Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Tegaskan Belum Ada Bukti Penularan Corona Lewat Udara

Eddy FloEddy Flo - Senin, 06 April 2020
 Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Tegaskan Belum Ada Bukti Penularan Corona Lewat Udara

Pemeriksaan pasien corona yang dilakukan secara masif oleh tim medis (Foto: antaranews)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com - Profesor Dr dr H Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP yang juga guru besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, menegaskan sampai sekarang belum ada pembuktian secara ilmiah bahwa penularan corona atua Covid-19 dapat terjadi lewat udara.

"Enggak itu hoax, jadi sampai saat ini bahwa belum ada pembuktian bahwa dia (virus) airborne atau ada di udara, tapi ketika misalnya dia ngomong atau droplets-nya lepas, iya," kata dr. Ari di Jakarta, Minggu (5/4).

Baca Juga:

PSI Usul Pemerintah Terbitkan Perppu untuk Libatkan Swasta Dalam Penanganan COVID-19

Lebih lanjut, Dokter Ari menerangkan penularan melalui udara dapat terjadi, misal jika seorang pasien positif melakukan perawatan di dokter gigi. Ketika giginya dibor, maka droplets akan terbang ke udara dan terhirup oleh sang dokter atau perawat yang berada dekat dengan sang pasien.

Ilustrasi penularan virus corona
Ilustrasi penularan virus corona atau Covid-19 (Foto: pixabay)

"Atau yang kita bisa bilang dia bekerja sebagai dokter gigi, waktu lagi ngebor, itu bisa aja yang kita bilang udaranya aerosol itu bisa menularkan. Artinya kita benar-benar ada di depan mulutnya, istilahnya saat dokter gigi bekerja lah kira-kira begitu," jelas dr. Ari.

"Tapi kalau kita jauh justru droplets-nya, bukan udaranya. Tapi kalau dokter gigi bekerja, dia bisa ketularan ya karena itu tadi. Kalau dia enggak pakai masker misalnya," lanjutnya.

Sampai saat ini, sebagaimana dilansir Antara, penularan virus corona masih tetap melalui droplets yang menempel pada tangan atau permukaan lainnya. Bila Anda menyentuh wajah, mulut dan mata dengan tangan yang sudah terpapar dengan virus corona, maka kemungkinan besar akan tertular.

Baca Juga:

Hari Ini 50.000 Alat Tes Pemeriksaan COVID-19 dari Korea Selatan Tiba di Jakarta

"Anda bersin, Anda enggak pakai masker, Anda bisa nularin ke orang sekitar. Di beberapa report di luar itu bahwa sopir nularin ke penumpang sama satu lagi bisa saja, guide waktu itu tertular dari penumpangnya," kata dr. Ari.

"Nguap kalau sambil bersin ya bisa menulari, kalau nguap doang sih enggak. Sampai saat ini kita belum bisa bilang itu menularkan (lewat udara), masih tetap dari droplet, sifatnya begitu," pungkasnya.(*)

Baca Juga:

Anies Wajibkan Penumpang Angkutan Umum Jakarta Pakai Masker

#Virus Corona #Pasien Corona #Penyakit Corona #Penyakit Menular
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Ancaman PMK Mengintai Idul Adha, Legislator Soroti Keterbatasan Vaksin dan Longgarnya Karantina Hewan
Masalah lain muncul terkait keterbatasan dokter hewan untuk melakukan penyuntikan, terutama bagi peternak skala menengah
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 24 Mei 2025
Ancaman PMK Mengintai Idul Adha, Legislator Soroti Keterbatasan Vaksin dan Longgarnya Karantina Hewan
Indonesia
Waspada! Penyakit Mematikan Mengintai Pasca Banjir Jakarta
Jangan anggap remeh gejala apapun. Air banjir yang tercemar dan kondisi pengungsian yang padat adalah sarang penyakit
Angga Yudha Pratama - Rabu, 05 Maret 2025
Waspada! Penyakit Mematikan Mengintai Pasca Banjir Jakarta
Dunia
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Virus baru ini berasal dari subgenus merbecovirus, yang juga termasuk virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Dwi Astarini - Jumat, 21 Februari 2025
 Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Berita
WHO: Penyakit Menular Tropis di Indonesia Masih Tinggi
Perwakilan WHO untuk Indonesia menyebutkan, penyakit menular tropis di Indonesia terbilang masih tinggi.
Soffi Amira - Rabu, 06 Maret 2024
WHO: Penyakit Menular Tropis di Indonesia Masih Tinggi
Berita
Langkah Perbaikan Sistem Tangani Tuberkulosis di Indonesia
Angka laporan kasus Tuberkulosis (TBC) di Indonesia mencapai 800 ribu lebih pasien hingga 2023.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 30 Januari 2024
Langkah Perbaikan Sistem Tangani Tuberkulosis di Indonesia
Dunia
WHO Peringatkan Dunia Bersiap Hadapi Penyakit X
Penelitian dan pengembangan, infrastruktur kesehatan, dan tenaga kerja sangat penting untuk bersiap menghadapi Penyakit X.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 18 Januari 2024
WHO Peringatkan Dunia Bersiap Hadapi Penyakit X
Indonesia
Menkes Budi Pastikan Kasus Pneumonia di Tiongkok Tidak Seperti COVID-19
Berdasarkan edaran yang dirilis Kemenkes RI dan penelitian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ditemukan bahwa lonjakan kasus pneumonia di Tiongkok baru-baru ini disebabkan oleh virus atau bakteri lama.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 29 November 2023
Menkes Budi Pastikan Kasus Pneumonia di Tiongkok Tidak Seperti COVID-19
Indonesia
Vaksin Mpox Mahal, Kemenkes Minta Hindari Praktik Seks Berisiko
Kemenkes menyediakan 4.500 dosis vaksin mpox serta 1.008 botol antivirus tecovirimat, sebagai upaya pengobatan pasien.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 14 November 2023
Vaksin Mpox Mahal, Kemenkes Minta Hindari Praktik Seks Berisiko
Indonesia
33 Kasus Cacar Monyet Terdeteksi di Jakarta, Dinkes Lakukan Isolasi
Kemenkes terus menggencarkan vaksinasi Mpox yang kini tersedia sekitar 5.000 dosis melalui kerja sama dengan organisasi sosial yang terlibat dengan kelompok sasaran.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 13 November 2023
33 Kasus Cacar Monyet Terdeteksi di Jakarta, Dinkes Lakukan Isolasi
Indonesia
Pemkot Bandung Bikin Pilot Project Inovasi Bakteri Kurangi Kasus DBD
Kecamatan Ujungberung termasuk dalam 10 kecamatan dengan kasus DBD terbanyak di Kota Bandung pada tahun 2022.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 10 November 2023
Pemkot Bandung Bikin Pilot Project Inovasi Bakteri Kurangi Kasus DBD
Bagikan