Kesehatan Mental

Duck Syndrome, Gangguan Mental yang Kerap Dialami Orang Dewasa Muda

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Selasa, 28 November 2023
Duck Syndrome, Gangguan Mental yang Kerap Dialami Orang Dewasa Muda

Duck syndrome dianalogikan sebagai bebek yang sedang berenang. (Foto: Unsplash/Elena G)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MUNGKIN benar kata Idgitaf di lagunya yang berjudul Takut. "Takut tambah dewasa, takut aku kecewa, takut tak seindah yang ku kira," begitu katanya dalam lirik lagu itu. Seiring bertambahnya usia, bertambah pula tanggung jawab.

Teman semasa SMA atau kuliah mungkin sudah satu langkah lebih maju daripada kamu. Ada yang sudah menikah, punya anak, atau punya saldo di atas Rp 100 juta di atas umur 25. Namun, siapa sangka. Di balik keberhasilan tersebut, ternyata ada tekanan atau segudang masalah yang ditutupi agar terlihat selalu baik-baik saja. Kondisi ini disebut duck syndrome.

Seperti dikabarkan Alodokter, duck syndrome pertama kali dikemukakan di Stanford University, AS, untuk menggambarkan persoalan para mahasiswanya. Analoginya seperti ini. Ada bebek yang sedang berenang dengan sangat tenang, tapi kenyataannya, kakinya berjuang keras untuk bergerak agar tubuhnya tetap bisa berada di atas permukaan air.

Baca juga:

Sindrom Nuh, Gangguan Mental Memelihara Banyak Hewan

Duck Syndrome, Gangguan Mental yang Kerap Dialami Orang Dewasa Muda
Rajin olahraga dapat meningkatkan vibes positif. (Foto: Unsplash/Jonathan Borba)

Hal tersebut dikaitkan pada kondisi ketika seseorang yang terlihat tenang dan baik-baik saja, tetapi sebenarnya ia mengalami banyak tekanan dan kepanikan dalam mencapai tuntutan hidupnya.

Umumnya, fenonema ini dialami oleh mereka yang masih berusia muda, misalnya mahasiswa atau pekerja. Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami duck syndrome, seperti tuntutan akademik, ekspektasi terlalu tinggi dari keluarga, pengaruh media sosial, perfeksionisme, dan self-esteem yang rendah.

Namun, beberapa orang yang mengalami sindrom ini sering kali merasa cemas, gugup, tertekan secara mental, tetapi memaksakan diri untuk tampak baik-baik saja atau bahagia. Selain itu, mereka juga mungkin akan merasa sering susah tidur, pusing, dan susah konsentrasi.

Orang yang mengalami duck syndrome juga cenderung suka membandingkan dirinya dengan orang lain dan merasa bahwa hidup orang lain lebih baik dan sempurna darinya.

BACA JUGA:

Waspadai Sindroma Alice in Wonderland pada Anak

Duck Syndrome, Gangguan Mental yang Kerap Dialami Orang Dewasa Muda
Setiap orang punya perjuangannya masing-masing. (Foto: Unsplash/Sandra Martins)


Duck syndrome bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari stres berat karena persaingan hidup hingga gangguan mental, seperti depresi dan gangguan cemas. Jika diabaikan begitu saja, duck syndrome berpotensi membuat seseorang mengalami depresi berat atau bahkan memiliki ide untuk bunuh diri.

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mentalmu. Coba lakukan konseling dengan pembimbing akademik atau konselor di sekolah atau kampus. Jangan lupa juga untuk belajar mencintai diri sendiri dengan melihat kelebihan yang kamu punya. Ubah pola pikir menjadi lebih positif lewat olahraga, membaca buku, atau bersosialisasi.

Ingatlah bahwa tidak ada manusia yang sempurna dan semua orang memiliki perjuangannya masing-masing. (and)

BACA JUGA:

Oppenheimer, si 'Ayah' Bom Atom

#Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Indonesia
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Kemenkes membuka layanan healing 119.id bagi warga yang mengalami stres, depresi atau memiliki keinginan bunuh diri.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Indonesia
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Tercatat, ada sekitar 20 juta rakyat Indonesia didiagnosis mengalami gangguan kesehatan mental dari data pemeriksaan kesehatan jiwa gratis yang dilakukan.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Dunia
Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Sepuluh terdakwa menyebarkan apa yang oleh jaksa digambarkan sebagai ‘komentar jahat’ mengenai gender dan seksualitas Brigitte.
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
  Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Fun
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Merawat diri tidak lagi sekadar urusan penampilan fisik, tetapi juga menjadi sarana penting untuk menjaga kesehatan mental dan keseimbangan emosional.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Bagikan