Gengsi Tas Paling Mewah se-Talaud Seret Bupati Cantik Jadi 'Pasien' KPK


Bupati Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Sri Wahyumi Maria Manalip (@swmanalip)
MerahPutih.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan Bupati Kepulauan Talaud Sulawesi Utara Sri Wahyumi Maria Manalip sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Talaud tahun anggaran 2019.
Sri melalui Tim Sukses Benhur Lalenoh diduga menerima suap dari pengusaha Bernard Hanafi terkait dua proyek revitalisasi pasar di Talaud, yaitu Pasar Lirung dan Pasar Beo.
"Terkait fee yang diharuskan oleh bupati, BNL meminta BHK memberi barang-barang mewah sebagai bagian dari imbalan sebesar 10 persen," kata Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan di Gedung KPK, Jakarta, semalam.
Sejauh ini, KPK telah menyita barang bukti berupa barang mewah seperti tas, jam tangan, perhiasan, hingga uang tunai yang diduga bagian dari suap yang diterima Sri.

Sejumlah barang mewah itu terdiri dari tas merk Channel senilai Rp 97,36 juta, tas merek Balenciaga senilai Rp 32,99 juta, jam tangan merk Rolex senilai Rp 224,5 juta, anting berlian senilai Rp 32,07 juta, cincin berlian senilai Rp 76,92 juta dan uang tunai Rp 50 juta.
"Barang bukti yang diamankan bernilai sekitar Rp 513.855.000," kata Basaria.
Tak hanya itu, KPK mengidentifikasi Sri meminta kontraktor membelikannya barang mewah sebagai fee untuk menggarap proyek di Pemkab Kepulauan Talaud.
Bahkan, Sri meminta, barang-barang mewah harus berbeda dengan milik pejabat perempuan atau istri pejabat Pemkab Talaud. Jika barang tersebut sama dengan pejabat dan istri pejabat Pemkab Talaud, Sri tidak akan menerimanya.
"Bupati tidak mau tas yang dibeli sama dengan tas yang sudah dimiliki oleh seorang pejabat perempuan lain di sana," ungkap Basaria.

KPK, kata Basaria, telah berusaha mengajak para perempuan Indonesia ikut ambil bagian dalam Gerakan SPAK (Saya Perempuan Anti Korupsi). Menurutnya, gerakan ini membangun kesadaran penyelenggara negara perempuan atau istri penyelenggara negara untuk hidup secara sederhana.
"KPK mengajak para agen SPAK di seluruh Indonesia, baik yang menjabat sebagai Kepala Daerah, Polri, TNI, PNS/ASN ataupun masyarakat sipil dan swasta untuk membiasakan hidup sederhana dan mengajak pihak lain untuk berperilaku antikorupsi," tutur Basaria.
Menurutnya, gaya hidup mewah dengan barang-barang bermerek menjadi salah satu pemicu melakukan korupsi atau menerima suap. Untuk itu, pencegahan yang selama ini dilakukan adalah melakukan pembiasaan dari diri sendiri serta menjaga diri untuk tidak melakukan korupsi. KPK melalui gerakan SPAK terus mendorong perempuan untuk membiasakan hidup sederhana.
"Khususnya kalau perempuan itu bekerja, swasta atau non swasta, pegawai negeri bahkan kepala daerah. Untuk ibu agar mengawasi anaknya agar dari kecil dididik kejujuran. Untuk suaminya untuk mengingatkan yang bukan miliknya, jika bawa barang yang jangan menjadi pendorong suami untuk melakukan korupsi. Misalnya harus beli tas yang mahal, beli cincin, beli jam rolex. Ini yang selalu kita ingatkan pada ibu-ibu," beber Basaria.

Bupati Kepulauan Talaud periode 2014-2019 ini dikenal sebagai bupati yang modis. Melalui akun Instagram miliknya @swmmanalip misalnya, Sri mengunggah fotonya mengenakan Talaud saat menghadiri Nusantara Expo 2019 TMII beberapa waktu lalu.
Dalam foto tersebut, Sri mengenakan sebuah mahkota yang memikiki dua tanduk berwarna keemasan senada dengan gaunnya. Saat digelandang ke Gedung KPK usai ditangkap pada Selasa (30/4), Sri mengenakan kemeja batik dan celana hitam serta dipadu topi bulu berwarna merah muda.
Gaya hidupnya yang mewah membawa Sri ke sel tahanan KPK. Sri ditahan selama 20 hari ke depan usai diperiksa intensif tim penyidik sebagai tersangka semalam. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
DPR Sebut OTT Wamenaker 'Gol Bunuh Diri' ke Gawang Presiden Prabowo dan Bertentangan dengan Semangat Pemberantasan Korupsi

Selain Wamenaker, Ini Daftar Para Pejabat Kemenaker Lakukan Pemerasan Pengurusan Sertifikat K3

Wamenaker Noel Ditangkap KPK, Wapres Gibran Dukung Penuh Komitmen Presiden untuk Berantas Korupsi

KPK OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer, Jokowi: Saya Dukung Kerja KPK

Masih Ada Menteri, Prabowo Belum Siapkan Pengganti Wamenaker Immanuel Ebenezer

OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer, KPK Tegaskan Sudah Tetapkan Tersangka

Deretan Mobil dan Motor Barang Bukti OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer di KPK

Wamenaker Ditangkap Karena Dugaan Suap, Menaker Dukung Semua Pelaku Ditindak KPK

Prabowo Tidak Terkejut Wamenaker Noel Kena OTT KPK, Apa Artinya?

Prabowo Sayangkan Kasus OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer, Istana: Sudah Berkali-Kali Diingatkan
