Dinosaurus Ini Memiliki Ekor Berbentuk Hati


Mnyamawamtuka moyowamkia, dinosaur dengan ekor berbentuk hati. (Foto: twitter/@MarkWitton)
BERNAMA Mnyamawamtuka moyowamkia, dinosaurus ini memiliki ekor berbentuk hati. Mengutip CNN, Mnyamawamtuka adalah salah satu jenis titanosaurus yang hidup sekitar 100 juta tahun lalu saat era Kapur di Tanzania. Dia satu-satunya dari jenisnya yang ditemukan hingga saat ini.
Berukuran besar dan memiliki leher sangat panjang, Mnyamawamtuka termasuk dalam kelompok sauropoda yang dikenal sebagai hewan darat terbesar di Bumi. Selama periode Kapur Akhir, ketika sauropoda lainnya menghilang, titanosaurus terus berkembang biak.
Baca juga:
Kesempatan Dimakan Dinosaurus dalam Film Jurrasic World 3, Ada yang Mau?

Melansir laman PHYS, penemuan awal Mnyamawamtuka terjadi pada 2004, ketika bagian kerangka ditemukan tinggi di dinding tebing yang menghadap ke dasar sungai Mtuka, East African Rift yang kering secara musiman. Penggalian tahunan berlanjut hingga 2008.
Jika peneliti tidak menemukan fosil tersebut pada tepat waktu, boleh jadi kerangkanya terkikis selama salah satu musim hujan yang intens.
Penemuan ini tidak hanya menarik karena ekornya, tapi juga penting karena masih banyak hal yang tidak diketahui mengenai titanosaur ini akibat kurangnya fosil yang terawetkan dengan baik. Selain itu, peneliti bisa mencari tahu bagaimana mereka berevolusi dan kisah sisi Afrika mereka.
Baca juga:
Rekonstruksi Ilmuwan Pecahkan Misteri Spinosaurus, Dinosaurus Perenang Pertama
"Penelitian menunjukkan bahwa kerangka tersebut terkait dengan titanosaurus Afrika lainnya yang diketahui. Kecuali beberapa kesamaan menarik dengan dinosaurus lain, Malawisaurus, dari seberang perbatasan Tanzania-Malawi," ucap kepala peneliti, Dr. Eric Gorscak.

Tak hanya itu, peneliti juga menemukan hewan lain. Mereka menemukan sisa-sisa kerabat aneh buaya purba, bukti tertua "peternakan serangga", dan petunjuk tentang evolusi awal monyet dan kera telah ditemukan dalam beberapa tahun terakhir.
Dimuat di Science Daily Dr. Patrick O'Connor, profesor anatomi di Universitas Ohio dan penasihat Gorscak selama gelar Ph.D. penelitian, mengatakan setiap penemuan baru menambahkan detail pada gambaran seperti apa ekosistem di benua Afrika selama era Kapur.
Tidak berhenti disini, peneliti ungkap bahwa mereka masih ingin mencari dan mengetahui banyak hal dari penemuan-penemuan ini. "Saya senang melihat ke mana cerita ini akan membawa kita," tutup Gorscak. (lev)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Macan Tutul Kabur Dari Lembang Park and Zoo ke Gunung Tangkuban Parahu Bahayakan Nyawa Warga

Indonesia Kejar Status Zona Bebas PMK tanpa Vaksinasi dari Organisasi Kesehatan Hewan Dunia

Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia

Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim

Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii

Minta Hewan Peliharaan Dijadikan Pakan Predator, Kebun Binatang di Denmark Autokena Kecam

Kebun Binatang di Denmark Minta Hewan Peliharaan yang tak Diinginkan Dijadikan Pakan Predator

Jangan Biarkan Hewan Peliharaan Tanpa Sistem Imun, Sudah Ada Pakan Premium Jadi Pilihan

Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar

Garap ‘Jurassic World: Rebirth’, Sutradara Gareth Edwards Ingin Bangkitkan Kenangan Penggemar
