Gunung Merapi di Perbatasan Jateng dan Yogyakarta Luncurkan Guguran Lava Sebanyak 7 Kali


Asap solfatara keluar dari kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (3/1/2025). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/aww.
MerahPutih.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Untuk mengantisipasi potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, BPPTKG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Hari ini, Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meluncurkan guguran lava sebanyak tujuh kali dengan jarak luncur maksimum mencapai 1,8 kilometer (km).
Berdasarkan pengamatan pukul 00:00 - 06:00 WIB, guguran lava teramati meluncur ke arah hulu Kali Sat/Putih, Kali Krasak dan Kali Boyong.
Baca juga:
Warga Lereng Merapi Gelar Grebeg Sadranan Jelang Ramadan Menurut Kalender Jawa
"Teramati lima kali guguran lava ke arah Kali Sat/Putih dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter, satu kali ke Kali Krasak sejauh 1.200 meter, dan satu kali ke Kali Boyong sejauh 1.500 meter," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Agus Budi Santoso.
Selama periode itu, Gunung Merapi juga mengalami 13 kali gempa guguran dengan amplitudo 2 - 9 mm dan durasi 45,34 - 128,9 detik. Selain itu, tercatat 42 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 2 -14 mm dan durasi 10,67 - 15,56 detik.
Secara visual, gunung terlihat jelas dengan asap kawah bertekanan lemah berwarna putih, berintensitas tipis, dan tinggi 25 meter dari puncak.
Cuaca di sekitar gunung cerah, suhu udara tercatat antara 16 - 19 derajat Celsius, kelembaban 87,1 - 92 persen, dan angin bertiup tenang ke arah barat.
Laporan BPPTKG periode 27 Maret - 3 April 2025 menyebutkan morfologi kubah barat daya Gunung Merapi mengalami sedikit perubahan akibat aktivitas guguran lava.
"Untuk morfologi kubah tengah tidak teramati adanya perubahan yang signifikan," ucap Agus.
Berdasarkan analisis foto udara yang dilakukan pada 11 Maret 2025, volume kubah barat daya terukur sebesar 3.626.200 meter kubik, sedangkan volume kubah tengah tercatat sebesar 2.368.800 meter kubik. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi

Hampir 1000 Orang Meninggal Akibat Banjir di Pakistan, 1 Juta Penduduk Kehilangan Tempat Tinggal

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Parigi, Rangkaian Susulan Gempa Magnitudo 4,8

Gunung Ibu Erupsi Setinggi 700 Meter, PVMBG Naikkan Status Menjadi Waspada

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Tanah Longsor Tewaskan Lebih dari 1.000 Orang di Sudan, hanya 1 Orang yang Selamat

Diguncang Gempa Magnitude 6, Desa-Desa di Afghanistan Timur Hancur, 800 Orang Tewas, dan 2.500 Terluka

Gunung Marapi Kembali Erupsi, Waspada Lahar Dingin Mengancam Warga

Magma Gunung Lewotobi Laki-laki Masih Bertumbuh, Erupsi Hampir Setiap Hari

PT KCIC Pastikan Sistem Pendeteksi Gempa Berfungsi di Sepanjang Jalur Whoosh
