Gorila di San Diego Jadi Hewan Pertama yang Divaksin COVID-19


Sejumlah gorila di kebun binatang San Diego jadi binatang pertama yang dapat vaksin COVID-19. (Foto: San Diego Zoo Wildlife Alliance)
PEMBERIAN vaksin untuk melawan virus COVID-19 telah dimulai. Pemerintah di setiap negara tengah berusaha mendorong warganya untuk ikut terlibat agar pandemi ini dapat segera mereda. Akan tetapi, bukan manusia saja yang mendapat vaksin lho. Sejumlah gorila di kebun binatang San Diego turut mendapat jatahnya. Menjadikan mereka primata non-manusia pertama yang diketahui menerima vaksin di luar percobaan.
Pada Januari 2021, delapan gorila di kebun binatang San Diego dinyatakan positif COVID-19. Semuanya bermula saat gorila punggung perak bernama Winston mulai batuk-batuk beberapa hari setelah pengurusnya terpapar virus. Demikian seperti dikutip dari laman Insider.
Baca juga:
Sesaat setelah mengetahui bahwa stafnya positif, pihak kebun binatang langsung siaga. Mereka memperhatikan dengan seksama kelakuan binatangnya. Bahkan ketika mendengar satu atau dua batukan, mereka segera meminta izin untuk mengirimkan sampel pengujian diagnostik.

Untungnya, para gorila sudah sepenuhnya pulih pada pertengahan Februari 2021. Mencoba mengatasi hal tersebut, petugas konservasi global dan kesehatan satwa liar Nadine Lamberski berusaha mendapatkan vaksin. Tujuannya untuk mencegah infeksi lebih lanjut bagi para gorila dan kera lain. Juga agar kejadian ini tidak terulang kembali.
Akhirnya perusahaan farmasi hewan Zoetis mulai mengembangkan vaksin eksperimental, sebuah vaksin yang memang bukan dibuat untuk manusia. Setelahnya, sembilan kera besar yang terdiri dari empat orangutan dan lima bonobo diberikan vaksin.
Salah satunya ialah orangutan bernama Karen yang merupakan kera pertama di dunia yang menjalani operasi jantung terbuka pada 1994. Berkat hal tersebut, para petugas kebun binatang sudah sedikit merasa lebih nyaman mengetahui bahwa gorila mereka telah divaksinasi. Namun Lamberski belum sepenuhnya lega.
Baca juga:

Saat ini diketahui setidaknya ada sekitar 5.000 gorila yang hidup di alam liar. Peneliti menyatakan keresahannya karena kera hidup dalam kelompok keluarga yang dekat. Jadi risiko penularan dapat menyebar dengan sangat cepat bahkan jika hanya satu saja yang terpapar.
Oleh sebab itu Lamberski berharap semua orang akan segera mendapat vaksin. "Kelegaan besar itu tidak akan datang sampai seluruh komunitas kami divaksinasi, sampai vaksin tersebut sampai komunitas terpencil di seluruh dunia, ke daerah-daerah tempat gorila hidup di alam liar," tuturnya. Dengan begitu, keamanan dan kesehatan gorila liar bisa lebih terjaga. (sam)
Baca juga:
Penjelaan CDC Soal Penularan Coronavirus Dari Hewan Peliharaan
Bagikan
Berita Terkait
Macan Tutul Kabur Dari Lembang Park and Zoo ke Gunung Tangkuban Parahu Bahayakan Nyawa Warga

Indonesia Kejar Status Zona Bebas PMK tanpa Vaksinasi dari Organisasi Kesehatan Hewan Dunia

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Minta Hewan Peliharaan Dijadikan Pakan Predator, Kebun Binatang di Denmark Autokena Kecam

Kebun Binatang di Denmark Minta Hewan Peliharaan yang tak Diinginkan Dijadikan Pakan Predator

Jangan Biarkan Hewan Peliharaan Tanpa Sistem Imun, Sudah Ada Pakan Premium Jadi Pilihan

[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
![[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat](https://img.merahputih.com/media/a1/94/ca/a194ca9b40f4787086da8d3b6dbeaf1d_182x135.jpg)
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong

Anggota DPRD Provinsi DKI Dorong Taman di Jakarta Ramah Hewan

Babi Viral Pejaten Gegerkan Warga! Begini Nasibnya Supaya Tak Ada 'Anak Babi' Susulan
