48 Spesies Diselamatkan dari Kepunahan Berkat Upaya Konservasi

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 27 Oktober 2020
48 Spesies Diselamatkan dari Kepunahan Berkat Upaya Konservasi

Kabar baik, ada 48 spesies berhasil diselamatkan dari kepunahan. (Foto: Unsplash/soberanes)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

DARI jurnal Conservation Letters meluncur kabar baik bagi dunia. Jurnal itu menuliskan ada 48 burung dan mamalia yang terancam punah dapat kembali menunjukan populasinya berkat upaya konservasi sejak adanya kesepakatan global untuk melindungi keanekaragaman hayati.

Studi menemukan bahwa kepunahan telah dicegah pada setidaknya 28 hingga 48 spesies burung dan mamalia antara tahun 1993 sampai 2020. Kemudian 11 hingga 25 spesies burung dan mamalia antara 2010 sampai 2020. ini termasuk 15 burung dan mamalia yang dikonfirmasi atau diduga punah sejak 1993, termasuk satu sejak 2010.

Baca Juga:

LIPI dan Kemenko Marves Bangun Kebun Raya Maritim di Bali

hewan
California Condor, salah satu spesies burung yang berhasil diselamatkan dari kepunahan. (Foto: Unsplash/loacfr)

Dilansir dari The Guardian, spesies seperti Lynx Iberia, condor California, dan babi kerdil termasuk di antara hewan yang akan menghilang. Namun dengan program reintroduksi, konservasi berbasis kebun binatang dan perlindungan hukum formal sejak 1993.

Mereka juga memperkirakan bahwa jika tidak ada aksi, maka tingkat kepunahan burung dan mamalia akan meningkat menjadi tiga hingga empat kali lebih tinggi selama periode tersebut. Untungnya pada tahun 1993 Konvensi PBB tentang Keanekaragaman Hayati mulai diberlakukan.

Menurut para konservasionis, populasi beberapa spesies dalam penelitian ini mengalami penurunan. Laman The Guardian menuliskan, vaquita yang sangat terancam punah dan populasi lumba-lumba yang ditemukan di Teluk California menurun karena penangkapan ilegal.

Baca Juga:

Robot Kungkang Sang Penyelamat Spesies yang Terancam Punah

hewan
Masih ada harapan untuk menyelamatkan spesies lain yang terancam punah. (Foto: Unsplash/sandym10)

"Ancaman paling nyata adalah terhadap burung spesies invasif. Untuk mamalia, ancaman utama mereka adalah perburuan dan koleksi," tulis studi itu.

Temuan baru lainnya dari World Wide Fund (WWF) menunjukkan bahwa populasi satwa liar telah menurun sebanyak 70% sejak 1970. Namun studi ini menunjukkan bahwa dengan upaya dan usaha untuk konservasi, masih ada harapan untuk masa depan.

"Temuan ini menunjukkan bahwa komitmen untuk mencegah hilangnya spesies di masa depan dapat terwujud dan penting untuk mempertahankan planet yang sehat. Juga memberikan harapan bagi upaya konservasi bagi spesies lainnya," kata Dr Stuart Butchart, kepala ilmuwan di BirdLife International dan pemrakarsa penelitian kepada The Guardian.

Baca Juga:

Kerusakan Terumbu Karang Kepulauan Seribu Capai 60 Persen

hewan
Lumba-lumba teluk California yang terancam punah karena penangkapan ilegal. (Foto: Pexels/Tom Swinnen)

Tidak cukup hanya upaya dari ilmuwan untuk melakukan konservasi, pemerintah harus menegaskan kembali komitmen mereka untuk menghentikan kepunahan dalam perjanjian di Paris pada dekade ini.

Phil McGowan, profesor di Universitas Newcastle, menyebutkan bahwa walau temuan ini adalah cahaya harapan, kepunahan yang berkelanjutan tidak boleh dilupakan.

