Gunung Merapi Masih Erupsi, Pemda DIY Pulangkan 187 Pengungsi


Pengungsi Merapi dari Kali Tengah Lor, Kabupaten Sleman DIY. (Foto: MP/Humas Pemkab Sleman)
MerahPutih.com - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memulangkan sekitar 187 pengungsi Gunung Merapi ke desa mereka. Pemulangan dilakukan saat Gunung Merapi masih erupsi dan berstatus Level 3 atau Siaga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Biwara Yuswantana menjelaskan, warga yang dipulangkan berasal dari Dusun Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DIY. Pemulangan dilakukan usai menerima rekomendasi BPPTKG Yogyakarta.
"Rekomendasi dari BPPTKG, wilayah Kalitengah Lor dengan perkembangan terakhir, tidak termasuk dalam wilayah daerah bahaya," jelas Biwara di Yogyakarta Rabu (27/01).
Baca Juga:
Terjadi 17 Kali Guguran Lava Pijar, Kubah Gunung Merapi Bertambah Signifikan
Pemulangan para pengungsi ini juga dilakukan usai pihaknya melakukan analisis bencana dengan cermat dengan menggunakan data kondisi Merapi terkini.
Ia menjelaskan, pergeseran lava saat ini muncul dari barat daya dan arah guguran mengarah ke Kali Boyong dan Kali Krasak. Hal ini membuat Kalitengah Lor menjadi daerah di luar daerah rawan bencana Gunung Merapi.
"Lontaran materialnya bila terjadi eksplosif jangkauannya itu 3 km dari puncak. Probabilitas ancamannya radius 5 km ke arah barat ke Kali Boyong, Bedong, Krasak, Bebeng, dan Putih," kata dia.
Pemulangan para pengungsi dilakukan pada Selasa 26 Januari 2021 dengan dibantu oleh relawan dan Pemkab Sleman. Para pengungsi dipulangkan dengan menggunakan mobil pickup usai tinggal 81 hari di barak pengungsian.

Sekretaris Daerah Pemkab Sleman Harda Kiswaya menjelaskan, pemulangan warga di pengungsian Galagaharjo tersebut berdasarkan perubahan arah bahaya ancaman erupsi Merapi yaitu ke arah selatan - barat daya.
Namun bila terjadi kondisi krisis Gunung Merapi, warga setiap saat dapat diungsikan kembali. Selain itu, kecamatan-kecamatan yang bagian wilayahnya berada di kawasan rawan bencana (KRB) erupsi Merapi tetap disiagakan.
"Kecamatan yang memiliki wilayah KRB untuk mengaktivasi posko lapangan dan memobilisasi relawan di wilayah masing-masing. Kelurahan untuk mengaktivasi unit pelaksana penanggulangan bencana dan memobilisasi relawan di wilayah masing-masing. Semuanya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," kata Harda.
Baca Juga:
Muntahkan Guguran Awan Panas Tiga Kali, Potensi Bahaya Merapi Beralih ke Barat Daya
Pemkab Sleman mengimbau warga tetap waspada dan tetap mematuhi protokol kesehatan untuk menghindari adanya penyebaran COVID-19.
Status Gunung Merapi saat ini masih dalam Level III (Siaga).
BPPTK mencatat Merapi masih terus mengeluarkan awan panas atau yang biasa dikenal dengan istilah wedhus gembel dan lava pijar.
Laporan terakhir awan panas keluar sebanyak delapan kali pada Selasa (26/01). Awan panas yang keluar disertai material ke arah hulu Kali Krasak dan Kali Boyong. (Teresa Ika/Yogyakarta)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh

KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Pendaki Viral di TikTok Nekat Masuk Kawasan Puncak Merapi Dihukum Bersihkan OWA Kalitalang

Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari
