Gancatan Senjata, Lebanon Tuduh Israel Langgar Kesepakatan


Prajurit TNI dari Satgas Batalyon Mekanis (Yonmek) TNI Kontingen Garuda Indobatt XXIII-R/UNIFIL membersihkan puing-puing badan jalan untuk membuka jalur distribusi logistik di Lebanon Selatan, Senin
MERAHPUTIH.COM - GENCATAN senjata antara Israel dan Lebanon telah berlaku Rabu (27/11) pagi. Namun, keesokan harinya, Kamis (28/11), Lebanon menuduh Israel berulang kali melanggar kesepakatan. Padahal, gencatan senjata itu disebut mengakhiri pertempuran antara tentara Israel dan kelompok Hezbollah yang sudah berjalan selama 14 bulan.
Dalam pernyataan militernya, tentara Lebanon mengatakan tentara Israel telah melanggar perjanjian tersebut beberapa kali pada Rabu dan Kamis, termasuk melalui pelanggaran wilayah udara dan serangan menggunakan berbagai jenis senjata. Tentara Lebanon menyatakan tengah memantau pelanggaran-pelanggaran tersebut secara ketat bekerja sama dengan otoritas terkait. Meski begitu, mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Akibat pelanggaran tersebut, dua orang dilaporkan terluka pada Kamis pagi. Keduanya terluka dalam serangan udara Israel terhadap sebuah kendaraan di Markaba, Lebanon Selatan.
Selain itu, tank Israel juga melepaskan tembakan di wilayah Ayta al-Shaab, Jbeil, Khiam, Taybe, Wazzani, dan wilayah pinggiran Kfarshouba. Pesawat pengintai Israel disebut terpantau terbang di atas Distrik Tyre dan Bent Jbeil pada Kamis pagi.
Baca juga:
Israel Setuju Gencatan Senjata, Lebanon Punya Waktu Hingga 9 Januari Pilih Presiden Baru
Menurut ketentuan gencatan senjata, Israel akan menarik pasukan mereka secara bertahap ke selatan Garis Biru, yang merupakan perbatasan de facto. Sementara itu, tentara Lebanon akan dikerahkan di wilayah selatan Lebanon dalam waktu tidak lebih dari 60 hari.
Penerapan perjanjian tersebut akan diawasi AS dan Prancis, tapi detail tentang mekanisme penegakannya masih belum jelas.
Menurut otoritas kesehatan Lebanon, lebih dari 3.960 orang tewas dan lebih dari 16.500 lainnya terluka akibat serangan Israel di Lebanon sejak Oktober 2023. Lebih dari 1 juta orang juga telah mengungsi akibat konflik tersebut.(*)
Baca juga:
Gencatan Senjata, Israel Larang Warga Sipil Masuki 10 Desa di Lebanon Selatan
Bagikan
Berita Terkait
Israel Terus Gempur Gedung Tempat Pengungsian, Dalam Sehari 70 Warga Gaza Tewas

Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan

Indonesia Sudah Terjunkan Bantuan 91,4 Ton Agar Warga Gaza Bisa Makan

Israel Tewaskan 5 Jurnalis dalam Serangan di Rumah Sakit, Menjadikan Konflik ini Paling Mematikan bagi Insan Pers

Israel Hancurkan Rumah Sakit di Gaza dalam Serangan Ganda

1,3 Juta Warga Gaza Bakal Dipaksa Berpindah ke Selatan, Perburuk Penderitaan

Israel Ancam Ratakan Gaza City jika Hamas tak Setujui Syarat yang Diajukan

Israel Bakal Duduki Gaza, PBB Ingatkan Kematian dan Kehancuran Besar Bakal Terjadi kal Terjadi

Israel Nyatakan Serangan Darat Dimulai, Warga Palestina Mengungsi Tinggalkan Gaza City

Krisis Kemanusian di Gaza Semakin Memburuk, Kematian dan Kelaparan Ekstrem Melonjak
