Ekonom Paramadina Kritik Jika Tony Blair Jadi Pengawas Danantara, Harusnya Jadi Penasihat


Prabowo bertemu Tony Blair di Kemenhan. (Foto: Tim Prabowo)
MerahPutih.com - Danantara dikabakan akan melibatkan penasihat skala global, yang bisa berasal dari negara lain, seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, China, India, dan sebagainya yang memiliki keahlian dalam bisnis dan lainnya.
Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin merekomendasikan beberapa tokoh global dapat dijadikan dewan penasihat Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Beberapa tokoh yang diusulkan itu diantaranya Joseph Stiglitz, Jeffrey Sachs, Hernando De Soto, hingga Ban Ki Moon, layak dipertimbangkan.
Terkait penunjukan Tony Blair sebagai dewan pengawas Danantara, menurutnya, langkah tersebut tidak tepat, yang mana Tony Blair lebih tepatnya ditunjuk sebagai dewan penasihat.
"Idealnya (Tony Blair) di dewan penasihat, bukan dewan pengawas, karena dewan pengawas punya tugas berat dengan konsekuensi hukum,” ujar Wijayanto.
Ia mengatakan, apabila menjadi Dewan Penasihat, Tony Blair dapat ikut mendongkrak image Danantara di tingkat global.
“Jika masuk dewan penasihat, Tony Blair bisa ikut mendongkrak image dunia Danantara,” ujar Wijayanto.
Ia menyampaikan penunjukan tokoh besar dunia dalam struktur kepengurusan Danantara dapat berperan mendongkrak citra dan membantu membangun jaringan.
“Mereka tidak menjalankan fungsi pengawasan yang riil,” ujar Wijayanto.
Tokoh global mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya adalah ketegasan menjalankan Standard Operating Procedure (SOP) dan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG), serta tidak rentan terhadap politisasi.
“Pelibatan expat untuk posisi Dewan Pengawas, Internal Audit, Direksi Danantara/ BUMN, Komite, Komisaris BUMN, dan lainnya boleh- boleh saja, asal mereka betul-betul membawa ekspertise yang kita perlukan,” ujar Wijayanto.
Chief Excecutive Officer (CEO) Danantara Rosan Roeslani mengonfirmasi bahwa mantan PM Inggris Tony Blair menjadi salah satu dewan pengawas Danantara. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno

Arif Budimanta Seorang Ekonom, Aktivis Muhammadiyah dan Politikus PDIP Meninggal

Main Kripto Jadi Lebih Mudah Lewat HP, Begini Cara Unduh Aplikasinya di Android

Cermat Memilih Aplikasi Crypto Wallet: Ketahui Fitur, Jenis, hingga Tips Aman Penggunaannya

Pintu Hadirkan Crypto Museum di Festival Crypto Terbesar di Asia

BGN Klaim Rp 1 Picu Investasi Rp 5 Dalam Program Makan Bergizi Gratis

DPR Setuju Presiden Hapus Tantiem Komisaris dan Direksi BUMN: Hemat Uang Negara, Genjot Deviden

Danantara Bakal Terlibat Aktif Bangun Kampung Haji di Makkah

Riset Prasasti: ICOR Ekonomi Digital 4,3, Dinilai Lebih Efisien Dibanding 17 Sektor Lain

Apple Pilih Gelontorkan Investasi Rp 1.627 Triliun di AS, Investasi di Indonesia Diklaim Terus Lanjut
