Harga Kedelai Meroket, DPR Kritik Kementan

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 04 Januari 2021
Harga Kedelai Meroket, DPR Kritik Kementan

Perajin tahu di Kabupaten Lebak, Banten meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat membantu subsidi harga kedelai di pasaran. (Foto: Antara)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Komisi IV DPR mengkritik Kementerian Pertanian (Kementan) terkait melonjaknya harga kedelai yang membuat para pengrajin tahu dan tempe menjerit, di awal tahun 2021.

Menurut anggota Komisi IV DPR Bambang Purwanto, faktor keteledoran dari sistem pengawasan dan kendali di Kementan menjadi faktor melonjaknya harga kedelai beberapa hari terakhir.

"Keteledoran ini disebabkan sistem pengawasan serta kendali dari Kementan yang tidak berjalan dengan baik. Seharusnya dijaga agar mata rantai kegiatan sampai di hilir bisa berlanjut, karena kewenangan di hulu ini ada di Kementan," kata Bambang kepada wartawan, Senin, (4/1).

Baca Juga:

Kedelai Mahal, Tahu dan Tempe Menghilang di Pasar

Bambang menyesalkan keteledoran Kementan. Padahal, kata dia, produksi kedelai banyak ditunggu oleh UMKM produsen kebutuhan pangan seperti tahu dan tempe yang menjadi kebutuhan pangan harian bagi masyarakat Indonesia.

"Tentu memerlukan bahan baku secara continue, sementara kelangkaan dan mahalnya harga kedelai tentu berdampak terhadap nilai jual produknya yang sementara daya beli masyarakat di masa pandemi ini menurun," papar dia.

Pengrajin tempe. (Foto: MP/Rizky).
Pengrajin tempe. (Foto: MP/Rizky).

Tak hanya itu, menurut Bambang, dampak mahal harga dan langkanya kedelai akan berdampak pada kegiatan UMKM. Pasalnya, UMKM akan mengurangi tenaga kerja bahkan bisa menyetop produksi.

"Makin runyam," tegas politikus Partai Demokrat ini.

Baca Juga:

Kunjungi Tempat Masa Kecil Jokowi, Mentan Gagas Perkebunan Rakyat

Bambang juga menyoroti kinerja Kementerian Perdagangan (Kemendag). Menurutnya, di masa pandemi seperti saat ini, semua negara seharusnya menjaga stok makanan masing-masing.

"Dengan demikian, kita harus cermat membaca situasi dan kondisi saat wabah COVID-19 19 ini agar tidak terlambat menjaga pasokan utk kebutuhan pangan," pungkasnya. (Pon)

Baca Juga:

