Hadapi Virus Marburg, Rwanda Mulai Uji Klinis Vaksin

Dwi AstariniDwi Astarini - Jumat, 04 Oktober 2024
Hadapi Virus Marburg, Rwanda Mulai Uji Klinis Vaksin

Rwanda memulai uji klinis vaksin virus marburg.(foto: pexels-chokniti-khongchum)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAPUTIH.COM - RWANDA bergerak cepat menangani virus marburg yang mulai menyebar di negara itu. Pejabat pemerintah mengatakan negaranya akan memulai uji klinis vaksin dan pengobatan penyakit virus marburg.

"Kami akan segera memulai uji klinis vaksin dan pengobatan untuk melindungi kelompok berisiko tinggi. Mari bekerja sama untuk menahan penyebaran ini," ujar Menteri Negara Kesehatan Yvan Butera melalui platform X, dikutip ANTARA, Kamis (3/10).

Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Rwanda Brian Chilombo mengatakan Rwanda termasuk salah satu dari 17 negara Afrika yang diidentifikasi organisasi tersebut pada Januari lalu sebagai negara yang siap dan bersedia untuk menjalani uji klinis. "Kami telah bekerja sama dengan Rwanda untuk mempersiapkan para ilmuwan mereka. Ada beberapa obat dan vaksin yang belum disetujui tetapi menjanjikan. Jadi, dalam beberapa hari mendatang, kami akan membawa beberapa pengobatan dan vaksin tersebut, bekerja sama tidak hanya dengan pemerintah, tetapi juga dengan produsen, negara lain, dan para donor," ungkap Chilombo.

Ia mengharapkan beberapa pengobatan dan vaksin untuk virus marburg dapat dihasilkan lewat uji klinis Sejak wabah penyakit ini diumumkan akhir bulan lalu, Rwanda telah mencatat 36 kasus dengan 11 kematian, menurut Kementerian Kesehatan.

Baca juga:

Virus Marburg Merebak, Rwanda Terapkan Langkah Pengendalian



Setidaknya 25 orang masih dalam isolasi dan menjalani perawatan pada Rabu (2/10). Butera mengatakan pejabat kesehatan sedang memantau 410 kontak dengan tujuan memutus rantai penularan. Ia juga menyebut lima pasien saat ini dinyatakan negatif, tetapi masih menunggu pemeriksaan klinis dan laboratorium lebih lanjut.

Otoritas Rwanda telah menetapkan serangkaian langkah untuk mengendalikan penyebaran penyakit ini di negara tersebut, termasuk melarang kunjungan ke pasien yang dirawat di rumah sakit dan membatasi pertemuan dalam hal terjadi kematian akibat virus Marburg.

Virus marburg punya tingkat kematian hingga 88 persen. Virus ini berasal dari keluarga virus yang sama dengan Ebola. Penyakit yang disebabkan virus marburg dimulai secara tiba-tiba dengan gejala demam tinggi, sakit kepala parah, dan rasa tidak enak badan yang hebat. Banyak pasien mengembangkan gejala pendarahan yang parah dalam tujuh hari.

Virus ini ditularkan ke manusia dari kelelawar buah dan menyebar di antara manusia melalui kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi, permukaan yang terpapar virus dan bahan-bahan yang terkontaminasi.(*)

Baca juga:

2 Warga Jerman Dirawat dengan Dugaan Penyakit Virus Marburg

#Kesehatan #Rwanda
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Lifestyle
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Siloam Hospitals Kebon Jeruk memiliki dan mengoperasikan tiga sistem robotik, yakni Da Vinci Xi (urologi, ginekologi, bedah digestif, dan bedah umum), Biobot MonaLisa (khusus diagnostik kanker prostat presisi tinggi), dan ROSA (ortopedi total knee replacement).
Dwi Astarini - Jumat, 19 Desember 2025
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Bagikan