Golkar DKI: PSI Ngibulin Rakyat
Ilustrasi Gedung DPRD DKI Jakarta. (ANTARA/Ricky Prayoga)
MerahPutih.com - Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta geram dengan sikap Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menolak kenaikan Rencana Kerja Tahunan (RKT) anggota dewan sebesar Rp888.681.846.000.
"Menurut saya PSI ngibulin masyarakat," anggota Banggar DPRD DKI, Basri Baco di Jakarta, Selasa (1/12).
Baca Juga
M Taufik: PSI Setuju dan Ikut Tanda Tangan Anggaran RKT Rp888 Miliar
Baco berpendapat, bila PSI menolak kenapa tidak sejak awal saja kenaikan RKT Rp888 miliar. Tapi pada rapat pembahasan RTK APBD 2021 itu Fraksi PSI DPRD setuju dan sudah tanda tangan.
"Mereka sebenar nya sejak awal setuju dan ikut dalam pembahasan penyusunan Rencana Kerja Tahunan atau RKT. Di ujung mereka atraksi ke publik seolah-seolah menolak agar dapat simpati masyarakat," tuturnya.
Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI ini menilai bila penolakan PSI merupakan perbuatan tercela dan kejam, serta tidak beretika.
"Apa lagi info dan data yang mereka sajikan buat publik juga berita bohong dan info salah provokatif demi mencari sensasi sesaat," tegasnya.
Kembali Baco tegaskan, bahwa gaji Dewan Parlemen Kebon Sirih tidak naik dalam APBD 2021. RTK Rp888 miliar itu sudah mencakup semua item kegiatan secara satuan.
Mulai, kunjungan kerja (kunker), kunjungan dalam kota, peninjauan, sosialisasi pancasila, sosialisasi perda, reses, dan kegiatan alat kelengkapan dewan (AKD).
"Yang naik itu tunjangan yang sesuai ketentuan dan ada batasan dan aturan nya. Tidam bisa seenaknya kita naikan. Tunjangan yang selama ini belum ada penyesuainan itu yang kita naikkan," ungkapnya.
Seperti diketahui, PSI mendesak seluruh anggota DPRD dari partainya untuk menolak rancangan kenaikan Rencana Kerja Tahunan (RKT) anggota Dewan Parlemen Kebon Sirih menjadi Rp888 miliar.
Hal itu diungkap oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah DKI Jakarta PSI, Michael Victor Sianipar pada Senin (30/11) kemarin.
Menurut Michael, tidak elok jika hak-hak anggota DPRD mengalami kenaikan di saat pandemi COVID-19 terjadi dan banyak orang sedang kehilangan pekerjaan atau mengalami penurunan pendapatan.
"Kami dari pihak DPW PSI memutuskan menolak anggaran ini (RKT). Keadaan ekonomi sedang berat. Pengangguran melonjak. Saat ini publik membutuhkan keteladanan dari para pemimpinnya, dan itu perlu ditunjukkan juga oleh wakil rakyat yaitu dengan menolak kenaikan pendapatan,” tegas Michael. (Asp)
Baca Juga
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Dikasih Topi Logo Gajah, Jokowi Ngaku Ngomong Banyak Hal Dengan Sekjen PSI
Lahan Makam Jakarta Kritis, DPRD Desak Anggaran Pembelian Tanah Baru Cuma Cukup 3 Tahun
Kenaikan Tarif Transjakarta Ibarat 'Pil Pahit' yang Wajib Ditelan Demi Bus Listrik dan Layanan Lebih Canggih
Idrus Marham Yakin Bahlil Setia ke Prabowo Meski Dihujat di Media Sosial
PSI Ungkap Pengurangan Anggaran Berimbas pada Penghapusan BPJS Kesehatan 1,3 Juta Warga DKI
Dana Transfer Daerah Dipangkas, Pemprov DKI Hanya Bisa Uji Coba 100 Sekolah Swasta Gratis Tahun Depan
Kritik Terhadap Bahlil Lahadalia Dinilai Sudah Kebablasan dan Menyerang Personal Tanpa Berlandaskan Fakta, Golkar Siap Tempur?
PSI DKI Temukan Anggaran Fantastis Pembelian Lampu Operasi di Dinkes, Nilainya Capai Rp 1,4 Miliar
AMPG ke Laporkan Meme Bahlil ke Polisi, Golkar Tegaskan bukan Instruksi DPP
DPRD Harap Pemprov DKI Jangan Terburu Naikkan Pajak, Warga Sudah Terdampak Usai DBH Dipangkas