Gerindra Wacanakan Bansos Diganti Bantuan Tunai
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani (Foto: mpr.go.id)
Merahputih.com - Partai Gerindra meminta agar bantuan sosial (bansos) berupa paket sembako yang diberikan pemerintah di tengah pandemi virus Corona diganti dengan uang tunai. Dengan cara itulah roda perekonomian akan berjalan dengan baik karena daya beli masyarakat meningkat.
"Jika mereka bisa menghemat jumlah uang tunai yang diterima tentu saja kebutuhan kebutuhan yang lain sebagian bisa tertutup," kata Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (19/5).
Baca Juga:
Wakil Ketua MPR itu menilai bantuan berupa sembako hanya menjadi ajang pemodal besar untuk mendapatkan keuntungan di tengah pandemi. Sebab, kata Muzani, dalam prosesnya harus melalui tender.
"Lagi pula efek ekonominya sangat kecil, karena perputaran uang itu hanya pada segelintir orang," tutur Muzani.
Menurut Muzani, mengganti sembako dengan uang tunai juga akan mempermudah proses penyaluran. Bahkan, sebut dia, kebijakan tersebut juga dapat meningkatkan daya beli masyarakat.
"Yang kedua, uang tunai itu bisa langsung diterima secara langsung oleh nama keluarga yang bersangkutan," sebut Wakil Ketua MPR ini.
"Uang tersebut pasti akan dibelanjakan di mana dia bertempat tinggal, sehingga roda perputaran ekonomi bisa meningkatkan, daya beli juga bisa meningkat," imbuhnya.
"Kalau sembako itu hanya mampu menutupi kebutuhan pangan saja. Kalau uang tunai, pasti dia (warga) akan membelanjakan kebutuhan pokoknya, dan kalau masih lebih dia bisa pakai untuk kebutuhan kebutuhan lainnya," ujar dia.
Oleh karena itu, Muzani menuturkan Gerindra mengusulkan agar skema bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak virus corona dapat diubah, dari semula sembako menjadi uang tunai.
Gerindra juga meminta data calon penerima bantuan tunai itu diperbaiki agar tepat sasaran. "Saya percaya pemerintah bisa melakukan itu, termasuk perbaikan data penerima bantuan uang tunai. Semoga pemerintah bisa mengelaborasi pandangan ini," tutupnya.
Selain itu, lanjut dia, penyaluran uang tunai dapat berpengaruh kepada perekonomian di daerah sehingga dapat berputar. "Uang tersebut pasti akan dibelanjakan di mana dia bertempat tinggal, sehingga roda perputaran ekonomi bisa meningkatkan, daya beli juga bisa meningkat," jelas Muzani.
Berbeda halnya apabila bantuan kepada masyarakat disalurkan dalam bentuk sembako. Penyaluran sembako, menurut Muzani, hanya menjadi ajang pemodal besar untuk mendapatkan keuntungan di tengah krisis pandemi.
Baca Juga:
Bamsoet Pastikan MPR Jadi Rumah Kebangsaan Demi Amankan Ideologi Pancasila
Pasalnya, penyaluran sembako dipastikannya akan melewati proses pengadaan lewat tender yang pasti akan dimenangkan oleh para kontraktor-kontraktor besar.
"Lagi pula efek ekonominya sangat kecil, karena perputaran uang itu hanya pada segelintir orang," ungkap Muzani.
Dia menyebut, kalau pembagian sembako itu hanya mampu menutupi kebutuhan pangan saja. Adapun jika pembagian uang tunai pasti penerima membelanjakan kebutuhan pokoknya, Jika pun masih lebih, kata dia, bisa pakai untuk kebutuhan kebutuhan lainnya. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Bansos PKD Desember 2025 Cair, 213.789 Warga Jakarta Terima Bantuan Rp 300 Ribu
Walkot Solo Keluhkan Bansos Salah Sasaran, DPRD Desak Pemkot Pasang Stiker Gakin di Rumah
Bupati Aceh Selatan Mirwan MS Didepak Gerindra Buntut Umrah Viral di Tengah Bencana
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Kasih Duit Rp 50 Juta untuk Masyarakat yang Butuh Bantuan Jelang Akhir Tahun
[HOAKS atau FAKTA]: Dana Bansos Rp 500 Triliun Dipakai untuk Bayar Buzzer Kampanye Buat Jokowi
Bermain Judol, Ribuan Penerima Bantuan di Yogyakarta Dihentikan
Ketua DPC Solo Terang-terangan Tolak Rencana Budi Arie Mau Masuk Gerindra
Di Hadapan Kader Gerindra, Prabowo Tekankan Pemimpin Sejati Harus Paham Arah Bangsa, Bukan Sekadar Punya Rasa Suka atau Tidak Suka
Sekjen Gerindra Dukung Usulan Soeharto dan Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional
Legislator Gerindra Tuntut KAI Tutup Perlintasan Sebidang yang tak Penuhi Standar