Headline

Empat Masalah Pertanian Menurut Hasil Rembug Nasional 2017

Eddy FloEddy Flo - Jumat, 20 Oktober 2017
Empat Masalah Pertanian Menurut Hasil Rembug Nasional 2017

Sejumlah menteri kabinet Jokowi-JK saat panen raya (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.Com - Masalah pertanian Indonesia tidak pernah selesai dalam program swasembada pangan. Menurut Koordinator Rembug Daerah Bidang Pangan yang juga Guru Besar IPB Prof Dwi Andreas Santosa ada empat hal besar terkait isu pertanian dan pangan yang dibahas, yakni tentang kesejahteraan petani, data pertanian, harmonisasi kebijakan dan keamanan pangan.

"Empat hal isu pertanian dan pangan menjadi hal sangat penting yang harus disiapkan untuk dua tahun terakhir ini, dan lima tahun ke depan, serta lima tahun ke depannya lagi," kata Dwi Andreas Santosa di Bogor, Jumat (20/10).

Sebagaimana dilansir Antara Rembug Nasional 2017 yang digelar di Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB), Jumat, membahas empat hal besar terkait isu pangan dan pertanian.

Andreas menjelaskan terkait kesejahteraan petani, walau selama tiga tahun terakhir pemerintahan saat ini terjadi penurunan kemiskinan, tapi porsi orang miskin sebagaian besar ada di pedesaan yang menjadi tempat petani. Jika dilihat dari nilai tukar petani (NTP) juga belum cenderung membaik.

"Ini jadi perhatian kita bersama karena kesejahteraan petani adalah segalanya untuk pembangunan pertanian," katanya.

Jika petani tidak sejahtera, maka akibat yang terjadi seperti yang dialami saat ini, jumlah regenerasi petani semakin menurun. Jumlah petani muda saat ini hanya tinggal delapan persen, dikarenakan sektor pertanian tidak menarik lagi.

"Jadi, bagaimana ke depan kesejahteraan petani ditingkatkan, sehingga kemudian sektor pertanian menjadi menarik lagi bagi generasi muda untuk masuk dunia pertanian," katanya.

Isu kedua terkait data sebagai kunci kedua supaya tata kelola pangan Indonesia ke depan menjadi lebih baik. Semua pihak membutuhkan data pertanian yang akurat, baik untuk pengambilan kebijakan maupun bagi kementerian dan lembaga terkait lainnya.

Misalnya, data produksi pangan yang banyak diragukan salah satunya penyebabnya karena metodologi perhitungan dan sebagainya, sehingga hasilnya kurang begitu tepat.

"Jadi perlu perbaikan data supaya tata kelola pangan Indonesia menjadi lebih baik. Seperti yang dikatakan Direktur Bulog, dengan data yang seperti ini saja kita bisa jalan, apalagi kalau data diperbaiki, pertanian kita pasti akan lebih baik," kata Andreas.

Jika data pertanian bagus, maka akan diketahui kapan harus menambah stok atau ketika terjadi stok pangan rendah, pemerintah dapat menentukan kebijakan apa selanjutnya.

Isu ketiga adalah harmonisasi kebijakan yang perlu diseriuskan antar lembaga karena kebijakan pertanian melibatkan lintas lembaga dan kementerian.

"Jika ini harmoni maka harapan kita bersama produksi pangan dipastikan membaik, jika terjadi harmoni di semua lini, data akan membaik, maka akan menuju tata kelola pangan yang baik," katanya.

Isu keempat terkait keamanan pangan, menurutnya isu tersebut menjadi hal yang harus jadi perhatian serius ke depan.

"Karena keamanan pangan ini akan menjadi beban nasional yang luar biasa ke depannya," kata Andreas.

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Sidarto Danusubroto menyebutkan pertanian andalan salah satu tulang punggung pembangunan bangsa. Jika pertanian maju, maka bangsa akan sejahtera.

"Untuk memajukan pertanian, kebijakannya harusnya berbasis Iptek seperti yang disampaikan rektor IPB," katanya.

