Gadis Rambut Terlebat Di Dunia


MerahPutih Internasional- Supatra Sasuphan memegang rekor Guinness World Record sebagai gadis rambut terlebat di dunia. Usianya masih menginjak 11 tahun, gadis ini disebut sebagai gadis serigala atau memiliki wajah seperti monyet karena tubuhnya yang memiliki banyak bulu.
Meskipun sebagian besar dari teman-teman sekelasnya menggodanya, mereka tidak tahu bahwa hal ini disebabkan oleh kondisi medis yang disebut Ambras Syndrome atau sindrom hipertrikosis yaitu pertumbuhan rambut yang tidak normal.
Perkiraan hanya 50 orang yang tercatat menderita kondisi sangat langka ini. Penyebab sindrom adalah kromosom rusak. Rambut yang memenuhi tubuh Suptra diantaranya berada di atas wajah, telinga, lengan, kaki dan punggung. Dia akhirnya tampak seperti serigala karena Ambras.
Supatra memiliki pengalaman yang menyakitkan karena selalu di hina oleh teman-teman sekelasnya karena mereka tidak mendapat informasi oleh kondisi tersebut. Tapi dengan adanya pemberian rekor dunia untuknya, semakin banyak teman-teman sekelasnya kini nyaman dengan dia.
Meski demikian, ia menjalani kehidupan normal, termasuk berpartisipasi di sekolah, melakukan kegiatan di luar ruangan dan masih banyak lagi. Supatra adalah bukti hidup bahwa orang tidak harus dinilai berdasarkan penampilan mereka dan bahwa mungkin ini menjadi kelebihan yang dimilikinya. pasti suatu hari nanti, orang-orang seperti Supatra dapat diterima oleh masyarakat.
Bagikan
Berita Terkait
Aksi Protes di Nepal Menewaskan 20 Orang hingga Membuat Perdana Menteri Mundur, Militer Ambil Alih Kekuasaan

Prestasi Gemilang TRUST di Panggung Musik Dunia: dari Golden Award hingga Johann Strauss Award

Top, Internasional Akui Gerakan Pramuka Indonesia Menjadi Inspirasi Seluruh Dunia

Locking Ben Siap Wakili Indonesia di World Final Red Bull Dance Your Style

Delegasi KTT AIS Forum 2023 Mulai Tiba di Bali

Warga Asing Sudah Dibolehkan Datangi Korut

Indonesia Bakal Kirim 10 Juta Dosis Vaksin Polio ke Afghanistan

51 Negara Kepulauan Bakal Kumpul di Bali

Ribuan Orang Meninggal dan Hilang di Libya, Bantuan Kemanusian Segera Berdatangan
Ribuan Payung Dipamerkan di Balai Kota Solo
