Dari Lumbung Padi ke Teknologi Greenhouse: RI-Belanda Resmikan Era Baru Pertanian Berkelanjutan

Frengky AruanFrengky Aruan - Selasa, 17 Juni 2025
Dari Lumbung Padi ke Teknologi Greenhouse: RI-Belanda Resmikan Era Baru Pertanian Berkelanjutan

Pemerintah Indonesia dan Belanda resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) kerja sama di bidang pertanian berkelanjutan. (Dok. Kementerian Pertanian)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Pemerintah Indonesia dan Belanda resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) kerja sama di bidang pertanian berkelanjutan, hortikultura, teknologi greenhouse, hingga peningkatan kapasitas generasi muda petani.

Penandatanganan ini dilakukan antara Kementerian Pertanian RI dengan Kementerian Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan Belanda, di Kantor Pusat Kementan RI, Jakarta, Selasa (17/6).

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyampaikan apresiasi atas kunjungan delegasi Belanda yang dipimpin Wakil Menteri Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan Belanda, Guido Landheer. Delegasi tersebut terdiri dari perwakilan pemerintah, pelaku usaha, serta penyedia teknologi pertanian.

“Kami merasa sangat terhormat menerima delegasi dari Belanda. Pertemuan yang kami lakukan hari ini berlangsung sangat konstruktif dan menghasilkan kesepakatan untuk mempererat kolaborasi melalui penandatanganan MoU antara kedua kementerian, yang ditandatangani langsung oleh Menteri Pertanian masing-masing negara,” ujar Wamentan usai pertemuan bilateral tersebut.

Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar ini mengungkapkan bahwa sejumlah perusahaan Belanda sebelumnya telah berminat untuk berinvestasi di sektor pertanian Indonesia, meskipun sempat menghadapi beberapa kendala.

Melalui MoU ini, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memberikan kemudahan dan kepastian bagi mitra asing yang membawa manfaat nyata bagi petani dan masyarakat.

Baca juga:

Indonesia-Belanda Teken Kerja Sama Teknologi Pertanian Hingga Pengolaan Air

“Kami ingin segera merealisasikan kerja sama ini. Kementerian Pertanian Indonesia sangat antusias. Apalagi, Belanda memiliki reputasi sebagai pengekspor pertanian terbesar kedua di dunia, meskipun (luas) negara kecil. Itu luar biasa dan menjadi inspirasi bagi kami,” tambah Sudaryono.

Sudaryono menekankan pentingnya transfer pengetahuan di bidang hortikultura, teknologi greenhouse, benih unggul, dan sistem irigasi modern. Hal ini dilakukan untuk terus menjaga momentum peningkatan sektor pertanian di Indonesia.

Ia juga menyampaikan capaian peningkatan produksi pertanian nasional, dimana produksi padi nasional yang naik sebesar 52,45 persen pada Triwulan I 2025 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, serta jagung yang juga meningkat sekitar 39,02 persen pada periode yang sama.

“Selanjutnya, fokus kami adalah pengembangan hortikultura. Belanda memiliki keunggulan teknologi dan pengalaman. Kami juga ingin generasi muda Indonesia aktif terlibat dalam sektor ini, terutama melalui pemanfaatan teknologi greenhouse,” ujarnya.

Sementara itu, Guido Landheer, menyampaikan apresiasinya atas sambutan hangat dari pemerintah Indonesia. Ia menyebut kunjungan ini sebagai bukti hubungan erat dan historis antara kedua negara.

Baca juga:

Prabowo Ajak Singapura Lebih Banyak Investasi di Sektor Kesehatan dan Pertanian Modern

“Terima kasih, merupakan kehormatan bagi kami untuk kembali berada di Indonesia. Dalam satu tahun terakhir, sudah dua kali kami datang berkunjung, dan kami sangat menghargainya, Saya pribadi sangat senang berada di Indonesia. Tentu saja, Belanda memiliki hubungan khusus dengan Indonesia”, terangnya.

Ia menegaskan bahwa misi delegasi Belanda adalah untuk berbagi pengetahuan dan bekerja sama dalam meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia.

“Mereka semua hadir untuk berbagi pengetahuan, sekaligus bekerja sama dengan petani dan pemerintah Indonesia untuk melangkah lebih jauh dalam misi ketahanan pangan,”kata Guido.

Guido juga menyampaikan apresiasi atas berbagai upaya dan kebijakan yang telah ditempuh oleh pemerintah Indonesia dalam mewujudkan swasembada pangan.

Menurut Guido, ketahanan pangan merupakan isu global yang sangat krusial. Oleh karena itu, melalui MoU Indonesia–Belanda, kedua negara sepakat untuk berbagi pengetahuan dan membangun kapasitas produksi petani lokal secara berkelanjutan.

“Kami tidak datang untuk mengekspor produk seperti tomat ke Indonesia, melainkan untuk berbagi pengetahuan agar petani Indonesia dapat memproduksi sendiri dengan teknologi yang tepat. Kami juga ingin belajar dari pengalaman Indonesia. Ini adalah kolaborasi dua arah,” tandasnya. (Pon)

#Pertanian #Kementerian Pertanian #Belanda
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Dugaan Beras Oplosan, 212 Perusahaan Produsen Beras Premium Diperiksa Bareskrim
Kementerian Pertanian melibatkan semua pihak untuk melakukan pengawasan agar beras oplosan tidak beredar di masyarakat.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 13 Juli 2025
Dugaan Beras Oplosan, 212 Perusahaan Produsen Beras Premium Diperiksa Bareskrim
Indonesia
Komisi VI DPR Minta Kementan Tingkatkan Pengawasan Bantuan Alat Pertanian
Pemerintah harus melakukan lebih daripada sekadar memberikan bantuan, tapi juga memastikan alat pertanian tepat sasaran. ?
Dwi Astarini - Selasa, 08 Juli 2025
Komisi VI DPR Minta Kementan Tingkatkan Pengawasan Bantuan Alat Pertanian
Berita Foto
Indonesia Berikan Bantuan Kemanusiaan 10.000 Ton Beras untuk Palestina
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman (kiri) dan Menteri Pertanian Palestina Rezq Basheer-Salimia saat penandatanganan naskah kerja sama antara Indonesia dan Palestina di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (7/7/2025).
Didik Setiawan - Senin, 07 Juli 2025
Indonesia Berikan Bantuan Kemanusiaan 10.000 Ton Beras untuk Palestina
Indonesia
Indonesia Sediakan 20 Hektar Lahan Pertanian Buat Dikelola Bersama Dengan Palestina
Hal itu sebagai wujud perhatian langsung Presiden RI Prabowo Subianto terhadap Palestina, sekaligus kontribusi Indonesia untuk mewujudkan kemerdekaan pangan rakyat Palestina.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 07 Juli 2025
Indonesia Sediakan 20 Hektar Lahan Pertanian Buat Dikelola Bersama Dengan Palestina
Fun
Pemerintah Belanda Rekomendasikan Orangtua Larang Anak Di bawah 15 Tahun Main TikTok dan Instagram, Cegah Kecemasan dan Gangguan Tidur
Pemerintah Belanda mengimbau anak-anak di bawah 15 tahun tidak memakai media sosial seperti TikTok dan Instagram karena dampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 18 Juni 2025
Pemerintah Belanda Rekomendasikan Orangtua Larang Anak Di bawah 15 Tahun Main TikTok dan Instagram, Cegah Kecemasan dan Gangguan Tidur
Indonesia
Dari Lumbung Padi ke Teknologi Greenhouse: RI-Belanda Resmikan Era Baru Pertanian Berkelanjutan
Indonesia dan Belanda resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) kerja sama di bidang pertanian berkelanjutan, hortikultura, teknologi greenhouse, hingga peningkatan kapasitas generasi muda petani.
Frengky Aruan - Selasa, 17 Juni 2025
Dari Lumbung Padi ke Teknologi Greenhouse: RI-Belanda Resmikan Era Baru Pertanian Berkelanjutan
Indonesia
Indonesia-Belanda Teken Kerja Sama Teknologi Pertanian Hingga Pengolaan Air
Belanda secara konsisten menjadi investor terbesar dari Uni Eropa dan menempati peringkat 10 besar investor teratas di Indonesia.
Wisnu Cipto - Selasa, 17 Juni 2025
Indonesia-Belanda Teken Kerja Sama Teknologi Pertanian Hingga Pengolaan Air
Indonesia
Prabowo Ajak Singapura Lebih Banyak Investasi di Sektor Kesehatan dan Pertanian Modern
Sebagai tindak lanjut, Indonesia dan Singapura menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) di bidang keamanan pangan dan teknologi pertanian, termasuk program pengembangan petani muda dan pertukaran praktik terbaik (best practices).
Frengky Aruan - Senin, 16 Juni 2025
Prabowo Ajak Singapura Lebih Banyak Investasi di Sektor Kesehatan dan Pertanian Modern
Indonesia
TNI Mau Rekrut 24 Ribu Tamtama untuk Pertanian, DPR: Harusnya Diserahkan ke Kementan
TNI berencana untuk merekrut 24 ribu tamtama di pertanian. Komisi I DPR menyebutkan, bahwa hal itu harusnya diserahkan ke Kementerian Pertanian (Kementan).
Soffi Amira - Kamis, 12 Juni 2025
TNI Mau Rekrut 24 Ribu Tamtama untuk Pertanian, DPR: Harusnya Diserahkan ke Kementan
Indonesia
Kekayaan Indonesia Hilang Sampai Rp 502 Ribu Triliun saat Dijajah Belanda, Prabowo: Setara 18 Kali PDB
Presiden Prabowo Subianto mengungkap fakta terkait penjajahan Belanda terhadap Indonesia yang terjadi ratusan tahun.
Frengky Aruan - Rabu, 11 Juni 2025
Kekayaan Indonesia Hilang Sampai Rp 502 Ribu Triliun saat Dijajah Belanda, Prabowo: Setara 18 Kali PDB
Bagikan