Ekonomi Terus Memburuk, Jokowi-JK Harus Lengser


Presiden Joko Widodo (tengah) dan Wapres Jusuf Kalla (kanan) memimpin rapat paripurna bersama Menteri Kabinet Kerja, di Istana Negara, Jakarta, Senin (13/4). (Antara Foto/Yudhi Mahatma)
MerahPutih Peristiwa - Semakin hari nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS) semakin tergerus. Mengutip data Bloomberg, Rabu (16/9) sore ditutup melemah di posisi Rp14.459 per dollar AS dibandingkan sebelumnya Rp14.408 per dollar AS. Gerak rupiah melemah 50,7 poin atau setara 0,35 persen.
Berdasarkan Yahoo Finance, mata uang rupiah masih tertekan terhadap dollar AS. Pergerakan rupiah berakhir di posisi Rp14.460 per dollar AS.
Lesunya ekonomi di tanah air juga berimbas pada pemutusan hubungan kerja (PHK). Sejumlah pabrik di beberapa kawasan industri secara bertahap namun pasti mulai merumahkan pekerjanya. Wal hasil banyak karyawan yang tidak lagi bekerja.
Menanggapi hal tersebut Ketua Umum DPP Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Ali Mahsun M Biomed menilai rezim Joko Widodo-Jusuf Kalla sudah gagal dalam mengelola negara. Rakyat sambungnya makin sulit hidup dan potensi terjadinya kemiskinan massal cukup besar.
Namun sayang meski kondisi Indonesia kian hari semakin rapuh dan genting para elit politik lebih asyik terlibat dengan kegaduhannya masing-masing dan jauh dari memikirkan nasib rakyat.
"Jika kondisi terus memburuk maka tidak ada pilihan lain selain melengserkan Jokowi-JK," kata Ali kepada redaksi, Rabu (16/9).
Ali yang juga Ketua Umum Pergerakan Merah Putih (PMP) Indonesia menambahkan Pemerintahan JokowiJK terkesan acuh tak acuh terhadap penderitaan rakyat yang makin berat dan meluas akibat krisis ekonomi saat ini. Jokowi dan JK harus ingat bahwa sabar itu ada batasnya. Kalau rakyat lapar, perutnya keroncongan dibiarkan begitu saja, jangan salahkan kalau rakyat berontak dan terjadi revolusi sosial, memaksa JokowiJK mundur sebagai Presiden dan Wapres RI.
"Jangan pernah bergarap uluran tangan para Konglomerat dan kongsi kapitalis multinasional atasi krisis ekonomi. Mereka tak pernah berpihak pada ekonomi Indonesia, hanya menggarong aset ekonomi dan kekayaan SDA Indonesia," demikian Ali.
BACA JUGA:
- Amandemen UUD 1945 Jadi Pemicu Utama Kerusakan Bangsa Indonesia
- Indonesia Diprediksi Bakal Pecah Jadi 12 Negara Bagian
- Tahun 2050 Indonesia Hilang dari Peta Bumi
- Konflik di Indonesia Tak Akan Timbulkan Perpecahan
- Mendagri: Konflik di Indonesia akibat Kurangnya Koordinasi Pemimpin Daerah
Bagikan
Bahaudin Marcopolo
Berita Terkait
Wapres Ke 10 dan 12 RI Jusuf Kalla Ikuti RDPU bahas RUU Pemerintahan Aceh

JK Lantik Pengurus Baru PMI Jakarta di Balai Kota, Ingatkan Tugas Membantu Orang Sulit

Jaksa Mulai Cari Relawan Jokowi Silfester Matutina Buat Segera Dibui

JK Tekankan Generasi Muda Jika Kuliah Harus Punya Ide, Bukan Cuma Pinter Lalu Buta Arah

Ditunda Sepekan, PN Jaksel Gelar Sidang PK Silfester Kasus Pencemaran Nama Baik JK

Sidang PK Silfester Terpidana Pencemaran Nama Baik JK Ditunda, Sakit Dada Dirawat 5 Hari

Penundaan Eksekusi Silfester Matutina yang Merupakan Relawan Jokowi Rusak Prinsip Keadilan Hukum

Prabowo Makan Siang Bareng Jusuf Kalla, Saling Bertukar Pikiran

Ketum Golkar Pilih Bungkam Terkait Konflik JK Vs Agung Laksono di PMI

Pemerintah Siap Turun Tangan Mediasi Konflik JK Vs Agung Laksono di PMI