Rembug Nasional 2017 yang digelar di IPB merupakan rembug daerah ke-16 yang telah dilaksanakan di sejumlah perguruan tinggi. Untuk rembug daerah di IPB membahas tentang pangan.(*)

#Institut Pertanian Bogor #Rembug Nasional #Pertanian Indonesia #Ketahanan Pangan
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Gerakan Pangan Murah di Seluruh Indonesia, Polri-Bulog Jual Beras hingga Minyak di Bawah Harga Normal
Kegiatan ini digelar untuk menstabilkan harga pangan, terutama beras, agar tetap terjangkau masyarakat.
Dwi Astarini - Kamis, 14 Agustus 2025
Gerakan Pangan Murah di Seluruh Indonesia, Polri-Bulog Jual Beras hingga Minyak di Bawah Harga Normal
Indonesia
BUMD PT BDS Pemkab Bandung Gagal Bayar Proyek Ketahanan Pangan
PT BDS belum membayar vendor atas proyek ketahanan pangan yang dijanjikan sebagai program prioritas Pemkab Bandung.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
BUMD PT BDS Pemkab Bandung Gagal Bayar Proyek Ketahanan Pangan
Indonesia
TNI Mau Rekrut 24 Ribu Tamtama untuk Pertanian, DPR: Harusnya Diserahkan ke Kementan
TNI berencana untuk merekrut 24 ribu tamtama di pertanian. Komisi I DPR menyebutkan, bahwa hal itu harusnya diserahkan ke Kementerian Pertanian (Kementan).
Soffi Amira - Kamis, 12 Juni 2025
TNI Mau Rekrut 24 Ribu Tamtama untuk Pertanian, DPR: Harusnya Diserahkan ke Kementan
Indonesia
Pemprov DKI Kerja Sama dengan Karawang Terkait Ketahanan Pangan
Pramono sebut langkah ini sekaligus membuka peluang baru bagi para petani di Karawang.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 06 Mei 2025
Pemprov DKI Kerja Sama dengan Karawang Terkait Ketahanan Pangan
Dunia
Harga Beras Terus Melonjak, Filipina Umumkan Status Darurat Ketahanan Pangan
Pemerintah Filipina telah mendeklarasikan keadaan darurat ketahanan pangan untuk menurunkan harga beras di negara itu yang terus melonjak tinggi dalam beberapa waktu terakhir.
Wisnu Cipto - Selasa, 04 Februari 2025
Harga Beras Terus Melonjak, Filipina Umumkan Status Darurat Ketahanan Pangan
Indonesia
Arif Rahman Kritik Menhut Raja Juli: Jangan Serampangan Kelola Lahan 20 Juta Hektar
DPR sebut jangan korbankan hutan untuk swasembada pangan.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 11 Januari 2025
Arif Rahman Kritik Menhut Raja Juli: Jangan Serampangan Kelola Lahan 20 Juta Hektar
Indonesia
TNI AD Kirim Kapal ke Papua Selatan Buat Dukung Program Ketahanan Pangan
Satangair Pusbekangad berperan dalam pendistribusian perlengkapan perorangan lapangan dan kebutuhan pokok bagi seluruh satuan TNI AD di Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 19 November 2024
TNI AD Kirim Kapal ke Papua Selatan Buat Dukung Program Ketahanan Pangan
Berita Foto
Bersama TNI AD, Jerry Hermawan Lo Bangunkan Lahan Tidur 4 Tahun untuk Wujudkan Program Ketahanan Pangan Prabowo
(kiri ke kanan) Pjs Bupati Bandung Dikky Achmad Sidik dan Kasdam III/Siliwangi Brigjen TNI Aminudin, S.I.P. (kiri) Dandim 0624 Kab Bandung Letkol Tinton Amin Putra S.E. bersama Pendiri Yayasan Merah Putih Kasih (JHL Foundation) Jerry Hermawan Lo (tengah) dan Kepala Kerjari Kabupaten Bandung Donny Haryono Setyawan menunjukkan hasil panen di Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/11/2024).
Didik Setiawan - Kamis, 07 November 2024
Bersama TNI AD, Jerry Hermawan Lo Bangunkan Lahan Tidur 4 Tahun untuk Wujudkan Program Ketahanan Pangan Prabowo
Indonesia
Pemerintahan Prabowo Diminta Evaluasi Kebijakan Pertanian Demi Wujudkan Kedaulatan Pangan
Daniel pun menyoroti impor pangan yang semakin besar saat ini
Angga Yudha Pratama - Kamis, 26 September 2024
Pemerintahan Prabowo Diminta Evaluasi Kebijakan Pertanian Demi Wujudkan Kedaulatan Pangan
Indonesia
Legislator Nilai Konflik Agraria jadi Batu Sandungan Kedaulatan Pangan
Akses lahan menjadi masalah mendasar yang masih dihadapi oleh petani Indonesia
Angga Yudha Pratama - Kamis, 26 September 2024
Legislator Nilai Konflik Agraria jadi Batu Sandungan Kedaulatan Pangan
Bagikan