Fosil Dinosaurus Terbesar di Dunia Dipamerkan di Museum London


Patagotitan mayorum merupakan dinosaurus yang disebut sebagai yang terbesar yang pernah berjalan di dunia. (Foto: Wikipedia)
KEHADIRAN fosil dinosaurus di museum sejarah bukan menjadi sesuatu yang aneh. Tapi hal ini kerap menjadi objek yang menarik perhatian anak-anak, untuk datang ke sana dalam rangka melihat jejak reptil raksasa itu.
Sehingga tak heran bila publik di London antusias, ketika mendengar Natural History Museum menggelar pameran bertajuk Titanosaurs: Life as the Biggest Dinosaur. Melalui pameran ini, museum itu menghadirkan fosil dari dinosaurus terbesar di dunia.
Tema Titanosaurus pada dasarnya menggambarkan keluarga dinosaurus sauropoda, dari genus Patagotita yang notabene sebagai dinosaurus paling besar yang pernah berjalan di permukaan bumi. Genus ini hanya memiliki satu spesies bernama Patagotitan mayorum. Fosil dari dinosaurus inilah yang akan mulai dipamerkan di Natural History Museum pada 31 Maret 2023.
Baca juga:

Tak kira-kira, dinosaurus ini diperkirakan memiliki panjang 31 meter, dari hidungnya hingga ke ekor. Saat dulu hidup, bobotnya mungkin bisa mencapai 70 ton. Dalam pameran ini, museum di Kota London itu akan menunjukan kerangka representatis serta tulang fosil asli yang berasal dari femur Patagotitan dengan ukuran 2,4 meter.
Fosil femur itu disebut ditemukan di Argentina pada 2014, dan pada pameran ini akan diposisikan berdiri agar pengunjung bisa melihat seberapa besar tulang dari Patagotitan mayorum.
“Patagotitan adalah apa yang kami sebut dinosaurus sauropoda. Ini adalah kerabat dari dinosaurus seperti Diplodocus yang kamu mungkin lebih ketahui. Ini merupakan salah satu hewan besar yang badannya mirip tong dengan tipe kaki forced-out. Hewan ini hampir serupa dengan gajah raksasa yang dikombinasikan ular anakonda dengan leher serta ekor yang sangat panjang,” ungkap Ahli Paleontologi Prof. Paul Barret sebagaimana dilansir BBC, Kamis (30/3).
Baca juga:

Proses memamerkan replika kerangka dari dinosaurus terbesar di dunia ini juga bukanlah perihal yang mudah bagi pihak museum. Natural History Museum harus meminjamnya dari Museo Paleontologico Egidio Feruglio di Argentina dan menerbangkannya ke London.
Kemudian replika fosil itu harus ditempatkan di ruang pameran terbesar di museum, dengan ekornya diatur sedemikian rupa agar bisa ditekuk di antara tiang di sana. Demi memastikan replika kerangka Patagotitan mayorum itu aman, pihak museum juga harus harus menguatkan lantai di ruangan tersebut agar mampu menahan bebannya. (aru)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'

Ketua DKJ Tegaskan Perusakan Benda dan Bangunan Bersejarah Adalah Kejahatan Serius yang Melampaui Batas Kemanusiaan

Kerusakan Museum dan Cagar Budaya di Tiga Kota Jadi Kerugian Besar Bagi Bangsa, Fadli Zon Minta Pelaku Kembalikan Koleksi yang Dijarah

Pemprov DKI Setuju dan Dukung Pendirian Musem Gus Dur di Jaksel

Garap ‘Jurassic World: Rebirth’, Sutradara Gareth Edwards Ingin Bangkitkan Kenangan Penggemar

Tetap Terkoneksi selama Liburan, EZYM Perkenalkan eSIM yang Menjangkau 225 Negara

Bikin Ilmuwan Terkejut! Ini Rahasia Dinosaurus Super Cepat "Enigmacursor" yang Mampu Berlari Lebih Cepat dari Predator Terbesar

'Jurassic World: Rebirth' Tayang Perdana di London, Scarlett Johansson Ungkap Momen Nostalgia Masa Kecil Nonton Dinosaurus

Pemerintah dan Keluarga Sepakat Jadikan Rumah Bing Slamet Museum

Museum Belanda Pamerkan Kondom Langka Abad ke-19, masih Utuh belum Dipakai tapi Terbukti tak Efektif
