Gelar Rapim, Ahok Bahas Percepatan Pembangunan Rusun

Bahaudin MarcopoloBahaudin Marcopolo - Senin, 28 September 2015
Gelar Rapim, Ahok Bahas Percepatan Pembangunan Rusun

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, Heru Budi Hartono (MerahPutih Foto/Fachruddin Chaliq)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Megapolitan - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menggelar Rapat Pimpinan (Rapim) dengan mengumpulkan pimpinan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Dalam rapat tersebut Gubernur yang akrab disapa Ahok memberikan arahan kepada bawahannya terkait penyerapan anggaran tahun 2015.

Dalam kesempatan tersebut Rapim juga membahas percepatan pembangunan rumah susun, yang menurut arahan Ahok, hal ini dilaksanakan terkait korelasinya dengan penggusuran-penggusuran bantaran kali yang sedang gencar dilakukan oleh pemprov DKI.

"Pembahasan ini untuk mempercepat pelaksanaan pembelian lahan, yang harus sudah mulai dilakukan pada 10 Oktober mendatang. Ini pun dilapangan menemukan banyak kendala dalam urusan pembebasan lahan," kata Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Balaikota, Jakarta, Senin (28/9).

Heru mengakui sejauh ini pihaknya masih terus melakuan pendataan dan klarifikasi terkait lahan yang ditawarkan kepada Dinas Pekerjaan Umum untuk membangun rumah susun. Sejauh ini lahan-lahan yang ditawarkan kepada pihaknya masih mengalami banyak kendala. Bahkan beberapa lahan yang ditawarkan adalah lahan yang peruntukannya untuk fasilitas umum.

"Ya kalau ada masyarakat yang nipu soal tanah kita laporkan ke polisi ajalah," sambungnya.

Di tepi lain Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Ratnadiah Kurniati menjelaskan bahwa persoalan tanah, kemudian penataan dan perbaikan bantaran kali menjadi program prioritas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Disamping itu persoalan perluasan tanah pemakaman juga menjadi hal lain yang harus diperahtikan. Sebab dari tahun ke tahun luas tanah pemakaman di DKI Jakarta semakin berkurang.

Menurut Ratnadiah, wacana terkait pengadaan tanah. Perlu dipercepat khusus yang 5000 meter kebawah. Khususnya menyangkut persoalan yang berhubungan dengan pembebasan lahan dan tanah.

"Sepanjang ahli waris dan dokumen yang lengkap, termasuk soal negosiasi. Maka prosesnya juga bisa dipercepat, karena kebutuhan beberapa bidang memang memiliki urgenitas yang tinggi, seperti perluasan lahan pemakaman yang sangat dibutuhkan warga," ungkapnya.

Ia melanjutkan sejauh ini sudah ada 67 lokasi yang sudah ditetapkan untuk perluasan lahan pemakanan. Sebanyak 57 lahan sudah ada surat Keputusan Gubernur sedangkan sisanya belum ada. Sedangkan alokasi dana yang dibutuhkan untuk memerluas lahan pemakaman di 57 titik senilai Rp 1,5 triliun.

"Dan sisanya yang sepuluh total dananya Rp489 miliar. Semuanya kita alokasikan buat perluasan area pemakaman," demikian Ratnadiah. (Aka

BACA JUGA:  

  1. Diusung Jadi Calon Gubernur DKI, Adhyaksa Dault Ajukan Syarat 
  2. Penjual Kopi Keliling Akibat PHK, Suyatno: Yang Penting Halal 
  3. Kapolda Metro Jaya: Macet Jakarta Akibat Jumlah Kendaraan Bertambah 
  4. PHK Massal, Warga Tanah Tinggi Jakpus Jadi Tukang Parkir

 

 

