Ganjar Pranowo Resmikan Radiologi Nuklir Hingga Gedung Parkir RSDM Senilai Rp 215 Miliar


Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meresmikan fasilitas Gedung Tulip Radiologi Nuklir dan Onkologi RSDM Solo, Selasa (11/7). (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Masih banyaknya pasien dari Indonesia berobat ke rumah sakit Singapura menjadi sorotan Presiden Jokowi. Atas dasar itu, Pemprov Jateng menambah layanan fasilitas Gedung Tulip Radiologi Nuklir dan Onkologi agar mampu bersaing dengan rumah sakit di Singapura.
Demikian diungkapkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat meresmikan sejumlah gedung baru di Rumah Sakit dr Moewardi (RSDM) dengan pembiayaan pembangunan lebih dari Rp 215 miliar, Solo, Selasa (11/7).
Baca Juga:
Simulasi 3 Paslon Pilpres 2024, Survei LSI: Ganjar-Erick di Posisi Pertama
"Biaya berobat orang Indonesia ke RS Singapura sangat besar. Ini jadi perhatian Presiden Jokowi sehingga RS di dalam negeri harus menambah fasilitas Radiologi Nuklir," kata Ganjar.
Ganjar menyebut laporan Dirut RSDM yang berobat ke rumah sakit dr Moewardi setiap hari meningkat. Bahkan, dari Jatim bagian barat ke sini termasuk dari Yogyakarta berobatnya ke Solo.
"Kami mencoba menambah fasilitas yang kami resmikan radiologi nuklir, onkologi, dan stemcell agar pasien tak perlu lagi berobat ke luar negeri," kata dia.
Gubernur Jateng menjelaskan fasilitas itu diharapkan dapat membuat pasien RSDM semakin nyaman, aman, dan biaya terjangkau. Terlebih banyaknya Warga Negara Indonesia (WNI) yang berobat ke luar negeri mengakibatkan Indonesia kehilangan devisa hingga USD 11,5 miliar atau setara Rp 170 triliun per tahun.
“Kenapa kita tak berinvestasi untuk kita sendiri. Kami merespons apa yang disampaikan Presiden Jokowi,” tandasnya.
Baca Juga:
Tren Elektabilitas Prabowo Subianto Menanjak, Ganjar Turun-Naik
Direktur RSUD Dr. Moewardi, Dr. dr. Cahyono Hadi, Sp.OG mengatakan, Gedung Tulip Radiologi Nuklir dan Onkologi Terpadu RSUD Dr. Moewardi terdiri dari 9 lantai. Gedung yang menghabiskan biaya sekitar Rp 118 miliar ini, difungsikan untuk pelayanan rawat inap, rawat jalan, serta terapi radiologi nuklir dan onkologi.
Sementara Laboratorium Stem Cell yang dibangun dengan biaya Rp 11,2 miliar berada di lantai 5 Gedung Flamboyan RSUD Dr Moewardi. Laboratorium ini dibangun dengan tujuan memproduksi sel Punca.
“Terapi Stem Cell dinilai sebagai prosedur pengobatan yang paling menjanjikan di dunia kedokteran saat ini, lantaran diyakini dapat mengatasi berbagai penyakit yang sulit disembuhkan,” kata Cahyono.
Selain itu, RSUD Dr. Moewardi kini juga memiliki gedung administrasi dan parkir yang terdiri dari 13 lantai senilai Rp 85 miliar. Area administrasi terdiri dari ruangan untuk pejabat struktural dan staf administrasi, Kelompok Staf Medis (KSM), dan komite di RSUD Dr Moewardi menempati lantai 8 hingga lantai 11. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
PAN Sebut Ganjar-Erick Jadi Kombinasi Tepat Teruskan Program Jokowi
Bagikan
Mula Akmal
Berita Terkait
Permohonan SKCK di Polresta Surakarta Melonjak, Masyarakat Disarankan Urus Surat di Polsek

110 Siswa SMAN 2 Wonogiri Keracunan MBG

Polisi Temukan Mobil yang Dipakai Membawa Lari Uang Nasabah Bank Jateng Wonogiri, Uang Rp 10 Miliar Lenyap

Warga Solo Ramai Pasang Spanduk Tolak Tindakan Anarkistis

Perbaikan Kerusakan Fasilitas Umum akibat Demo Ricuh di Solo Pakai Biaya Tidak Terduga

Sopir Bank di Wonogiri Bawa Kabur Uang Nasabah, Nilainya Mencapai Rp 10 Miliar

Polisi Tangkap 3 Remaja Terduga Pembakar Gedung DPRD Solo, Sita 5 Bom Molotov

Forkopimda Jateng Berkomitmen Jaga Kondusifitas Pasca-Demo Anarkis

Fasilitas Umum Dirusak Massa, Walkot Solo Tegaskan Perbaikan Segera Dilakukan

Remaja Ikut Demo Anarkistis Sujud Minta Maaf kepada Orangtua di Polresta Surakarta
