Gempa Magnitudo 7,4 Rusak 504 Rumah di Selayar Sulsel
Kondisi rumah yang ambruk usai terdampak gempa di Nusa Tenggara Timur (NTT) di Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan, Rabu (15/12/2021). ANTARA
MerahPutih.com - Gempa bumi dengan magnitudo 7,4 mengguncang Laut Flores pada Selasa (14/12), pukul 10.20 WIB. Episenter gempa itu berada 112 kilometer barat laut dari Kota Larantuka, NTT. Namun, gempa juga dirasakan beberapa wilayah di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.
Di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, sebanyak 504 unit rumah mengalami kerusakan dan tujuh orang dilaporkan terluka, usai dampak getaran gempa bumi magnitudo 7,4 NTT.
"Informasi terbaru, ada tiga luka ringan, dua luka berat di Kecamatan Pasilambena, dan dua orang luka ringan di Kecamatan Pasimarannu, sudah tujuh korban. Satu luka berat patah lengan, dan satu orang kondisi koma dirujuk ke Kota Selayar karena tertimpa material bangunan," ujar Kepala BPBD Selayar, Ahmad Ansar saat dikonfirmasi, Rabu (15/12).
Baca Juga:
Dua Kecamatan di Sulsel Paling Parah Terdampak Gempa NTT
Korban yang mengalami koma tersebut, diketahui warga dari Pulau Madu, Kecamatan Pasilambena bernama Syarif Kamba. Saat ini, korban di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di kota Kabupaten Selayar untuk mendapat penanganan medis.
Data sementara yang dikumpulkan, tercatat sebanyak 46 unit rumah mengalami rusak berat di Pasilambena. Namun belum masuk data di dua desa Garopa dan Garopa Raya karena akses komunikasi disana masih terputus akibat dampak getaran gempa.
Kemudian untuk rumah warga yang mengalami kerusakan berat di Kecamatan Pasimarannu sebanyak 232 unit, sisanya rusak ringan, dengan total keseluruhan sementara sebanyak 504 unit rumah.
Data laporan sementara dari BPBD Selayar, terdapat dua kecamatan terdampak paling parah yakni Kecamatan Pasilambena dan Pasimarannu. Jumlah warga terdampak di Kecamatan Pasarimarannu sebanyak 3.353 Kepala Keluarga (KK) dan di Kecamatan Pasilambena sebanyak 2.158 KK dengan total 5.511 KK.
Baca Juga:
Nasib Jaringan Telekomunikasi di NTT Pasca Gempa Larantuka
Sedangkan jumlah data pengungsi dampak pascagempa bumi tercatat 47 titik pada dua kecamatan tersebut. Di Kecamatan Pasimarannu, ada 17 titik pengungsian dengan jumlah pengungsi sebanyak 3.900 jiwa.
Sedangkan di Kecamatan Pasilambena ada 30 titik pengungsian, namun belum ada data riil jumlah pengungsi dari total jumlah penduduk secara administratif di kecamatan tersebut sebanyak delapan ribuan jiwa.
Sebelumnya, Pelaksanaan Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menuturkan, gempa tersebut terdampak pada empat kecamatan, Masing-masing , Kecamatan Takabonerate, Pasilambena, Pasimarannu, dan Kecamatan Passimasunggu.
Namun hanya dua Kecamatan paling parah yaitu Pasilambena dan Pasimarannu karena lokasi kecamatan itu terdekat dari pusat gempa. Ia pun telah menginstruksikan segera mendirikan dapur umum yang menjadi salah satu bbantuan yang paling penting untuk memenuhi kebutuhan makan dan logistik masyarakat terdampak.
"Tim medis bersegera ke lokasi termasuk membawa logistik yang sudah kita drop untuk satu ton pertama, berupa beras dan tim dapur umum bagi dua wilayah yang sangat terdampak di wilayah terdekat dari pusat gempa di NTT," katanya, dikutip Antara. (*)
Baca Juga:
Dampak Gempa Magnitudo 7,4 di Laut Flores, Ratusan Rumah Rusak di NTT dan Sulsel
Bagikan
Berita Terkait
Analisis BMKG: Gempa Beruntun Gunung Salak Bukan Akibat Aktivitas Magma
Gempa M 6,2 Guncang Gorontalo Pagi ini, Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa M 6,5 di Leeward Islands, BMKG Ungkap Ada Pergerakan Lempeng Karibia dan Amerika Utara
Gempa Magnitudo 6,5 di Laut Karibia Gemparkan Dunia, BMKG Pastikan Tsunami Jauh dari Pesisir Indonesia
Korban Tewas Akibat Gempa Magnitudo 6,9 di Filipina Meningkat Jadi 79 Orang
BPBD Mulai Terima Laporan Bangunan Rusak Buntut Gempa Magnitudo 6,6
Papua Digoyang Gempa Magnitudo 6,6: Tak Berpotensi Tsunami, Masyarakat Diminta Waspada
'Tepuk Gempa' BMKG dan Simulasi Sejak Dini, Perbandingan Cara Indonesia dan Jepang Bersiap Hadapi Bencana
Gempa Filipina Ibarat ‘Bom Waktu’, Kemenlu RI Peringatkan WNI Waspada
BMKG Ungkap Penyebab Gempa M 7,6 di Filipina, Ada Pergerakan Lempeng Tektonik di 2 Samudra