Gajah Afrika Diprediksi Punah pada 2040
Gajah di Afrika. (Foto: Pexels/Rachel Claire)
GAJAH afrika yang saat ini telah menjadi spesies langka mulai menjadi permasalahan serius. Meski perburuan gajah telah mengalami penurunan, tetapi permintaan terhadap gading gajah tetap tinggi sehingga mengancam keberadaan gajah Afrika.
Sampai sekarang, sekitar 20 ribu gajah dibunuh setiap tahunnya demi mendapatkan daging serta gadingnya. Gajah Afrika diprediksi akan mengalami kepunahan pada 2040 mendatang jika tidak dilakukan langkah penting untuk mencegah hal tersebut.
Baca juga:
Perburuan liar serta perdagangan ilegal membuat gajah Afrika mengalami penurunan populasi mencapai 70% sejak tahun 1980. Para pemburu biasanya menggunakan senapan Kalashnikov atau panah beracun. Senjata-senjata tersebut melukai gajah, tetapi tidak membunuhnya secara langsung.
"Ketika gajah terjatuh ke tanah, para pemburu akan memotong tendonnya untuk melumpuhkannya. Ini dilakukan agar darah mereka cepat habis sehingga lebih mudah memotong gading gajah. Para pemburu biasanya menjadikan gading gajah untuk barang mewah”, ujar Pauwel De Wachter Koordinator WWF mengutip laman BBC.
Semakin langkanya keberadaan gajah Afrika dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Pasalnya gajah Afrika dapat mendistribusikan nutrisi dalam jumlah besar.
Bahkan jejak kaki mereka berperan dalam menyediakan rumah bagi banyak spesies dari capung hingga kecebong. Banyak upaya yang dilakukan untuk mencegah perburuan serta perdagangan ilegal.
Baca juga:
48 Spesies Diselamatkan dari Kepunahan Berkat Upaya Konservasi
Hadirnya hutan lindung menjadi salah satu korservasi guna menjaga keberadaan gajah Afrika sebagai spesies langka. Beberapa negara juga telah membuat larangan untuk menolak secara keras perdagangan gading dalam beberapa tahun terakhir.
Hal ini untuk mendukung kampanye melindungi gajah Afrika sehingga dapat memerangi perburuan liar maupun perdagangan ilegal. Namun jika perlindungan terhadap gajah afrika setiap tahunnya tidak mengalami perubahan, generasi selanjutnya tidak bisa melihat spesies dengan belalai panjang ini.
Diperlukan koordinasi secara serius antara berbagai pihak, termasuk pemerintah dunia, untuk secara tegas menghukum siapa saja yang sengaja berburu ataupun melakukan transaksi perdagangan ilegal terhadap gajah Afrika. (ard)
Baca juga:
Peneliti Temukan Spesimen Burung Langka, Setengah Jantan Setengah Betina
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Sekretaris Kabinet Teddy Akui Kerusakan Lingkungan Perparah Banjir di Sumatera
Bantah Pakan Harimau Ragunan Dibawa Pulang, Pramono: Ada Petugas yang Bertanggung Jawab
Langka Banget, Lynx Iberia Putih Pertama di Dunia Terekam di Spanyol Diduga Alami Kelainan Genetik
Gratis Sewa 6 Bulan di Tempat Baru, Pramono Tegaskan Sudah Bersikap Humanis ke Eks Pedagang Barito
Dari Pengelolaan Sampah hingga Penanaman Mangrove, Synchronize Fest Tegaskan Komitmen Hijau
Rahasia Satwa Antistres Saat Taman Margasatwa Ragunan Buka Malam Hari
Eco Paws, Kampanye Kreatif untuk Masa Depan Lebih Baik
Mayoritas Kawasan Industri di Indonesia Dalam Kategori Merah Proper, Tidak Patuh Dikenai Sanksi
Menhut Raja Juli Ditantang Buka Kembali Kasus Pembalakan Liar Aziz Wellang
Komisi IV DPR Sesalkan Menhut Raja Juli Foto Bareng Tersangka Pembalakan Liar