"Kita biasanya mendengar cerita buruk tentang krisis keanekaragaman hayati akibat aktivitas manusia. Hilangnya seluruh spesies dapat dihentikan jika ada keinginan yang cukup untuk melakukannya. Ini adalah seruan untuk bertindak, menunjukkan skala masalah dan apa yang bisa kita capai jika kita bertindak sekarang untuk mendukung konservasi dan mencegah kepunahan," tutup McGowan. (lev)

Baca Juga:

Perbedaan Antara Green Tourism, Ecotourism dan Sustainable Tourism

#Hewan #Hewan Langka #Peduli Lingkungan #Pelestarian Lingkungan
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Perburuan Rusa di Taman Nasional Komodo Berujung Baku Tembak, 3 Pemburu Liar Ditangkap
Tim gabungan Kemenhut dan Polisi sempat terlibat baku tembak saat menghadang kelompok pemburu liar di Taman Nasional Komodo.
Soffi Amira - Rabu, 17 Desember 2025
Perburuan Rusa di Taman Nasional Komodo Berujung Baku Tembak, 3 Pemburu Liar Ditangkap
Indonesia
Bantah Pakan Harimau Ragunan Dibawa Pulang, Pramono: Ada Petugas yang Bertanggung Jawab
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, membantah soal pakan harimau Ragunan dibawa pulang. Ia mengatakan, ada petugas khusus yang bertanggung jawab.
Soffi Amira - Kamis, 20 November 2025
Bantah Pakan Harimau Ragunan Dibawa Pulang, Pramono: Ada Petugas yang Bertanggung Jawab
Indonesia
Jakarta Juara Nasional Provinsi SDGs 2025, Disusul Kalsel dan DIY
Visi Jakarta sebagai kota global yang maju, berkeadilan, dan berkelanjutan selaras dengan prinsip SDGs.
Wisnu Cipto - Rabu, 19 November 2025
Jakarta Juara Nasional Provinsi SDGs 2025, Disusul Kalsel dan DIY
Dunia
Langka Banget, Lynx Iberia Putih Pertama di Dunia Terekam di Spanyol Diduga Alami Kelainan Genetik
Seekor Lynx Iberia berwarna putih berhasil diabadikan fotografer satwa liar asal Spanyol, Ángel Hidalgo, di kawasan konservasi alam di pegunungan Spanyol bagian selatan.
Wisnu Cipto - Sabtu, 01 November 2025
Langka Banget, Lynx Iberia Putih Pertama di Dunia Terekam di Spanyol Diduga Alami Kelainan Genetik
Indonesia
Gratis Sewa 6 Bulan di Tempat Baru, Pramono Tegaskan Sudah Bersikap Humanis ke Eks Pedagang Barito
Gubernur juga menjanjikan sewa gratis dan layanan klinik hewan untuk para pedagang yang bersedia direlokasi ke Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Wisnu Cipto - Senin, 27 Oktober 2025
Gratis Sewa 6 Bulan di Tempat Baru, Pramono Tegaskan Sudah Bersikap Humanis ke Eks Pedagang Barito
ShowBiz
Dari Pengelolaan Sampah hingga Penanaman Mangrove, Synchronize Fest Tegaskan Komitmen Hijau
Synchronize Fest konsisten menjalankan berbagai inisiatif ramah lingkungan untuk mengurangi dampak negatif aktivitas urban.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 19 Oktober 2025
Dari Pengelolaan Sampah hingga Penanaman Mangrove, Synchronize Fest Tegaskan Komitmen Hijau
Indonesia
Tangani Pencemaran Minyak MT Arman 114 dan Perdagangan Cula Badak Jawa, Indonesia Raih Penghargaan PBB
Acara penyerahan penghargaan dilaksanakan melalui daring, yang dibuka oleh Sekretaris Jenderal CITES Ivonne Higuero dan sebagai moderator Sallie Yang dari UNEP.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 18 Oktober 2025
Tangani Pencemaran Minyak MT Arman 114 dan Perdagangan Cula Badak Jawa, Indonesia Raih Penghargaan PBB
Indonesia
Rahasia Satwa Antistres Saat Taman Margasatwa Ragunan Buka Malam Hari
Pengunjung diwajibkan menggunakan mobil kereta berkapasitas lima orang per perjalanan dengan tarif tertentu untuk berkeliling
Angga Yudha Pratama - Selasa, 14 Oktober 2025
Rahasia Satwa Antistres Saat Taman Margasatwa Ragunan Buka Malam Hari
Lifestyle
Eco Paws, Kampanye Kreatif untuk Masa Depan Lebih Baik
Jakarta Premium Outlets menyerukan kampanye masa depan berkelanjutan lewat aksi nyata Eco Paws.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Eco Paws, Kampanye Kreatif untuk Masa Depan Lebih Baik
Indonesia
Dinas LH DKI Ingatkan Pelaku Usaha Wajib Kantongi Persetujuan Lingkungan
Bentuk komitmen nyata setiap usaha untuk menjaga kualitas lingkungan hidup dan kebersihan.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Dinas LH DKI Ingatkan Pelaku Usaha Wajib Kantongi Persetujuan Lingkungan
Bagikan