DPRD DKI Sarankan TransJakarta Tawarkan Iklan di Badan Bus dan Halte
Bus TransJakarta. (Foto: MP/Dicke Prasetia)
MerahPutih.com - DPRD DKI Jakarta meminta PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) untuk melakukan terobosan baru untuk meraih pendapatan selain dari penjualan tiket (non-farebox).
Hal tersebut diminta sebagai salah satu upaya mengurangi beban Public Service Obligation (PSO) yang setiap tahun diberikan oleh Pemprov DKI kepada PT TransJakarta.
Baca Juga
PSI Sebut Banyak PR yang Perlu Diselesaikan oleh Dirut Baru TransJakarta
"Terobosan harus dilakukan, badan bus bisa dijual itu (untuk iklan), orang mau kok investasi di situ," kata Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi di Jakarta, Minggu (15/1).
Berdasarkan catatan, dalam APBD DKI Jakarta tahun anggaran 2023, DPRD DKI Jakarta telah menyetujui penambahan PSO Rp 300 miliar menjadi Rp 3,5 triliun.
Hal senada juga disampaikan Ketua Komisi B DPRD DKI Ismail. Ia menyarankan TransJakarta sesegera mungkin melakukan terobosan. Selain bisa mengurangi beban Service Obligation (PSO), jasa transportasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan dividen yang diberikan kepada Pemprov setiap tahunnya.
"Seiring berjalan, dengan peningkatan pendapatan dari non-farebox (penjualan tiket) nanti, paling tidak operasional yang selama ini masih 100 persen dibebankan kepada PSO bisa dikurangi, dan idealnya bisa memberikan kontribusi kepada Pemprov DKI," papar Ismail.
Baca Juga
[HOAKS atau FAKTA]: TransJakarta Buka Lowongan Berbagai Posisi
Sementara itu, Direktur Pelayanan dan Pengembangan PT TransJakarta Lies Permana Lestari mengaku pihaknya sedang menggodok tiga program agar bisa mempunyai pendapatan dari non-farebox. Bahkan ia optimis tahun pertama ini dapat meraup hingga Rp600 miliar dari program tersebut.
Masing-masing yakni, melakukan branding di halte maupun di bus dengan bentuk statis ataupun digital. Lalu melakukan penamaan halte (naming rights) seperti yang telah dilakukan PT MRT Jakarta, serta menyewakan papan digital (digital signage) kepada pihak luar untuk beriklan.
“Paling terbesar dari branding bus dan halte, bisa sampai 60 persen dari pendapatan non-farebox kami. Untuk aset yang ada, kami juga punya digital signage 225 titik, kita akan coba sounding ke klien untuk bisa beriklan,” tandasnya. (Asp)
Baca Juga
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
BK Award 2025 DPRD DKI Jadi Ajang Apresiasi Kinerja dan Solidaritas Kemanusiaan
Tragedi Kebakaran Gedung Terra Drone, DPRD DKI Minta Pemprov Perkuat Standar Keselamatan
Insiden Kebakaran Gedung Terra Drone, DPRD DKI Minta Pemprov Cek Sertifikat Laik Gedung di Jakarta
Pesepeda Meninggal Tertabrak Bus Listrik Transjakarta, Pemprov DKI: Kami Kawal Penanganannya
Transjakarta Sampaikan Duka atas Meninggalnya Pejabat SKK Migas Akibat Kecelakaan
Pejabat SKK Migas Hudi Dananjoyo Meninggal Dunia Usai Terlibat Kecelakaan di Sudirman
Transjakarta Tangkap 3 Pelaku Copet setelah Perayaan Natal di GBK
Operasional TransJakarta BW9 Kota Tua - PIK Dihentikan, Ini Rute Penggantinya
Marak Penipuan Lowongan Pekerjaan, Transjakarta: Proses Rekrutmen Tidak Dipungut Biaya
Fenomena Gunung Es Kekerasan Anak di DKI Bikin Merinding, DPRD Tekankan Tiga Jurus yang Wajib Sekolah Jalankan