Elon Musk Minta Pegawai Federal Jawab Surel Kerjaan saat Weekend, Trump Dukung Penuh Tapi Serikat Pekerja Keberatan

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Selasa, 25 Februari 2025
Elon Musk Minta Pegawai Federal Jawab Surel Kerjaan saat Weekend, Trump Dukung Penuh Tapi Serikat Pekerja Keberatan

Elon Musk mengancam akan memecat pegawai federal yang tidak menjelaskan pekerjaan mereka saat weekend. (Foto: Youtube/Tesla)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Elon Musk kembali mengancam akan memecat pegawai federal yang tidak mematuhi permintaannya untuk melaporkan pekerjaan mereka pada ujung pekan.

Padahal beberapa pejabat pemerintahan Trump mengatakan bahwa para pekerja tidak perlu menanggapi permintaan Musk.

Musk, yang ditunjuk Presiden Donald Trump untuk menghemat anggaran pemerintah, menghadapi perlawanan dari para pejabat federal dan serikat buruh. Mirip-mirip efisiensi di Indonesia.

OPM (Office of Personnel Management), badan pemerintah AS yang mengawasi pegawai federal, menyatakan bahwa mereka bisa mengabaikan surel dari Musk yang meminta mereka merangkum pekerjaan mereka. Bila tak dituruti, Musk mengancam memecat mereka.

Arahan ini menimbulkan kebingungan di seluruh pemerintahan federal dan memunculkan pertanyaan tentang seberapa besar kekuasaan Musk dalam pemerintahan.

Baca juga:

Sikap! Elon Musk Minta PNS Amerika Serikat Buat Laporan Setiap Minggu Apa yang Sudah Dikerjakan Kalau Enggak Langsung Dipecat

Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan menyarankan pegawainya untuk memberi tanggapan secara garis besar saja karena pekerjaan mereka menyangkut kerahasiaan. Terutama soal obat atau kontrak spesifik.

"Asumsikan bahwa apa yang Anda tulis akan dibaca oleh orang asing yang jahat dan sesuaikan respons Anda," demikian isi sure tersebut, seperti dikutip reuters.com (25/2).

Inisiatif pengurangan pegawai oleh Musk, yang dikenal sebagai DOGE (Department of Government Efficiency), juga berdampak pada ekonomi AS yang lebih luas.

Keputusan ini membuat perusahaan yang berbisnis dengan pemerintah untuk memberhentikan pekerja dan menunda pembayaran kepada vendor.

Baca juga:

Anak Buah Elon Musk Kunjungi ATC Command Center, Bantu Rombak Sistem Pengendalian Udara

Pesan Musk pada hari Sabtu mengejutkan beberapa pejabat pemerintahan. Namun, Trump mendukung Musk.

"Saya pikir itu hebat," kata Trump.

Menanggapi manuver Musk, sekelompok serikat pekerja yang meminta hakim federal untuk menghentikan pemecatan massal memperbarui gugatan mereka agar surel Musk dinyatakan ilegal.

Sebelum arahan OPM, pejabat senior di Departemen Kehakiman, Pertahanan, Luar Negeri, Keamanan Dalam Negeri, dan beberapa lembaga lainnya telah memberi tahu pekerja untuk tidak menanggapi di luar jalur komando yang ada.

Departemen Transportasi, Departemen Keuangan, dan lembaga independen seperti Komisi Perdagangan Federal dan Komisi Komunikasi Federal telah meminta pegawai untuk menanggapi pesan Musk.

