Efek Tarif AS, DPR Dorong Pemerintah Perkuat Sektor Domestik dan Diversifikasi Tujuan Ekspor Indonesia

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Selasa, 08 April 2025
Efek Tarif AS, DPR Dorong Pemerintah Perkuat Sektor Domestik dan Diversifikasi Tujuan Ekspor Indonesia

Ilustrasi: Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Jumat (2/1). (ANTARA/HO-BRK Syariah)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Keputusan Amerika Serikat menaikkan tarif dagang secara sepihak menjadi sinyal bahaya bagi kerentanan ekonomi Indonesia terhadap tekanan eksternal.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Eko Hendro Purnomo, menyatakan bahwa tindakan AS menaikkan tarif hingga 32 persen untuk sejumlah produk Indonesia bukan sekadar masalah sementara, melainkan indikasi lemahnya posisi tawar Indonesia dalam perdagangan global.

“Kasus ini harus jadi wake-up call bagi kita semua. Ketika pasar kita terlalu bergantung pada satu negara besar seperti Amerika, maka tekanan seperti ini jadi sangat berisiko bagi keberlanjutan ekspor nasional,” ujar Eko dalam keterangannya, Selasa (8/4).

Baca juga:

Prabowo Yakin Indonesia Survive di Tengah Perang Dagang dan Penurunan Pasar Modal

Menurutnya, kenaikan tarif yang diklaim AS sebagai respons atas ketidakseimbangan akses pasar dan hambatan non-tarif dari Indonesia menunjukkan bahwa struktur ekspor Indonesia belum cukup kuat. Ketergantungan pada satu pasar utama memungkinkan negara lain menggunakan isu perdagangan sebagai alat tekanan politik dan ekonomi.

Indonesia sudah beberapa kali mengalami tekanan melalui kebijakan sepihak. Oleh karena itu, ini adalah momentum penting untuk sungguh-sungguh membangun kemandirian perdagangan.

Ia mengapresiasi langkah pemerintah yang memilih jalur diplomasi dan negosiasi dengan AS. Namun, Eko mengingatkan pentingnya fokus jangka panjang pada penguatan sektor domestik dan perluasan pasar ke negara-negara non-tradisional seperti Asia Selatan, Afrika, dan Timur Tengah.

Baca juga:

Hari Ini Presiden Prabowo Sampaikan Sikap Resmi Pemerintah Terkait Tarif Resiprokal AS

Ketahanan ekonomi tidak dapat dibangun secara instan, dan terus mengandalkan pola ekspor yang sama ke pasar yang sama akan membuat Indonesia selalu rentan.

Komisi VI DPR RI akan terus mendorong pemerintah untuk mengarahkan kebijakan perdagangan luar negeri pada strategi jangka panjang yang inklusif dan adaptif terhadap dinamika global. Selain mencari solusi untuk kasus saat ini, pembenahan fondasi sistem perdagangan nasional agar tidak mudah terpengaruh kebijakan negara lain juga menjadi prioritas.

“Tugas kita bukan hanya merespons, tapi membangun sistem ekonomi yang lebih berdaulat dan berdaya tahan tinggi.” pungkas Politisi Fraksi PAN itu.

#Donald Trump #Trump Effect #Perang Dagang #DPR RI
Bagikan

Berita Terkait

Dunia
44 Warga Palestina Tewas Saat Gencatan Senjata, Trump Takut Israel Bahayakan Perjanjian
Israel melancarkan serangkaian serangan udara mematikan di Jalur Gaza pada Minggu, menewaskan sedikitnya 44 warga Palestina setelah menuduh Hamas telah menyerang pasukannya di kota Rafah di selatan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 21 Oktober 2025
44 Warga Palestina Tewas Saat Gencatan Senjata, Trump Takut Israel Bahayakan Perjanjian
Indonesia
Banggar DPR Soroti 4 Isu Krusial Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran
Isu-isu tersebut meliputi kedaulatan pangan, kedaulatan energi, peningkatan kesehatan, serta pendidikan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Banggar DPR Soroti 4 Isu Krusial Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran
Indonesia
DPR Dukung Instruksi Presiden soal Pupuk Berkualitas dan Terjangkau
Bentuk perhatian Presiden terhadap sektor pertanian agar kesejahteraan petani meningkat dan ketahanan pangan tercapai secara berkelanjutan.
Dwi Astarini - Senin, 20 Oktober 2025
DPR Dukung Instruksi Presiden soal Pupuk Berkualitas dan Terjangkau
Indonesia
Indonesia Masih Harus Berunding Soal Tarif Dengan AS, Ditargetkan Akhir Tahun Rampung
Penutupan (shutdown) pemerintah Amerika Serikat (AS) masih berlangsung dan membuat rilis data- data ekonomi tertunda, sehingga membuat investor lebih mencermati data yang dikeluarkan oleh swasta pada akhir-akhir ini.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 20 Oktober 2025
Indonesia Masih Harus Berunding Soal Tarif Dengan AS, Ditargetkan Akhir Tahun Rampung
Indonesia
Jangan Cuma Tulis 'Renyah dan Gurih', Literasi Jadi Kunci UMKM Kaya Mendadak
Hal serupa terjadi pada desa dan kampung wisata yang memiliki potensi besar
Angga Yudha Pratama - Minggu, 19 Oktober 2025
Jangan Cuma Tulis 'Renyah dan Gurih', Literasi Jadi Kunci UMKM Kaya Mendadak
Indonesia
Putusan MK 'Paksa' Revisi UU ASN, DPR Tegaskan Perlunya Pembentukan Lembaga Independen Baru untuk Awasi Sistem Merit
Rifqi juga mengungkapkan bahwa Komisi II bersama Badan Keahlian DPR RI sedang mengkaji dua fokus utama revisi UU ASN
Angga Yudha Pratama - Jumat, 17 Oktober 2025
Putusan MK 'Paksa' Revisi UU ASN, DPR Tegaskan Perlunya Pembentukan Lembaga Independen Baru untuk Awasi Sistem Merit
Indonesia
Israel Langgar Gencatan Senjata, DPR Minta Pemerintah Indonesia Lantang Bersuara
Israel kini melanggar gencatan senjata di Gaza, Palestina. DPR pun meminta pemerintah Indonesia lantang bersuara.
Soffi Amira - Jumat, 17 Oktober 2025
Israel Langgar Gencatan Senjata, DPR Minta Pemerintah Indonesia Lantang Bersuara
Dunia
Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
Menteri Pertahanan Pete Hegseth menanggapi gelombang penolakan dari berbagai media dengan mengunggah emoji tangan melambai di platform X, isyarat perpisahan yang dianggap sinis.
Dwi Astarini - Jumat, 17 Oktober 2025
 Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
Indonesia
DPR Sebut Swasembada Pangan Cuma Omong Kosong Tanpa Hal Ini
Target swasembada tidak akan tercapai tanpa adaptasi iklim di sektor pertanian
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
DPR Sebut Swasembada Pangan Cuma Omong Kosong Tanpa Hal Ini
Olahraga
PSSI Pecat Patrick Kluivert, DPR Minta Cari Pelatih yang Punya Visi Jangka Panjang
DPR RI menghormati keputusan PSSI yang memecat Patrick Kluivert sebagai pelatih timnas Indonesia. DPR pun berharap bisa memiliki pelatih yang punya visi jangka panjang.
Soffi Amira - Kamis, 16 Oktober 2025
PSSI Pecat Patrick Kluivert, DPR Minta Cari Pelatih yang Punya Visi Jangka Panjang
Bagikan