#Rumah Susun #Ratnadiah Kurniati #Heru Budi Hartono #Basuki Tjahaja Purnama
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Tersangka Sebut Ahok Terlibat Korupsi LNG Pertamina, Ini Reaksi KPK
Nama Ahok diseret-seret oleh tersangka mantan Direktur Gas Pertamina Hari Karyuliarto sebagai pihak yang bertanggung jawab.
Wisnu Cipto - Jumat, 26 September 2025
Tersangka Sebut Ahok Terlibat Korupsi LNG Pertamina, Ini Reaksi KPK
Indonesia
DPRD DKI Ingatkan Pembangunan Hunian Vertikal Harus Ramah Disabilitas
Pembangunan hunian vertikal merupakan jawaban atas keterbatasan lahan dan tingginya harga tanah di Jakarta.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
DPRD DKI Ingatkan Pembangunan Hunian Vertikal Harus Ramah Disabilitas
Indonesia
Belum Tertarik Jabat Komisaris BUMD DKI, Ahok: Enakan Begini, Free Man
Diketahui, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung merombak struktur dewan pengawas dan komisaris BUMD dan mengangkat sejumlah orang dekatnya.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Belum Tertarik Jabat Komisaris BUMD DKI, Ahok: Enakan Begini, Free Man
Indonesia
Bertemu Gubernur Pramono, Ahok Ngobrol soal Pajak Bumi dan Bangunan
Ahok singgung soal polemik yang kerap muncul terkait PBB sejak masa kepemimpinannya.
Frengky Aruan - Rabu, 20 Agustus 2025
Bertemu Gubernur Pramono, Ahok Ngobrol soal Pajak Bumi dan Bangunan
Indonesia
Tak Persoalkan Tunjangan Perumahan Anggota DPR Rp 50 Juta, Ahok: Asalkan Bekerja Profesional
Ahok juga menyinggung soal uang pajak.
Frengky Aruan - Rabu, 20 Agustus 2025
Tak Persoalkan Tunjangan Perumahan Anggota DPR Rp 50 Juta, Ahok: Asalkan Bekerja Profesional
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Ahok Singgung Nama Jokowi dalam Kasus Korupsi Pertamina
Mantan Komisaris Utama Pertamina, Ahok, menyinggung nama Jokowi dalam kasus korupsi Pertamina. Namun, apakah berita ini benar?
Soffi Amira - Selasa, 05 Agustus 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Ahok Singgung Nama Jokowi dalam Kasus Korupsi Pertamina
Indonesia
Wali Kota Undang Warga Eks Kampung Bayam sebagai Komitmen Memastikan Hunian Rusun Transparan, Tertib, Partisipatif
Pemprov DKI Jakarta terus mendorong percepatan pemanfaatan Kampung Susun Bayam sebagai hunian layak dan terjangkau bagi warga, sekaligus menjaga prinsip keadilan sosial dalam setiap proses relokasi dan penyediaan hunian.
Frengky Aruan - Selasa, 29 Juli 2025
Wali Kota Undang Warga Eks Kampung Bayam sebagai Komitmen Memastikan Hunian Rusun Transparan, Tertib, Partisipatif
Indonesia
Subsidi Kredit Rumah Capai Rp 12,5 Triliun Buat 101.707 Unit Rumah, Tinggal Sisa Sekitar Rp 7 Triliun
FLPP menjadi salah satu program penting yang dijalankan dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 20 Juni 2025
Subsidi Kredit Rumah Capai Rp 12,5 Triliun Buat 101.707 Unit Rumah, Tinggal Sisa Sekitar Rp 7 Triliun
Indonesia
Pemerintah Buka Opsi Rumah Subsidi Berbentuk Rusun
Kementerian PKP sedang menyusun agar anggaran fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) untuk membangun 350 ribu unit rumah bersubsidi pada 2025
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 19 Juni 2025
Pemerintah Buka Opsi Rumah Subsidi Berbentuk Rusun
Indonesia
Ahok Diperiksa soal Kasus Korupsi Lahan di Cengkareng, Sebut tak Tahu Detail
Ahok diperiksa atas kasus korupsi lahan di Cengkareng. Namun, ia mengaku tak tahu secara detail mengenai dugaan tersebut.
Soffi Amira - Kamis, 12 Juni 2025
Ahok Diperiksa soal Kasus Korupsi Lahan di Cengkareng, Sebut tak Tahu Detail
Bagikan