KPK Didesak Usut Dugaan Korupsi Pengadaan Ternak di Kementan

#Kementerian Pertanian #Kedelai Impor
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Indonesia Setop Impor Jagung Sepanjang 2025, Mentan Amran Pamer Lonjakan Produksi Beras Tertinggi Sepanjang Sejarah
Ini merupakan lompatan tertinggi sepanjang sejarah
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
Indonesia Setop Impor Jagung Sepanjang 2025, Mentan Amran Pamer Lonjakan Produksi Beras Tertinggi Sepanjang Sejarah
Berita Foto
Aksi Hari Tani Nasional, Petani Indramayu Tuntut Perbaikan Irigasi dan Modernisasi Pertanian
Ratusan petani Indramayu yang tergabung dalam Serikat Tani Indramayu menggelar aksi di depan Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (24/9/2025). Memperingati Hari Tani Nasional, para petani Indramayu menggelar aksi di depan gedung Kementerian Pertanian untuk menuntut perbaikan irigasi serta modernisasi pertanian di Indramayu Barat. Hari Tani Nasional diperingati setiap 24 September untuk mengenang lahirnya Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) 1960, tonggak penting reformasi agraria yang menegaskan prinsip “tanah untuk rakyat.” Meski petani disebut tulang punggung bangsa, kenyataannya hingga kini banyak yang hidup dalam kemiskinan struktural dan minim akses terhadap lahan, pupuk, teknologi, maupun pasar. Karena itu, Hari Tani terus menjadi momentum perjuangan menuntut keadilan agraria dan kedaulatan pangan.
Didik Setiawan - Rabu, 24 September 2025
Aksi Hari Tani Nasional, Petani Indramayu Tuntut Perbaikan Irigasi dan Modernisasi Pertanian
Indonesia
Kementan Tegaskan Stok Pupuk Cukup dan Mudah Diakses, Indonesia Makin Dekat Capai Swasembada Pangan
Kementerian Pertanian terus memperbaiki tata kelola dengan menerapkan prinsip 7T
Angga Yudha Pratama - Senin, 22 September 2025
Kementan Tegaskan Stok Pupuk Cukup dan Mudah Diakses, Indonesia Makin Dekat Capai Swasembada Pangan
Berita Foto
Komisi IV DPR Setujui Tambahan Anggaran Kementan Sebesar Rp145 Miliyar
Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto (kiri), Wakil Ketua Komisi IV DPR Alex Indra Lukman (kanan) dan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono (tengah), menandatangani kesepakatan hasil Rapat Kerja (Raker), di Ruang Komisi IV DPR, Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/9/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 16 September 2025
Komisi IV DPR Setujui Tambahan Anggaran Kementan Sebesar Rp145 Miliyar
Indonesia
Gula Rafinasi Bocor dan Dijual Bebas di Pasar dengan Harga Sangat Murah Bikin Petani Rugi
Gula rafinasi yang seharusnya tidak dijual secara eceran atau kiloan kepada masyarakat justru banyak ditemukan di pasar tradisional
Angga Yudha Pratama - Kamis, 11 September 2025
Gula Rafinasi Bocor dan Dijual Bebas di Pasar dengan Harga Sangat Murah Bikin Petani Rugi
Indonesia
Dugaan Beras Oplosan, 212 Perusahaan Produsen Beras Premium Diperiksa Bareskrim
Kementerian Pertanian melibatkan semua pihak untuk melakukan pengawasan agar beras oplosan tidak beredar di masyarakat.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 13 Juli 2025
Dugaan Beras Oplosan, 212 Perusahaan Produsen Beras Premium Diperiksa Bareskrim
Indonesia
Komisi VI DPR Minta Kementan Tingkatkan Pengawasan Bantuan Alat Pertanian
Pemerintah harus melakukan lebih daripada sekadar memberikan bantuan, tapi juga memastikan alat pertanian tepat sasaran. ?
Dwi Astarini - Selasa, 08 Juli 2025
Komisi VI DPR Minta Kementan Tingkatkan Pengawasan Bantuan Alat Pertanian
Berita Foto
Indonesia Berikan Bantuan Kemanusiaan 10.000 Ton Beras untuk Palestina
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman (kiri) dan Menteri Pertanian Palestina Rezq Basheer-Salimia saat penandatanganan naskah kerja sama antara Indonesia dan Palestina di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (7/7/2025).
Didik Setiawan - Senin, 07 Juli 2025
Indonesia Berikan Bantuan Kemanusiaan 10.000 Ton Beras untuk Palestina
Indonesia
Dari Lumbung Padi ke Teknologi Greenhouse: RI-Belanda Resmikan Era Baru Pertanian Berkelanjutan
Indonesia dan Belanda resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) kerja sama di bidang pertanian berkelanjutan, hortikultura, teknologi greenhouse, hingga peningkatan kapasitas generasi muda petani.
Frengky Aruan - Selasa, 17 Juni 2025
Dari Lumbung Padi ke Teknologi Greenhouse: RI-Belanda Resmikan Era Baru Pertanian Berkelanjutan
Indonesia
Stok Cadangan Beras Pemerintah Tembus 3,7 Juta Ton, Tertinggi Sepanjang Sejarah
Wamentan Sudaryono sebut Perum Bulog memiliki pengalaman dan teknologi pengelolaan yang mumpuni untuk menjaga mutu beras yang disimpan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 16 Mei 2025
Stok Cadangan Beras Pemerintah Tembus 3,7 Juta Ton, Tertinggi Sepanjang Sejarah
Bagikan