Film Pendek 'Spinoff Dory Finding' Dianggap Membahayakan Lautan, Mengapa?
Dory Finding dikritik karena pesan yang diangkat dianggap dapat membahayakan kelestarian laut. (Foto: Screen Rant)
PIXAR baru saja merilis serial terbarunya bertajuk Pixar Popcorn di Disney+. Proyek tersebut berisi koleksi film pendek yang dibintangi berbagai karakter Pixar favorit. Salah satunya adalah film pendek berjudul Dory Finding dari dunia Finding Nemo. Meski pendek dan tak ada banyak dialog, Dory Finding diam-diam memberikan pesan dan makna mendalam mengenai perilaku buruk manusia terhadap alam.
Tidak dapat dipungkiri, Dory merupakan salah satu karakter favorit banyak orang. Sifatnya yang baik dan menyenangkan mampu menarik perhatian. Belum lagi kelucuannya ketika melupakan segala sesuatu karena ingatan jangka pendeknya. Sayangnya, penggambaran tokoh Dory di proyek terbaru ini dianggap membahayakan kelestarian laut.
Baca juga:
Mengutip laman Screen Rant, film berdurasi kurang lebih tiga menit itu menceritakan pengalaman Dory saat menemukan sejumlah benda asing di dasar lautan. Mulai dari peluit, kacamata, cermin, dan beberapa botol kaca. Dalam setiap pertemuannya dengan objek tersebut, ada sebuah lelucon visual yang dimaksudkan untuk mengundang tawa. Padahal semua penemuan tersebut adalah limbah yang dipakai dan dibuang manusia secara tidak bertanggung jawab.
Hal ini akhirnya justru memunculkan kesan yang ambigu. Di satu sisi, film pendek itu bisa menjadi sindiran bagi perilaku buruk manusia yang membuang sampah plastik sembarangan. Namun di sisi lainnya, Pixar seolah-olah memperlihatkan bahwa Dory tidak mengalami masalah dengan berbagai barang asing tersebut.
Baca juga:
Suka Film Malcolm & Marie? Intip 4 Film Serupa yang Wajib Kamu Tonton
Padahal menurut data terbaru PBB mengenai polusi laut, setiap tahunnya ada lebih dari satu juta burung laut dan 100 ribu mamalia terbunuh akibat sampah plastik. Oleh karena itu, sikap Dory yang memainkan sampah asing disertai dengan lelucon justru memberikan dampak yang negatif. Lebih lanjut, pesan yang ingin disampaikan jadi merusak upaya yang bertujuan untuk menyembuhkan dan melestarikan kehidupan bawah laut. Ini terlihat dari romantisasi puing-puing laut yang digambarkan dengan cahaya yang indah.
Pesan bias semacam ini dikhawatirkan dapat memengaruhi penonton karena seolah menormalisasikan sampah laut sebagai sebuah hal biasa, padahal tidak demikian. Ada pula ketakutan bahwa pemirsa akan mengabaikan realitas buruk mengenai sampah plastik karena terlihat lucu saat dianimasikan dengan warna cerah dan bersinar. (sam)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Ketika Jamu Jadi Sumber Wabah Zombi, Film 'Abadi Nan Jaya' Siap Tayang di Netflix 23 Oktober 2025
'The Mandalorian & Grogu' Dijadwalkan Tayang 22 Mei 2026, Simak Fakta Menarik Seputar Film Terbaru Franchise Star Wars
Netflix Hadirkan Film Animasi 'The Twits', Adaptasi Nakal dari Novel Roald Dahl
Meriah dan Kompetitif, ini nih Daftar Lengkap Nominasi FFI 2025
Intip Para Pemeran 'Nice To Not Meet You' yang Bakal Tayang Perdana Bulan Depan, Nomor 4 Paling Bikin Penasaran
Usung Satire Politik dan Humor Gelap, Film 'Good News' Karya Byun Sung-hyun Resmi Tayang di Netflix
Film 'Sosok Ketiga: Lintrik' Siap Tayang 6 November 2025, Intip Sinopsis, Trailer, hingga Fakta Produksinya
Wajib Nonton, Film Frankenstein Versi Guillermo del Toro Tayang di Netflix 7 November
'Jumbo' hinga 'Sore: Istri dari Masa Depan' Masuk Nominasi Film Terbaik Festival Film Indonesia 2025
Maestro Horor John Carpenter Siapkan Series Antologi Mengerikan Lewat 'John Carpenter Presents'