Harga Cabai Tembus Rp 120 Ribu Per Kg, DPRD DKI Minta Pemprov Gelar Operasi Pasar


Cabai dan bawang. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Harga cabai rawit merah di Jakarta menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2023-2024 tak masuk akal diharga Rp 120.000 per kilogram (kg).
Harga tersebut diketahui ketika Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengecek harga bahan pokok di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat, pada Senin (4/12) kemarin.
Baca Juga:
Harga Cabai Mahal, Mendag Zulhas Minta Pemda Bantu Subsidi Ongkos Kirim
Menyikapi hal itu, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Suhud Alynudin meminta Pemprov untuk bergerak cepat menanggapi lonjakan harga cabai di pasaran.
Menurutnya, upaya yang perlu dilakukan dengan menggelar operasi pasar demi stabilisasi harga jelang perayaan Nataru.
Berdasarkan harga pangan di situs resmi Pemprov DKI juga yakni infopangan.jakarta.go.id harga cabai keriting kini meroket dari Rp 43 ribu per kilo pada Oktober 2023 kini mencapai Rp 94 ribu perkilo, sedangkan cabai rawit merah dari Rp 65 ribu menjadi Rp 120 ribu per kilo.
"Pemerintah harus melakukan intervensi untuk menurunkan harga cabai, salah satunya bisa melakukan operasi pasar agar harga cabai bisa turun," kata Suhud, yang dikutip Rabu (6/12).
Baca Juga:
Harga Cabai Rawit Merah Tembus Rp 100 Ribu Per Kg, Mendag: Engga Apa-apa
Menurutnya, kenaikan harga terjadi karena Pemprov DKI dinilai gagal menjaga rantai distribusi dan tidak adanya kesiapan dalam menghadapi momen tertentu.
"Ini terjadi karena Pemerintah gagal memangkas rantai pasok cabai dan mengatur pola tanam pertanian nasional, sehingga ketika terjadi situasi hambatan produksi, tidak ada proteksi harga pangan untuk melindungi masyarakat," ucapnya.
Sementara itu, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menilai kenaikan harga cabai ini bukan saja menjadi persoalan Jakarta. Melainkan isu Nasional, karena mahalnya harga cabai terjadi di berbagai daerah seperti, Maluku, Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Riau dan DKI Jakarta.
Oleh karena itu, Gilbert Simanjuntak meminta Pemprov terus berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan untuk mencari solusi lonjakan harga cabai saat ini, salah satunya menyiapkan stok sebelum moment Nataru.
"Kita berharap eksekutif melakukan upaya, karena ini kan merupakan ritual setiap tahun naik. Jadi sebelum itu naik, sediakan stok yang cukup. Jadi mereka mesti melihat dimana stok cabai kurang, maka datangkan dari daerah lain atau beli cabai dan disebarkan ke masyarakat sehingga harganya turun," tuturnya. (Asp)
Baca Juga:
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
DPRD DKI Tak Mau Terburu-buru Ambil Keputusan Turunkan Tunjangan Rumah

Pramono Tanggapi soal Tunjangan Rumah Anggota DPRD DKI, Sebut Sudah Jalin Komunikasi

Fantastis! Segini Besaran Gaji dan Tunjangan Anggota DPRD DKI yang Lebih Besar dari DPR

Pengamat Soroti Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI, Aturannya Dianggap tak Jelas

Audiensi dengan Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi, DPRD DKI Klaim Bakal Sesuaikan Tunjangan Perumahan Anggota Sesuai Anggaran

Usai Digeruduk AMPSI, DPRD DKI Berjanji akan Lebih Terbuka Terkait Gaji dan Tunjangan

DPRD DKI Awasi Perbaikan Fasilitas Rusak Akibat Kericuhan, Pastikan Tak Melenceng dari Tenggat Waktu

Gedung DPRD DKI Jakarta Digeruduk Demonstran, Tuntut Transparansi hingga Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran Publik

Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Jakarta Kalahkan DPR, Tembus Rp 70 Jutaan Per Bulan

Gulkarmat Jakarta Beri Peringatan Keras tentang Bahaya Kebakaran Perkantoran pada Akhir Pekan
