Ferdy Sambo Sempat Angkat Tangan ketika Ajudan Menodongnya


Ferdy Sambo tiba untuk menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (26/10/2022). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/rwa.
MerahPutih.com - Ajudan Ferdy Sambo, Adzan Romer menghadiri sidang pemeriksaan saksi untuk terdakwa pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Richard Eliezer.
Dalam pengakuannya, Romer mengungkap dirinya sempat menodongkan senjata api ke Ferdy Sambo.
Momen ini terjadi di rumah dinas Duren Tiga, Jakarta Selatan, setelah Romer mendengar suara tembakan lima kali dalam peristiwa penembakan terhadap Brigadir J.
Romer masuk rumah melalui garasi samping lalu menuju dapur. Dia lalu menjumpai Ferdy Sambo.
“Bapak keluar, saya kaget, saya angkat senjata,” respons Romer saat ditanya jaksa penuntut umum (JPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (31/10).
Baca Juga:
Richard Eliezer Sebut ART Ferdy Sambo Berbohong
“Kau todong dia?” cecar JPU.
“Siap,” timpal Romer.
“Untung tak kau tembak,” kata JPU.
Romer mengatakan, Sambo sempat mengangkat tangannya sebagai reaksi atas todongan senjata terhadapnya.
Dia mengaku tidak melihat Sambo mengenakan sarung tangan saat itu.
Ferdy Sambo kemudian menyampaikan ke Romer bahwa istrinya, Putri Candrawathi berada di dalam kediaman.
“FS ke mana?” tanya JPU.
“Bapak keluar,” respons Romer.
Ajudan Ferdy Sambo sejak akhir November 2021 itu mengatakan, atasannya juga mengenakan sarung tangan hitam dari rumah Saguling ke rumah Duren Tiga atau TKP pembunuhan.
“Setelah turun dari mobil, Pak Ferdy Sambo menjatuhkan pistol jenis HS setelah dua langkah berjalan. Saya sebagai aide-de-camp (ajudan) mau ambil tapi sudah keduluan. Beliau pakai sarung tangan hitam,” kata Romer.
Baca Juga:
Keluarga Yosua Sebut Siap Secara Mental Bertemu Ferdy Sambo di Persidangan
Ia mengatakan, melihat Ferdy Sambo memasukkan pistol HS ke saku sebelah kanan.
Setelahnya ia hanya menunggu di luar ketika Ferdy Sambo ke dalam lewat pintu garasi samping. Dari luar pagar Romer masih melihat Ricky Rizal dan Brigadir J.
Romer mengaku tidak mengetahui alasan Ferdy Sambo pergi ke Duren Tiga dari Saguling.
Hakim lantas memberikan kesempatan kepada Brigadir Romer untuk menjelaskan apa saja yang sempat didengar oleh dirinya pada saat itu.
"Saya dengar suara tembakan," jawab Romer.
Hakim mempertanyakan soal berapa banyak tembakan pada saat itu.
"Saya pertama dengar tiga kali. Terus saya dengar lagi tapi suaranya kayak dari depan rumah. Saya lari ke depan, saya teriak-teriak enggak ada apa-apa," tuturnya.
Romer mengaku sempat mencabut senjata dan mengokang senjatanya.
Menurutnya, ada suara tembakan susulan saat dirinya mendekat ke pagar.
"Saya ke depan pas di pagar ternyata enggak ada lagi. Lalu saya dengar suara tembakan lagi," ujar Romer.
"Berapa lama dengar suara letusan?" tanya hakim.
"Lima kali. Saya analisis tembakan ada di dalam lalu saya masuk ke dalam," ujar Romer. (Knu)
Baca Juga:
ART Rumah Ferdy Sambo Terancam Jadi Tersangka Bila Beri Kesaksian Palsu
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Oknum TNI Ditangkap dan Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Pembunuhan Kacab BRI

Jejak Hitam Otak Pembunuhan Kacab BRI: Pernah Dipenjara Karena Pemalsuan Ijazah Paket C

Sindikat Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI Gunakan Tim Pemantau dan IT

Pengusaha Dwi Hartono Diduga Jadi Otak Pelaku Penculikan Kepala Cabang BRI, Polisi: Dia Aktor Intelektual

Polisi Masih Kembangkan Kasus Dugaan Pembunuhan Kacab BRI, Bakal Ada Tersangka Baru?

RS Polri Lakukan Pemeriksaan Toksikologi Jenazah Kacab BRI, Ungkap Detik-Detik Penemuan Jenazah Hingga Penangkapan Empat Tersangka

Hasil Autopsi RS Polri Ungkap Penyebab Korban Meregang Nyawa Secara Tak Wajar Akibat Kekurangan Oksigen dan Tanda-tanda Kekerasan

Polisi Ungkap Peran Komplotan yang Tewaskan Kepala Cabang BRI, dari Menculik hingga Membunuh Korban

Kompolnas Datangi Polda Metro Jaya untuk Evaluasi Penanganan Kasus Kematian Diplomat Arya Pangayunan

Kompolnas Telisik Kondisi Kunci dan CCTV di TKP Kematian Diplomat Muda Arya Daru Pangayunan