Lebih dari 20.000 pekerja telah diberhentikan sebagai bagian dari upaya pengurangan pegawai ini. (dru)

Baca juga:

Kesal Sama Elon Musk, Sheryl Crow Jual Teslanya, Donasikan Semua Penjualannya ke NPR

#Elon Musk #Donald Trump #Amerika Serikat
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Dunia
Pemerintahan Donald Trump akan Bubarkan NCAR, Sebut Pebuhan Iklim hanya Tipuan
National Center for Atmospheric Research (NCAR) didirikan pada 1960 sebagai pusat riset dan pendidikan yang didanai pemerintah federal.
Dwi Astarini - Rabu, 17 Desember 2025
 Pemerintahan Donald Trump akan Bubarkan NCAR, Sebut Pebuhan Iklim hanya Tipuan
Dunia
Trump Labeli Venezuela di Bawah Maduro Teroris, Kirim Armada Blokade Terbesar AS
Venezuela saat ini telah sepenuhnya dikepung Armada AS terbesar yang dihimpun dalam sejarah Amerika Selatan.
Wisnu Cipto - Rabu, 17 Desember 2025
Trump Labeli Venezuela di Bawah Maduro Teroris, Kirim Armada Blokade Terbesar AS
Dunia
Trump Tetapkan Rezim Venezuela Sebagai Organisasi Teroris Asing
Pemerintahan Trump berulang kali mengatakan, semua opsi, termasuk kekuatan militer, tetap terbuka di tengah pengerahan besar-besaran pasukan AS di kawasan itu.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 Desember 2025
Trump Tetapkan Rezim Venezuela Sebagai Organisasi Teroris Asing
Dunia
Presiden Trump Larang Warga 8 Negara Masuk AS, Termasuk Laos dan Palestina
Pemerintah AS juga mengumumkan pencabutan larangan visa nonimigran bagi warga Turkmenistan.
Wisnu Cipto - Rabu, 17 Desember 2025
Presiden Trump Larang Warga 8 Negara Masuk AS, Termasuk Laos dan Palestina
Dunia
Trump Klaim Pasukan Stabilisasi Internasional di Gaza Bakal Didukung Banyak Negara
Trump mengatakan pasukan stabilisasi itu telah beroperasi secara efektif dan akan semakin kuat dengan dukungan internasional yang meluas.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 Desember 2025
Trump Klaim Pasukan Stabilisasi Internasional di Gaza Bakal Didukung Banyak Negara
Indonesia
Indonesia Pastikan Impor Minyak dari Amerika Serikat
Pemerintah Indonesia membantah adanya isu perundingan tarif dagang antara Indonesia dan AS terancam batal. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memastikan negosiasi kedua negara masih terus berlanjut.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 12 Desember 2025
Indonesia Pastikan Impor Minyak dari Amerika Serikat
Dunia
Trump Bakal Jabat Ketua Dewan Perdamaian, Kelola Administrasi Gaza
Dewan Perdamaian tersebut merupakan komponen kunci dari kesepakatan gencatan senjata Trump untuk Jalur Gaza
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 Desember 2025
Trump Bakal Jabat Ketua Dewan Perdamaian, Kelola Administrasi Gaza
Dunia
Setelah Maduro, Donald Trump Incar Gulingkan Presiden Kolombia Gustavo Petro
Ancaman terhadap Presiden Kolombia Gustavo Petro ini bukan kali pertama Trump menyerang pimpinan negara Amerika Selatan.
Wisnu Cipto - Kamis, 11 Desember 2025
Setelah Maduro, Donald Trump Incar Gulingkan Presiden Kolombia Gustavo Petro
Indonesia
Makin Panas, AS Sita Kapal Tanker Minyak di Pesisir Venezuela
Operasi tersebut dilakukan oleh FBI, biro Investigasi Keamanan Dalam Negeri (HSI), dan Pasukan Penjaga Pantai AS, dengan dukungan Departemen Pertahanan AS.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 Desember 2025
Makin Panas, AS Sita Kapal Tanker Minyak di Pesisir Venezuela
Indonesia
Indonesia Tepis Kabar Perundingan Tarif dengan AS Terancam Batal, Sebut Cuma Dinamika
Media Asing The Financial Times melaporkan kesepakatan dagang antara RI-AS yang disepakati pertengahan tahun 2025 berada di ujung tanduk.
Wisnu Cipto - Rabu, 10 Desember 2025
Indonesia Tepis Kabar Perundingan Tarif dengan AS Terancam Batal, Sebut Cuma Dinamika
Bagikan