Efek Jokowi Kuat di Solo, Gibran Bisa Jadi Lawan Kotak Kosong

MerahPutih.com - Langkah Gibran Rakabuming, putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), maju Pilkada Wali Kota Solo menuai kritik. Putra sulung Jokowi itu dianggap sama saja membangun dinasti politik yang berpotensi menggangu proses demokrasi.

"Gibran adalah kebangkitan Dinasti Politik dari trah Jokowi terjadi di solo. Ini tidak baik bagi demokrasi kita," kata Pengamat politik Silvanus Alvin, dalam rilis resminya, Jakarta, Rabu (11/12).

Silvanus menilai Gibran Rakabuming berpeluang besar menang dalam Pilwalkot Solo. Apalagi, kata dia, terbuka peluang kandidat-kandidat lain mundur karena berhitung sulit untuk melawan popularitas dan elektabilitas anak Presiden itu.

"Perlu ada kandidat lainnya. Jangan sampai Gibran nanti lawan kotak suara kosong," imbuh Silvanus.

Baca Juga:

Gibran Ngotot Daftar Pilwalkot Solo Lewat DPP, Purnomo Kemungkinan Pilih Mundur

Menurut dia, peluang Gibran menang sebagai Walikota Solo ini juga sudah tercium oleh partai-partai di sana. Oleh sebab itu, PKS PAN dan PKB itu mendekat karena kans menang gibran begitu tinggi.

"Dukungan atas partai-partai itu kembali lagi ke Gibran, karena ia cukup didukung PDIP untuk maju pilwakot. setahu saya PDIP di Solo punya 30 dari 35 kursi DPRD. Partai lainnya berkisar antara 3-5 kursi," papar Silvanus.

Apalagi, kata Silvanus, warga Solo masih merindukan sosok Jokowi di sana. Namun, Silvanus menyarankan agar Gibran tak terlena dengan sosok ayahnya dan mengandalkan kepopulerannya saja.

Lebih jauh, Silvanus menyarankan harus bekerja keras keliling solo, menyapa dan berkomunikasi, serta memahami masalah apa yang ada di Solo. Dia juga menyarankan Gibran sebagai generasi milenial juga mampu menawarkan solusi terobosan khas anak muda untuk memajukan Kota Solo.

"Nah Bila Gibran bisa menghadirkan sosok ayahnya maka kemenangan di solo itu bisa ia kunci. Bila melihat data 82 persen warga solo memilih jokowi. Tentu jokowi effect itu juga akan turun kepada anaknya, Gibran," tutup Silvanus. (Knu)

Baca Juga:

Gibran Maju Pilwakot Solo, Gerindra: Bukan Nepotisme