Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Tegaskan Belum Ada Bukti Penularan Corona Lewat Udara


Pemeriksaan pasien corona yang dilakukan secara masif oleh tim medis (Foto: antaranews)
MerahPutih.Com - Profesor Dr dr H Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP yang juga guru besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, menegaskan sampai sekarang belum ada pembuktian secara ilmiah bahwa penularan corona atua Covid-19 dapat terjadi lewat udara.
"Enggak itu hoax, jadi sampai saat ini bahwa belum ada pembuktian bahwa dia (virus) airborne atau ada di udara, tapi ketika misalnya dia ngomong atau droplets-nya lepas, iya," kata dr. Ari di Jakarta, Minggu (5/4).
Baca Juga:
PSI Usul Pemerintah Terbitkan Perppu untuk Libatkan Swasta Dalam Penanganan COVID-19
Lebih lanjut, Dokter Ari menerangkan penularan melalui udara dapat terjadi, misal jika seorang pasien positif melakukan perawatan di dokter gigi. Ketika giginya dibor, maka droplets akan terbang ke udara dan terhirup oleh sang dokter atau perawat yang berada dekat dengan sang pasien.

"Atau yang kita bisa bilang dia bekerja sebagai dokter gigi, waktu lagi ngebor, itu bisa aja yang kita bilang udaranya aerosol itu bisa menularkan. Artinya kita benar-benar ada di depan mulutnya, istilahnya saat dokter gigi bekerja lah kira-kira begitu," jelas dr. Ari.
"Tapi kalau kita jauh justru droplets-nya, bukan udaranya. Tapi kalau dokter gigi bekerja, dia bisa ketularan ya karena itu tadi. Kalau dia enggak pakai masker misalnya," lanjutnya.
Sampai saat ini, sebagaimana dilansir Antara, penularan virus corona masih tetap melalui droplets yang menempel pada tangan atau permukaan lainnya. Bila Anda menyentuh wajah, mulut dan mata dengan tangan yang sudah terpapar dengan virus corona, maka kemungkinan besar akan tertular.
Baca Juga:
Hari Ini 50.000 Alat Tes Pemeriksaan COVID-19 dari Korea Selatan Tiba di Jakarta
"Anda bersin, Anda enggak pakai masker, Anda bisa nularin ke orang sekitar. Di beberapa report di luar itu bahwa sopir nularin ke penumpang sama satu lagi bisa saja, guide waktu itu tertular dari penumpangnya," kata dr. Ari.
"Nguap kalau sambil bersin ya bisa menulari, kalau nguap doang sih enggak. Sampai saat ini kita belum bisa bilang itu menularkan (lewat udara), masih tetap dari droplet, sifatnya begitu," pungkasnya.(*)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Ancaman PMK Mengintai Idul Adha, Legislator Soroti Keterbatasan Vaksin dan Longgarnya Karantina Hewan

Waspada! Penyakit Mematikan Mengintai Pasca Banjir Jakarta

Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat

WHO: Penyakit Menular Tropis di Indonesia Masih Tinggi

Langkah Perbaikan Sistem Tangani Tuberkulosis di Indonesia

WHO Peringatkan Dunia Bersiap Hadapi Penyakit X

Menkes Budi Pastikan Kasus Pneumonia di Tiongkok Tidak Seperti COVID-19

Vaksin Mpox Mahal, Kemenkes Minta Hindari Praktik Seks Berisiko

33 Kasus Cacar Monyet Terdeteksi di Jakarta, Dinkes Lakukan Isolasi

Pemkot Bandung Bikin Pilot Project Inovasi Bakteri Kurangi Kasus DBD
