Fadli Zon Minta BPIP Dibubarkan karena Sebut Agama Musuh Pancasila


Fadi Zon. (MP/Ponco Sulaksono)
MerahPutih.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengecam pernyataan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi soal "musuh terbesar Pancasila adalah agama."
Fadli menilai, pernyataan demikian menunjukkan bahwa Yudian yang baru dilantik pekan lalu itu tuna sejarah dan tak mengerti soal Pancasila.
Baca Juga:
"Kepala BPIP ini tuna sejarah dan tak ngerti Pancasila. Ia membenturkan agama sebagai musuh terbesar Pancasila," kata Fadli, Rabu (12/2).

Untuk itu, anggota Komisi I DPR ini mengusulkan agar BPIP dibubarkan saja karena telah menyesatkan Pancasila dan mengadu domba anak bangsa.
"Bubarkan sajalah BPIP ini karena justru menyesatkan Pancasila dan mengadu domba anak bangsa," tegas Fadli Zon.
Baca Juga:
Fadli Zon Dukung Pembentukan Pansus Agar Bisa Investigasi Permasalahan Jiwasraya
Sebelumnya, Kepala BPIP Yudian Wahyudi dalam wawancara dengan tim Blak-blakan detik.com mengatakan, ada kelompok yang mereduksi agama sesuai kepentingannya sendiri yang tidak selaras dengan nilai-nilai Pancasila.
"Si minoritas ini ingin melawan Pancasila dan mengklaim dirinya sebagai mayoritas. Ini yang berbahaya. Jadi kalau kita jujur, musuh terbesar Pancasila itu ya agama, bukan kesukuan," kata Yudian. (Knu)
Baca Juga:
Fadli Zon Kritik Pemerintahan Jokowi Lambat Antisipasi Virus Corona
Bagikan
Berita Terkait
Indonesia Tetapkan Hari Komedi Nasional Dirayakan Tiap 27 September

Kerusakan Museum dan Cagar Budaya di Tiga Kota Jadi Kerugian Besar Bagi Bangsa, Fadli Zon Minta Pelaku Kembalikan Koleksi yang Dijarah

Viral! Surat-Surat R.A. Kartini Masuk Daftar Memory of the World, Bukti Perempuan Indonesia Punya Kontribusi Penting untuk Peradaban Dunia

Rayakan HUT Ke-80 RI, Kembud Cetak Prangko Edisi Pendiri Bangsa secara Terbatas

Simfoni Delapan Dekade GBN 2025: Prince Poetiray dan Pembantu Prabowo Sukses Bikin Banjir Air Mata

Fadli Zon Ingatkan Pentingnya Musyawarah dan Keseimbangan Menyikapi Fenomena Sound Horeg

Penetapan Hari Kebudayaan Nasional 17 Oktober Diklaim Tidak Terkait Dengan Hari Ulang Tahun Presiden Prabowo

Uji Publik Penulisan Buku Sejarah Dilakukan 20 Juli 2025, Bentuknya Diskusi dan Seminar

Lagu Indonesia Raya dan Pembacaan Naskah Pancasila Diputar Setiap Hari di Kabupaten Bogor

DPR Mulai Cari Masukan dan Pandangan Buat Bahas RUU BPIP
