Anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional Telah Cair Rp 744 Triliun


Ilustrasi pasar. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Realisasi anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) per 5 November 2021 telah mencapai Rp 456,35 triliun atau 61,3 persen dari pagu Rp 744,77 triliun.
Secara rinci, realisasi tersebut meliputi klaster kesehatan sebesar Rp126,65 triliun atau 58,9 persen, perlindungan sosial sebesar Rp 132,49 triliun atau 72,4 persen serta program prioritas sebesar Rp 72,59 triliun atau 61,6 persen.
Baca Juga:
Genjot Pemulihan Ekonomi, Gibran Gelar Festival Wayang Bocah
Kemudian klaster dukungan UMKM dan korporasi sebesar Rp 63,45 triliun atau 39,1 persen serta insentif usaha sebesar Rp 61,17 triliun atau 97,4 persen.
Realisasi klaster kesehatan yang sebesar Rp126,65 triliun meliputi diagnostik yaitu testing dan tracing sebesar 68,5 persen atau Rp 3,08 triliun serta therapeutic yaitu Insentif dan santunan nakes sebesar Rp 14,31 triliun atau 75,6 persen dari pagu Rp 18,94 triliun. Kemudian juga vaksinasi yakni pengadaan dan pelaksanaan sebesar 45,3 persen atau Rp 26,18 triliun.
Untuk realisasi dari klaster perlinsos yang sebesar Rp 132,49 triliun antara lain digunakan untuk Program Keluarga Harapan (PKH) 73,4 persen atau Rp 20,79 triliun dari pagu Rp 28,31 triliun dan Kartu Sembako 66,6 persen atau Rp 33,22 triliun dari pagu Rp 49,89 triliun.
Selanjutnya, BLT Desa sebesar 64 persen atau Rp 18,43 triliun dari pagu Rp 28,80 triliun serta Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar 75,6 persen atau Rp 6,65 triliun dari pagu Rp 8,80 triliun.

Airlangga menuturkan, kondisi makro ekonomi melalui indikator utama sektor eksternal mencerminkan resiliensi yang baik hingga awal November 2021. Posisi cadangan devisa dan surplus neraca perdagangan Indonesia relatif terus meningkat sejak 2019 hingga Oktober 2021 serta IHSG dan nilai tukar juga memiliki tren fluktuatif namun tetap membaik pada awal bulan ini.
Indonesia pun berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,51 persen (yoy) pada Kuartal III-2021. Momentum pemulihan masih dalam jalur positif dan terus membaik sehingga pemerintah optimis perekonomian nasional akan mencatatkan pertumbuhan 3,7 persen sampai 4,0 persen (yoy) pada 2021.
"Untuk 2022 diproyeksikan akan tumbuh 5,2 persen (yoy). Hal ini sejalan dengan proyeksi dari berbagai lembaga internasional," katanya. (Asp)
Baca Juga:
Jepang Bocorkan Resep Pemulihan Ekonomi ke Jawa Barat
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Pujian Presiden Prabowo ke Tim Ekonomi dan Menlu Sugiono di Sidang Kabinet, Senang Dengan Capaian Ekonomi

Lapangan Usaha Jasa Lainnya Alami Pertumbuhan Tertinggi, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal 4,04 Persen

Politikus Demokrat Minta Presiden Prabowo Contoh Program SBY Dorong Pertumbuhan Ekonomi

GMNI Desak Pemerintah Kurangi Instabilitas Politik, Fokus ke Perbaikan Ekonomi dan Kurangi Pengangguran

Sekjen Gerindra Sebut Megawati Ajarkan Prabowo soal Pemulihan Ekonomi

Indonesia Segera Kirim Tim Diplomasi Tarif Resiprokal AS, Belum Siapkan Tarif Balasan
5 'Pukulan Telak' untuk Ekonomi Indonesia Imbas AS Tetapkan Resiprokal 32%

Prabowo Panggil Sejumlah Menteri Rancang Kebijakan Fiskal APBN 2026

Indonesia Gabung New Development Bank, Prabowo: ‘Booster’ Kuat untuk Strategi Transformasi

Pasar Dihantui Sentimen Negatif, Istana Bakal Rutin Ajak Ekonom Bahas Outlook Ekonomi Indonesia
