Google akan Bangun Reaktor Nuklir untuk Maksimalkan Teknologi AI


Google siapkan dana untuk pelatihan AI. (foto: Unsplash/pawel-czerwinski)
MerahPutih.com - Google telah menandatangani kesepakatan penting untuk menggunakan listrik yang diproduksi oleh reaktor nuklir kecil demi memaksimalkan kerja kecerdasan buatan (AI).
Dilansir Aljazeera, Selasa (15/10), berdasarkan perjanjian dengan perusahaan rintisan Kairos Power yang diumumkan pada hari Senin pekan ini, raksasa teknologi yang berbasis di California itu akan mendukung pembangunan tujuh reaktor nuklir kecil yang mampu menghasilkan daya 500 megawatt.
Reaktor pertama dijadwalkan beroperasi pada tahun 2030, dan reaktor lainnya akan menyusul dalam beberapa tahun mendatang.
“Jaringan listrik membutuhkan sumber listrik baru untuk mendukung teknologi AI yang mendorong kemajuan ilmiah besar, meningkatkan layanan bagi bisnis dan pelanggan, serta mendorong daya saing nasional dan pertumbuhan ekonomi,” kata Michael Terrell, direktur senior energi dan iklim di Google, dalam sebuah posting blog.
Baca juga:
“Perjanjian ini membantu mempercepat teknologi baru untuk memenuhi kebutuhan energi secara bersih dan andal, serta membuka potensi penuh AI bagi semua orang.”
Raksasa teknologi seperti Google, Microsoft dan Amazon tengah mendorong minat baru dalam energi nuklir saat mereka menjelajahi planet ini untuk mencari sumber listrik guna memberi daya pada pusat data yang mendukung ledakan AI.
Bulan lalu, Microsoft menandatangani kesepakatan dengan perusahaan utilitas Constellation Energy untuk memulihkan reaktor nuklir yang dinonaktifkan di Three Mile Island, Pennsylvania yang akan memasok listrik kepada raksasa teknologi itu selama 20 tahun ke depan.
Amazon awal tahun ini menandatangani perjanjian dengan Talen Energy yang berpusat di Houston untuk membeli kampus pusat data seluas 1.200 hektar (486 hektar) di Pennsylvania yang mengambil energi dari pembangkit listrik tenaga nuklir di dekatnya.
Baca juga:
Pusat data mengonsumsi sekitar 3 persen listrik dunia, dengan konsumsi diperkirakan akan meningkat secara substansial di tahun-tahun mendatang seiring terus berkembangnya AI, menurut firma hukum White & Case.
Reaktor modular kecil dipandang oleh para pendukungnya sebagai alternatif yang lebih hemat biaya dan kurang memakan waktu dibandingkan reaktor nuklir skala komersial besar. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Kebocoran Data Gmail dan Cara Melindungi Akun dari Serangan Phishing

Google Bocorkan Desain untuk Pixel 10 Pro Fold, Tampil dengan Warna Moonstone

Lanjutkan Penyelidikan Dugaan Korupsi Google Cloud, Para Mantan Petinggi GoTo Diperiksa KPK

KPK Panggil Google Selidikan Dugaan Korupsi Pengadaan Google Cloud

Google Cloud Bikin Pusat Operasi Keamanan di Indonesia, Didukug AI dan Berbasis Intelijen

Kasus Korupsi Pengadaan Laptop Kemendikbudristek, Google dan Telkom Ikut ‘Terseret’

Kejagung Dalami Keterkaitan Investasi dari Google ke Gojek Dalam Pengadaan Chromebook

Google Bikin Doodle Kopi Susu Gula Aren Cuma di Indonesia, Ada Tips Membuatnya Juga Lho

Cara Pakai Gemini CLI: Tool AI Gratis Google untuk Developer

Flow, AI Terbaru Google untuk Pembuatan Film: Gabungkan Kekuatan Veo 3, Imagen, dan Gemini
