada pada angka 113,4, lebih tinggi dibandingkan 95,5 pada September 2021. Penjualan eceran juga sudah naik ke 5,2 dan PMI Manufaktur sudah berada pada 57,2.

Terkait dengan fasilitas, lanjut ia, pemerintah akan melihat sampai bulan Desember, untuk evaluasi tahun depan. Hal ini karena, enam bulan ke depan juga adalah periode yang menentukan karena efek pandemi masih ada.
Dari segi perbankan, untuk restrukturisasi maupun penanganan keperluan perbankan, telah diperpanjang sampai bulan Maret 2023. Pemerintah juga memutuskan melanjutkan Program Pemulihan Ekonomi Nasional untuk menjaga daya beli.
"Vaksinasi juga terus didorong dan ditargetkan mencapai 40 persen untuk dosis ke dua. Dengan demikian, dapat menjalankan gas dan rem, secara lebih seimbang," ungkapnya. (Asp)
Baca Juga:
Genjot Pemulihan Ekonomi, Gibran Gelar Festival Wayang Bocah
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Transaksi Harbolnas 2025 Ditarget Tembus Rp 35 Triliun, Pemerintah Janjikan Diskon Besar-besaran

Airlangga Hartarto: PHK Bertentangan dengan Semangat Tidar

Demi Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Bentuk Dewan Kesejahteraan dan Satgas Pencegahan PHK untuk Perlindungan Pekerja

Ekonomi Indonesia Diklaim di Jalur yang Benar, Menko Airlangga Minta Pengusaha dan Investor tak Panik

Pujian Presiden Prabowo ke Tim Ekonomi dan Menlu Sugiono di Sidang Kabinet, Senang Dengan Capaian Ekonomi

Lapangan Usaha Jasa Lainnya Alami Pertumbuhan Tertinggi, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal 4,04 Persen

Pekerja Profesional Bidang TIK Minim, Baru 0,8 Persen Dari Total Angkatan Kerja Nasional.

Isu Transfer Data Pribadi Jadi Perbincangan Hangat, Menkomdigi Bakal Temui Menko Airlangga Hartarto

Tidak Ikut Prabowo Pulang, Menko Airlangga Langsung Geser dari Brasil ke AS Nego ke Pemerintah Trump

Pemerintah Tetapkan Deregulasi Kebijakan Impor 10 Komoditas
