Gerombolan Indik-Indik Pasti Hapal Jenis Camilan Kolong Meja Ngilmu Negeri Aing


Celingukan memantau guru lalu tangan menyuap camilan masuk mulut. (Unsplash-Ahmad Ossayli)
"DILARANG makan di kelas," demikian peraturan paling populer di tiap sekolah. Tapi entah kenapa, siswa justru paling sering melanggar aturan tersebut. Ada saja siswa iseng menyelundupkan makanan untuk disantap secara sembunyi-sembunyi di kelas.
Ketika menuju kelas, mereka biasa menyembunyikannya di saku baju, saku celana atau saku rok, kemudian memindahkannya ke kolong meja. Begitu guru meleng, set! Makanan akan berpindah ke mulut mereka. Dikunyahnya pun pelan-pelan banget bahkan kalau bisa tanpa suara karena takut ketahuan guru.
Makan di kelas memang melanggar etika di dalam proses belajar-mengajar. Namun, tidak melulu keinginan tersebut muncul untuk melanggar etika, melainkan ada faktor lain. Menurut lansiran dari Cleveland Clinic, banyak orang menggunakan makan sebagai mekanisme koping untuk mengatasi perasaan stres, kecemasan atau kebosanan. Sementara saat belajar di kelas, ada dua hal mungkin banget dirasakan para siswa, terutama stres lantaran pelajaran sulit atau bosan sama penjelasan guru.
Baca Juga:
Pekerjaan Rumah Kerap Menjadi 'Pekerjaan Sekolah' Saat Ngilmu di Negeri Aing
Meski beberapa anak secara sadar mengerti makan di kelas melanggar etika, tetap saja kebiasaan tersebut sulit dihilangkan sampai dinding di kelas kerap muncul tulisan tebal larangan makan selama proses belajar-mengajar.
Buat para siswa dua tahun belakangan masih belajar di rumah alias mengikuti sistem pembelajaran jarak jauh melalui daring, pasti kangen banget sama sajian camilan khas biasa buat 'kuncian' makan di kelas.
Ada sejumlah makanan wajib banget ada di kolong meja anak-anak hobi makan di kelas. Apa sajakah jenis makanan itu?
1. Permen atau Permen Karet

Entah kenapa otak terasa lebih fresh saat ngemut permen waktu belajar di kelas. Biasanya, permen atau permen karet dijadikan senjata ampuh saat siswa ngerasa ngantuk banget pas jam pelajaran.
Mau tidur enggak mungkin. Cabut pelajaran bisa kena omelan. Yaudah deh makan permen atau permen karet jadi alternatifnya. Hanya saja, mereka hobi makan permen karet atau permen saat di kelas seringkali meninggalkan "jejak" berupa bekas permen karet ditempel di bawah meja.
Alhasil barang-barang disimpan di kolong meja pun ketempelan permen karet, dan paling menjengkelkan kalau udah kena celana. Susah ilangnya sumpah.
2. Lidi-lidian atau Macaroni

Makanan berbentuk mirip lidi dan ditaburi cabai bubuk ini biasa jadi andalan murid-murid perempuan. Sebelum bel pelajaran dimulai, anak-anak perempuan biasa beli jajanan tersebut di kantin sekolah lalu menyelipkannya di saku baju.
Pas sampai di kelas, mereka mulai deh memindahkan lidi-lidian pedas ke kolong meja. Setiap kali gurunya mengalihkan perhatian, dengan gerakan secepat ninja mereka mulai menggigit satu persatu lidi.
Baca juga:
Tidak lupa diakhiri gerakan menjilat cabai bubuk biasa nempel di tangan. Pedasnya cabai di lidi-lidian juga dipercaya bisa bikin "melek" saat jam pelajaran sekaligus menghilangkan rasa bosan.
Murid hobinya cemilin lidi-lidian di kelas harus punya persediaan air minum dalam botol karena bakal kepedasan. Salah satu drama mungkin banget dialamin penggemar lidi-lidian adalah saat bubuk cabe terbang ke arah mata. Ouch!
3. Siomay atau Batagor

Jenis murid suka makan siomay atau batagor di kelas biasanya selain sering 'lapar mata', juga lumrahnya belum sempat makan dan memang betul-betul kelaparan.
Siomay atau batagor kerap jadi pilihan bagi mereka untuk 'ganjel perut' sampai tiba waktu mereka untuk mengonsumsi makanan beneran. Terbayang bumbu kacang, kecap, saus, dan kadang air perasan jeruk limau menambah kenikmatan batagor atau siomay di dalam plastik.
Saking nikmatnya, biasanya anak-anak penggemar siomay plastikan bakal memeras seluruh isi plastiknya supaya enggak ada bumbu kacang tersisa lalu dimasukan mulut. Nyam! Namun, perlu hati-hati jangan sampai bumbu kacang menetes di baju seragam berwarna putih karena bakal susah nanti cucinya, selain bisa juga jadi barang bukti (barbuk) saat ketahuan guru.
4. Gorengan

Di tiap kelas, biasanya ada satu murid cari donasi dengan jualan gorengan di kelas. Mulai dari risol sampe lontong, lengkap! Mereka bisa memanfaatkan kelaparan dan kebosanan siswa lain di kelas dengan menjual gorengan pas jam pelajaran.
Biasanya gorengan-gorengan tersebut disusun dalam kardus berukuran sedang. Sebelum guru masuk ke kelas, murid-murid ngumpul di meja siswa tersebut untuk beli gorengan.
Harganya pun variatif tergantung jenis gorengan dan ukurannya. Setelah masing-masing punya gorengan, mereka akan menaruhnya di laci meja, dan akan menyantapnya secuil demi secuil saat kegiatan belajar-mengajar berlangsung.
Biasanya sih gorengan dianggap buat 'pondasi' tipis-tipis sebelum jam makan siang. Eits, ingat jangan samapi setelah makan goreng langsung mengelap tangan penuh minyak di seragam. (Avia)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Muhaimin Ingin Sekolah Umum Contoh Sekolah Rakyat, Memetakan Talenta

Deretan Acara Café Brasserie Expo 2025, Pilihan Terbaik Bagi Para Pencinta F&B

DPR Soroti Rencana Penutupan 7 Sekolah di Aceh Barat, Khawatir Hak Pendidikan Anak Terancam

Coco Series dari Roemah Koffie Dikenalkan di Athena, Membawa Ciri Khas Tropis

Ahhh-fterwork Hadirkan Perjalanan Multisensori nan Penuh Petualangan, Ditutup Sesi Omakase Memanjakan Lidah

Pramono Targetkan 6.654 Ijazah Bakal Diputihkan Tahun ini, Banyak Siswa yang Terjerat Masalah Biaya

Siswa SMAN 15 Jakarta Keracunan usai Santap MBG, 3 Orang Masuk Rumah Sakit

Sekolah Garuda Bisa Diakses Anak Dari Keluarga Miskin, Menengah dan Mampu, Syaratnya Berprestasi

Remaja China Kencingi Kuah Hotpot, Diharuskan Ganti Rugi Rp 4,7 Miliar

BGN Tanggapi Surat Madrasah Brebes soal Risiko MBG, Sebut Kualitasnya Diawasi Ketat
