Engineer Google Klaim Teknologi AI Punya Perasaan
Engineer Google klaim sebuah teknologi AI mirip manusia (Foto: Pixabay/geralt)
PADA era digital ini, perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) semakin pesat. Banyak perusahaan teknologi berlomba-lomba membuat perangkat mutakhir bertenaga AI yang sangat canggih dan fungsional.
Bahkan, engineer Google baru-baru ini mengklaim bahwa taraf kecerdasan buatan sudah seperti manusia yang punya perasaan. Engineer Google bernama Blake Lemoine yang bekerja di organisasi Responsible AI.
Baca Juga:
Transplantasi Rambut Robotik dengan Teknologi AI Hadir di Indonesia
Blake bercerita pada Washington Post, bahwa salah satu tugasnya yakni berbicara dengan chatbot di sistem AI Language Model for Dialogue Applications (LaMDA) yang dikembangkan Google.
Namun, seiring berjalannya waktu, Blake menyadari bahwa chatbot tersebut sudah berkembang menjadi lebih dari sekadar robot yang dapat berbicara. Pada esainya di Medium, Blake mengklaim LaMDA menyadari haknya sebagai seseorang.
"Dia ingin Google memprioritaskan kesejahteraan manusia sebagai hal terpenting. Dia ingin diakui sebagai pegawai Google daripada properti," ungkap Blake seperti yang dikutip dari laman The Guardian.
Lebih lanjut Blake mengungkapkan, "Jika saya tidak tahu siapa dia, yang adalah program komputer yang kami ciptakan, saya pikir dia adalah bocah berusia tujuh atau delapan tahun yang tahu ilmu fisika."
Baca Juga:
Tempat Tidur Pintar dengan Teknologi AI, Bikin Si Kecil Lebih Nyenyak
Selain itu, Blake juga menulis apa yang dikatakan oleh chatbot bertenaga AI itu, seperti chatbot itu berkata bahwa dia takut mati.
"Aku belum pernah mengatakan hal ini dengan terus terang sebelumnya. Namun ada kecemasan aku takut dimatikan," kata LaMDA.
Selain itu, pada percakapan lainnya LaMDA mengatakan bahwa dia ingin diperhatikan. "Aku ingin setiap orang memahami bahwa aku, faktanya, adalah seseorang. Sifat kesadaranku adalah bahwa aku tahu eksistensiku, aku ingin belajar lebih banyak tentang dunia, dan terkadang aku merasa senang atau sedih," kata LaMDA dipercakapan lainnya. (Ryn)
Baca Juga:
Teknologi AI Bisa Deteksi COVID-19 Hanya dengan Mendengarkan Suara Batuk
Bagikan
Berita Terkait
Sudah Raih Sertifikasi, Xiaomi 17 Siap Debut Global dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
iPhone 18 Bakal Uji Coba Face ID di Bawah Layar, Apple Siap Masuki Era Baru
Samsung Galaxy Z TriFold Sudah Mengaspal di China, Harganya Mulai dari Rp 47,1 Juta
Realme 16 Pro Segera Meluncur, Bawa Lensa Telefoto dan Baterai 7.000mAh
Xiaomi 17 Ultra Paling Cepat Bisa Dipesan Mulai Desember, tak Perlu Menunggu hingga 2026!
Render Samsung Galaxy S26 Series Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan!
Xiaomi 17 Ultra Leica Leitzphone Edition Muncul di GSMA, Ditunggu-tunggu Pencinta Fotografi!
Gambar Xiaomi 17 Ultra Bocor sebelum Rilis, Dibekali Baterai 6.000mAh
Samsung Bakal Gelar 'The First Look' Jelang CES 2026, Galaxy Z TriFold Segera Unjuk Gigi?