Dua Bandara di Kota New York Siapkan Tempat Uji Virus


Pengujian di bandara bertujuan membendung penyebaran virus. (Foto: Unsplash/Emily Rusch)
TEMPAT pengujian cepat untuk virus corona diperlukan ketika penerbangan kembali dibuka. Kota New York baru saja membuka dua lokasi pengujian baru. Gubernur New York Andrew Cuomo mengumumkan, Senin (24/8), bahwa negara bagian itu sedang menyiapkan lokasi pengujian di Bandara JFK dan La Guardia. Penyediaan dua tempat baru pengujian itu untuk membendung penyebaran virus corona.
Tempat pengujian baru itu akan memungkinkan Kota New York melakukan pengujian virus corona lebih cepat daripada orang yang tiba. Demikian diungkapkan Cuomo pada konferensi pers. Tempat pengujian akan didirikan Otoritas Pelabuhan New York dan New Jersey bersama dengan Rumah Sakit Kesehatan + NYC. Meskipun demikian, ia tidak memberikan rincian spesifik tentang kapan tempat pengujian tersebut akan diberlakukan.
Baca juga:
Bandara London Heathrow Akan Memulai 'Test On Arrival' Untuk Pelancong

Menurut Cuomo, tingkat infeksi di Kota New York rendah. Namun, menurutnya, hal yang penting saat ini ialah menjaga penularan virus tetap rendah. "Hal yang penting ialah memastikan warga tidak tertular dari orang yang datang dari negara bagian lain yang punya tingkat infeksi tinggi,” jelasnya.
Dilansir laman T+L, pengumuman itu muncul ketika New York terus memperbarui mandat karantina bersama yang dibagikan dengan negara bagian tetangga, New Jersey dan Connecticut. Pengumuman itu mengharuskan pelancong yang datang dari negara bagian tertentu untuk diisolasi selama 14 hari.
Baik kota maupun negara bagian telah mengambil tindakan tentang perjalanan dari negara bagian selama berminggu-minggu. Pihak berwenang meminta maskapai penerbangan membagikan formulir perjalanan, mengamanatkan hotel agar tamu mereka mengisinya, dan mendirikan pos pemeriksaan di penyeberangan jembatan dan terowongan. Pelancong yang tidak mematuhi perintah negara bisa dikenai denda.
Baca juga:
Perjalanan Bisnis Dapat Dibuka Jika Aman Menurut Survei Terbaru

Perintah tersebut juga tertahan di pengadilan setelah hakim federal menolak gugatan oleh seorang perempuan Arizona yang mengklaim mandat tersebut melanggar hak dasar untuk bepergian.
Kota New York, yang pernah menjadi episentrum COVID-19 di AS, telah mencatat lebih dari 430.000 kasus virus yang dikonfirmasi. Departemen kesehatan negara bagian itu telah melacak sejumlah kasus selama ini. Namun, beberapa negara bagian telah melampaui New York, termasuk California, Texas, dan Florida. Demikian dijelaskan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
Keputusan Cuomo itu dibuat setelah CDC merekomendasikan para pelancong mengikuti pedoman isolasi lokal, mengubah rekomendasi sebelumnya menjadi karantina selama 14 hari. (lgi)
Baca juga:
Perjalanan Bisnis Dapat Dibuka Jika Aman Menurut Survei Terbaru
Bagikan
Leonard
Berita Terkait
Pelaku Penembakan di Manhattan Tinggalkan Surat Bunuh Diri, Ngaku Menderita CTE dan Minta Otaknya Diteliti

Penembakan di Gedung Perkantoran New York City, 4 Korban Tewas

Menikmati Nuansa Sarapan Ala New York di Tengah Jakarta

Zohran Mamdani Menangi Pemilihan Pendahuluan Wali Kota New York, Berpeluang Jadi Wali Kota Muslim Pertama di Kota Tersebut

Kapal AL Meksiko Tabrak Jembatan Brooklyn Saat Manuver: 2 Kru Tewas, 19 Luka-Luka
Pemkot Solo Jajaki Kerja Sama dengan KJRI New York, Buka Lowongan Kerja

Wajah Nabila Taqiyyah Mejeng di Billboard Times Square New York

FIFA Umumkan Final Piala Dunia 2026 di New York

Koleksi Perancang Indonesia di Ajang NYFW Fall 2024

Di New York, Gibran Berbagi Tips UMKM Solo Bertahan di Tengah Pandemi
