Gempa Bali Terjadi Saat Purnama Kasa, Koster: Itu Pertanda Baik


Gubernur Bali Wayan Koster (Foto: antaranews)
MerahPutih.Com - Gempa bumi dengan kekuatan 5,8 SR yang mengguncang Pulau Dewata pada Selasa (16/7) memiliki makna positif bagi Gubernur Bali Wayan Koster.
Menurutnya, gempa tersebut sebagai pertanda baik dan akan membawa keberkahan bagi masyarakat Bali.
Baca Juga: Peringati 118 Sukarno, Wayan Koster Bakal Terbitkan Pergub Bulan Bung Karno
"Itu gempa pertanda baik, jatuhnya di Purnama Kasa (bulan purnama yang pertama menurut penanggalan Bali-red)," ujar Koster disela menghadiri Sidang Paripurna DPRD Bali, di Denpasar, Rabu (17/7).
Lebih lanjut, orang nomor satu di Bali itu pun meyakini usai mendapatkan musibah ini, akan disusul dengan anugerah.
"Katanya ini akan membawa berkah anugerah, akan sejahtera, nih, di Bali ini," ucap Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Kabupaten Buleleng itu.

Sebelumnya informasi dari BMKG Denpasar menyebutkan gempa tersebut berpusat di 9.11 lintang selatan, 114.54 bujur timur, dengan kedalaman 68 km itu terjadi di 83 km barat daya Nusa Dua, 84 km barat daya Jembrana, 89 km barat daya Denpasar, 90 km barat daya Tabanan, dan 917 km tenggara Jakarta. Gempa ini dilaporkan tak berpotensi tsunami.
Tetapi, BMKG kemudian memperbarui kekuatan gempa menjadi M 5,8. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,08 LS dan 114,55 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 80 km arah selatan Kota Negara, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali pada kedalaman 104 km. Gempa disebabkan aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia.
Baca Juga: Aksi Massa Tolak Pertemuan IMF-WB, Gubernur Koster: Itu Bukan Aspirasi Masyarakat Bali
Sebagaimana dilansir Antara, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Bali Made Rentin mengatakan, berdasarkan data BPBD terbaru, total ada 9 warga luka ringan dan 1 orang luka berat (patah tulang).
Selain itu gempa juga mengakibatkan 44 bangunan rusak di Pulau Bali. Kerusakan terparah ada di Kabupaten Badung dengan jumlah 36 bangunan, Kabupaten Gianyar dua bangunan rusak, Buleleng dua bangunan rusak, Tabanan dan Denpasar masing-masing satu bangunan rusak, dan dua bangunan rusak di Kabupaten Jembrana.
Sementara untuk Kabupaten Bangli, Karangasem, dan Klungkung nihil kerusakan bangunan. Estimasi dampak kerugian akibat kerusakan bangunan mencapai Rp728.300.000.(*)
Baca Juga: Bali Resmi Gunakan Aksara Lokal di Kantor Pemerintahan Maupun Swasta
Bagikan
Berita Terkait
BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor

Prakiraan Cuaca Jakarta, 17 September 2025: Mayoritas Wilayah Bakal Diguyur Hujan pada Malam Hari

Bali Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Hingga 21 September 2025, BBMKG Ungkap Penyebabnya

Prakiraan Cuaca Jakarta, 16 September 2025: Mayoritas Wilayah Bakal Diguyur Hujan Disertai Petir pada Malam Hari

Mayoritas Wilayah Indonesia Bakal Diguyur Hujan Ringan Hingga Sedang pada Senin (15/9)

Mayoritas Wilayah Indonesia Berawan Tebal dan Hujan pada Minggu (14/9)

Cuaca Jakarta 14 September 2025: Seluruh Wilayah Diprediksi Berawan, Ini Imbauan dari BMKG

Gejala Alam di Samudra Hindia Sebabkan Jakarta dan Sekitarnya Alami Cuaca Ekstrem Sepekan Mendatang

Mayoritas Wilayah Indonesia Berawan dan Hujan pada Sabtu (13/9)

BMKG Beri Peringatan Cuaca Ekstrem, Daerah Harus Respons Peringatan Dini
