Fitur Sensitive Content Instagram Dikritik Menghalangi Kreativitas Pengguna
Fitur Sensitive Content Instagram mendorong adanya pro dan kontra dari pengguna. (Foto: Unsplah/Alexander Shatov)
FITUR sensitive content yang ada di Instagram mendorong adanya pro dan kontra dari pengguna. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengatur jenis konten yang ingin dilihat pada bagian explore, secara khusus untuk konten yang memuat unsur seksual dan kekerasan.
Pihak Instagram sering mendapatkan keluhan dari pengguna mengenai adanya konten yang bersifat sensitif pada Explore mereka. Fitur ini dirasa efisien untuk membuat para penggunanya nyaman saat mengakses konten. Karena pengguna akan punya kontrol untuk menghindari konten dengan muatan sensitif.
Baca juga:
Instagram Perbarui Sistem Keamanannya dan Uji Coba Fitur Bagikan Ulang
Namun, pemberlakuan fitur sensitive content dinilai merugikan oleh sebagian pengguna Instagram. Sebab Instagram hanya memberikan tiga opsi terkait pengaturannya. Termasuk allow, limit, dan limit even more.
Jika opsi allow dipilih maka Instagram menilai bahwa pengguna ingin dan menyajikan konten sensitif. Sedangkan jika pengguna memilih opsi limit, maka Instagram akan membatasi munculnya konten sensitif.
Namun, jika pengguna memilih opsi limit even more, Instagram tidak akan memunculkan konten yang dinilai mengandung unsur sensitif.
Tetapi beberapa kreator mengatakan bahwa fitur ini memiliki proses filter yang buruk. Sebab, fitur ini memblokir beberapa unggahan pengguna, baik unggahan di feeds maupun di Instagram Story. Beberapa kreator mengimbau para pengikutnya untuk menonaktifkan filter ini, sehingga mereka dapat mengakses konten yang diunggah sang kreator.
Baca juga:
Melansir The Verge, Phillip Miner, seniman dan pencipta majalah Queer Hobby merupakan salah satunya. Ia merasa bahwa fitur milik Instagram ini bukan membantu pengguna, sebab fitur ini justru mempersulit pengguna untuk memperoleh konten yang diinginkannya.
Tak hanya itu, fitur ini juga dianggap merugikan berbagai komunitas. Salah satunya komunitas seni, para seniman tato misalnya. Phillip Miner menambahkan, bahwa seharusnya fitur ini memblokir konten yang dinilai merugikan orang banyak, dan bukan membatasi orang lain untuk berkarya.
Menjawab kekhawatiran tersebut, Instagram menjelaskan bahwa kreator tidak perlu khawatir. Sebab Instagram telah mengatur segala proses pemfilteran konten yang akan disesuaikan dengan opsi yang dipilih pengguna.
Selain itu, fitur ini tidak akan berpengaruh dengan apa yang akan dilihat pengguna di feeds maupun Instagram Story. Dengan kata lain, Instagram akan tetap menampilkan unggahan dari orang lain yang telah diikuti pengguna. Fitur ini hanya akan mengatur jenis konten pada explore dan IGTV. (cit)
Baca juga:
Ini Cara Hapus Instagram Search History dan Search Suggestions
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Pertamina Kasih Duit Rp 7 Juta Buat Netizen yang Unggah Citra Baik di Media Sosial
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
AMPG Laporkan Akun Medsos yang Hina Bahlil, Polda Metro Jaya Sebut Cuma Konsultasi
RIP Foto! Instagram Ganti Total Tampilan, Reels dan DM Jadi 'Anak Emas'
Pimpinan MPR Dukung Penerapan Kebijakan Satu Orang Satu Akun Media Sosial
Marak Akun Palsu, Komisi I DPR Dorong Kampanye 1 Orang Punya 1 Akun Medsos
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif
Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi
Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur