Google Perluas Pilihan Pembayaran Play Store


Perusahaan teknologi Raksasa yakni Google, mengumumkan perluasan pilihan pembayaran Play Store (Foto: pixabay/mitch3luo)
GOOGLE telah mengumumkan perluasan pilihan pembayaran Play Store. Hal tersebut memungkinkan pengguna untuk memilih sistem pembayaran alternatif untuk pembelian di dalam aplikasi.
Negara yang mendapat perluasan tersebut yakni Australia, Jepang, India, Wilayah Ekonomi Eropa (EEA), dan Indonesia. Pihak google mendorong semua developer non-game secara global untuk mengajukan program tersebut.
Apabila memenuhi syarat, maka para developer non-game secara global bisa menggunakan sistem pembayaran pihak ketiga di wilayah yang telah disebutkan di atas. Google juga telah memperkenalkan kebijakan serupa untuk developer dan pengguna non-game di EEA pada Juli 2022.
Baca juga:
Google akan Hapus Sejumlah Tempat yang Bisa Memicu Masalah Hukum

Terdapat diskon sebanyak tiga persen untuk biaya pengembang yang menggunakan sistem penagihan pihak ketiga di wilayah EEA. Dengan adanya pengumuman tersebut, Google menawarkan diskon 4 persen untuk biaya kepada developer.
Detail lebih lanjut tentang hal tersebut, dikabarkan akan segera tersedia dalam beberapa pekan mendatang. Informasi ini sangat penting bagi sejumlah developer, karena presentasi pemotongan yang diambil Google, akan menentukan apakah mereka bersedia melewat ikerepotan mengganti pemroses pembayaran.
Kendati ekspansi baru tersebut mencakup beberapa pasar Android terbesar seperti India dan Indonesia, Google sepertinya mengabaikan pasar AS, di mana para pembuat undang-undang tengah menjajaki aturan yang bertujuan untuk mengekang monopoli Apple dan Google atas toko aplikasi.
Pada Juli 2022, Google menyetujui penyelesaian USD 90 dengan developer yang berbasis di Amerika Serikat tentang masalah biaya Play Store.
"Android selalu menjadi sistem operasi terbuka yang unik, dan kami terus mengembangkan platform kami dan meningkatkan pilian yang tersedia bagi pengembang dan pengguna, sambil mempertahankan kemampuan kami untuk berinvetasi dalam ekosistem," ujar Juru bicara google, seperti yang dikutip dari laman Tech Crunch.
Baca juga:
Engineer Google Klaim Teknologi AI Punya Perasaan

Lebih lanjut Google menambahkan, bahwa pihaknya akan berbagi lebih banyak dalam beberapa bulan mendatang, karena Google terus membangun dan mengulanginya dengan mitra percontohan.
Pertama kali google menguji coba program tersebut dengan Spotify pada Maret 2022, dan mengatakan akan perlahan-lahan membuat sistem penagihan pihak ketiga tersedia di semua pasar tempat Spotify Premium tersedia.
Selain itu, pada Mei 2022, Google telah mencapai kesepakatan dengan Match Group atas aplikasinya yang menawarkan opsi pembayaran alternatif, untuk pembelian dalam aplikasi.
Google telah menawarkan sistem pembayaran pihka ketiga pada Play Store untuk pengguna yang berbasis di Korea Selatan, setelah negara tersebut mengeluarkan undang-undang yang melarang Google mewajibkan sistem pembayaran untuk pembelian pada aplikasi. Tapi, google menawarkan diskon 4% untuk biaya developer di Korea Selatan. (Ryn)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Kebocoran Data Gmail dan Cara Melindungi Akun dari Serangan Phishing

Google Bocorkan Desain untuk Pixel 10 Pro Fold, Tampil dengan Warna Moonstone

Lanjutkan Penyelidikan Dugaan Korupsi Google Cloud, Para Mantan Petinggi GoTo Diperiksa KPK

KPK Panggil Google Selidikan Dugaan Korupsi Pengadaan Google Cloud

Google Cloud Bikin Pusat Operasi Keamanan di Indonesia, Didukug AI dan Berbasis Intelijen

Kasus Korupsi Pengadaan Laptop Kemendikbudristek, Google dan Telkom Ikut ‘Terseret’

Kejagung Dalami Keterkaitan Investasi dari Google ke Gojek Dalam Pengadaan Chromebook

Google Bikin Doodle Kopi Susu Gula Aren Cuma di Indonesia, Ada Tips Membuatnya Juga Lho

Cara Pakai Gemini CLI: Tool AI Gratis Google untuk Developer

Flow, AI Terbaru Google untuk Pembuatan Film: Gabungkan Kekuatan Veo 3, Imagen, dan Gemini
